yang diderita orang lain. Prinsip praduga untuk selalu bertanggung jawab presumption of liability principle sampai ia dapat membuktikan ia tidak bersalah,
dengan demikian beban pembuktian ada pada si penggugat.
10
Prinsip praduga untuk tidak selalu bertanggung jawab adalah kebalikan dari prinsip di atas. Prinsip Praduga selalu tidak bertanggung jawab presumption of non
liability hanya dikenal dalam lingkup transaksi konsumen yang sangat terbatas dan pembatasan demikian biasanya secara common sense dapat dibenarkan. Contoh dari
penerapan prinsip adalah pada hukum pengangkutan. Kehilangan atau kerusakan pada bagasi kabinbagasi tangan yang biasanya di bawah dan diawasi oleh si
penumpang konsumen adalah tanggung jawab dari penumpang. Dalam hal ini pengangkut pelaku usaha tidak dapat diminta pertanggungjawaban.
Prinsip tanggung jawab mutlak stricht liability sering diidentikkan dengan prinsip tanggung jawab absolut absolute liability. Prinsip ini adalah prinsip
tanggung jawab yang menetapkan kesalahan tidak sebagai faktor yang menentukan. Namun ada pengecualian yang memungkinkan untuk bertanggung, misalnya kondisi
force majeure. Sebaiknya prinsip tanggung jawab absolut adalah prinsip tanggung jawab tanpa kesalahan dan tidak ada pengecualian.
2. Kerangka Konsepsi
Konseptual adalah merupakan definisi dari operasional dari berbagai istilah yang dipergunakan dalam tulisan ini. Sebagaimana dikemukakan M. Solly Lubis,
bahwa kerangka konsep adalah merupakan konstruksi konsep secara internal pada
10
Ibid., hlm. 75.
M. Masril : Mekanisme Penyelesaian Sengketa Konsumen Terhadap Produk Cacat Dalam Kaitannya Dengan Tanggungjawab Produsen, 2009 USU Repository © 2008
pembaca yang mendapat stimulasi dan dorongan konseptual dari bacaan dan tinjauan pustaka.
11
Kerangka konseptual ini dibuat untuk menghindari pemahaman dan penafsiran yang keliru dan memberikan arah dalam penelitian ini, maka dirasa perlu
untuk memberikan batasan judul penelitian, yaitu sebagai berikut: Penyelesaian Sengketa Konsumen adalah sengketa yang berkenaan dengan pelanggaran hak-hak
konsumen yang mencakup semua segi hukum baik keperdataan, Pidana maupun Tata Usaha Negara.
Sengketa adalah suatu keadaan bila ada interaksi antara dua orang atau lebih, di mana salah satu pihak bahwa kepentingannya tidak sama dengan kepentingan yang
lain.
12
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang danatau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun
makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
13
Produk adalah Barang atau jasa yang dibuat dan ditambah gunanya atau nilainya dalam proses produksi dan menjadi hasil akhirnya dari proses produksi
tersebut.
14
11
M. Solly Lubis, Filsafat Ilmu dan Penelitian, Bandung: Mandar Maju, 1994, hlm. 80.
12
Bismar Nasution, OpCit., hlm. 7.
13
Pasal 1 Butir 2 UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
14
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1996, hlm. 254.
M. Masril : Mekanisme Penyelesaian Sengketa Konsumen Terhadap Produk Cacat Dalam Kaitannya Dengan Tanggungjawab Produsen, 2009 USU Repository © 2008
Pengertian Cacat adalah: 1.
Kekurangan menyebabkan nilai atau mutunya kurang baik atau kurang sempurna yang terdapat pada benda, batin atau akhlak.
2. Lecet kerusakan, noda yang menyebabkan keadaannya menjadi kurang baik
kurang sempurna. 3.
Cela, aib. 4.
Tidak kurang sempurna. Suatu barang atau jasa dapat dikategorikan sebagai produk cacat menurut AZ
Nasution, yaitu apabila produk itu tidak aman dalam penggunaannya, tidak memenuhi syarat-syarat sebagaimana diharapkan orang dengan mempertimbangkan
berbagai keadaan, seperti penampilan produk, kegunaan yang sepatutnya diharapkan dari produk dan saat produk itu diedarkan.
15
Tanggung jawab Produsen adalah tanggung jawab produsen untuk produk yang dibawanya kedalam peredaran, yang menimbulkan atau menyebabkan kerugian
karena cacat yang melekat pada produk tersebut.
G. Metode Penelitian
Penelitian mengenai mekanisme penyelesaian sengketa terhadap produk cacat dalam kaitannya dengan tanggung jawab produsen menggunakan tipe penelitian
normatif yaitu penelitian yang mengacu kepada peraturan perundang-undangan tentang perlindungan konsumen, putusan pengadilan dan bahan hukum lainnya.
15
AZ Nasution, Konsumen dan Hukum, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1995, hlm. 174.
M. Masril : Mekanisme Penyelesaian Sengketa Konsumen Terhadap Produk Cacat Dalam Kaitannya Dengan Tanggungjawab Produsen, 2009 USU Repository © 2008
mengambil data langsung dari lembaga perlindungan konsumen dan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen yang terlibat langsung menangani masalah
penyelesaian sengketa dalam kaitannya dengan perlindungan konsumen.
1. Sumber Data