Ekstraksi Penapisan Fitokimia Pembuatan Ekstrak 1. Persiapan Rumput laut

dikeringkan di udara terbuka selama 3 hari. Setelah rumput laut kering dilakukan perajangan sampai rumput laut tersebut menjadi bentuk yang lebih kecil.

3.6.2 Ekstraksi

Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi dingin menggunakan etanol 70. Rumput laut yang sudah dibuat menjadi derajat yang lebih halus dimasukkan ke dalam Erlenmeyer besar dan diberi pelarut etanol 70 hingga seluruh simplisia terendam. Pelarut dilebihkan setinggi kurang lebih 2,5 cm diatas permukaan simplisia. Proses ini dilakukan secara berulang-ulang dan sesekali diaduk hingga tidak ada lagi senyawa yang terekstrak dengan ditandai warna pelarut yang jernih. Filtrat yang diperoleh diuapkan etanolnya dengan rotavapor hingga didapat ekstrak yang kental.

3.6.3 Penapisan Fitokimia

Pada pemeriksaan terhadap kandungan golongan senyawa kimia dari ekstrak rumput laut G. verrucosa dan K. alvarezii seperti alkaloid, flavonoid, saponin, tannin, steroidterpenoid, kuinon, minyak atsiri dan kumarin. a. Identifikasi Alkaloid Sebanyak ±5 gram serbuk dilembabkan dengan 5ml ammoniak 25 digerus dalam mortar, kemudian ditambahkan 20ml kloroform dan digerus kembali dengan kuat, campuran tersebut disaring dengan kertas saring, filtrat berupa larutan organikdiambil sebagai larutan A, sebagai larutan A sebanyak 10 ml diekstraksi dengan 10 ml larutan HCl 1:10 dengan pengocokan dalam tabung reaksi, diambil larutan bagian atasnya sebagai larutan B Larutan A diteteskan beberapa tetes pada kertas saring dan disemprot atau ditetesi dengan pereaksi drangedorff, terbentuk warna merah atau jingga pada kertas asaring menunjukkan adanya senyawa alkaloid. Larutan B dibagi 2 tabung reaksi, ditambahkan masing-masing pereaksi dragendorff dan pereaksi Mayer, terbentuk endapan merah bata dengan pereaksi drangendorff atau endapan ptuih dengan pereaksi Mayer menunjukkan adanya senyawa alkaloid. b. Identifikasi Flavonoid Sebanyak ± 10 gram serbuk ditambahi 100ml air panas, didihkan selama 5 menit, kemudian disaring. Ambil filtratnya sebanyak 5 ml dan masukkan ke dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan serbuk Mg secukupnya dan 1 ml asam klorida pekat dan 2ml amil alcohol, kocok kuat dan biarkan memisah. Terbentuknya warna merah, kuning, atau jingga pada lapisan amil alcohol menunjukkan adanya flavonoid. c. Identifikasi Saponin Serbuk dimasukkan ke dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan 10 ml air panas. Setelah dingin kocok kuat secara vertical selama 10 detik. Terbentuknya busa yang stabil menunjukkan adanya saponin, bila ditambahkan dengan 1 tetes HCl 1 busa tetap stabil. d. Identifikasi Tanin Sebanyak ±10 gram serbuk ditambahkan 10 ml air, lalu dididihkan selama 15 menit, setelah dingin kemudian di saring dengan kertas saring, filtrate ditambah 1-2 tetes FeCl 3 1 terbentuknya warna biru, hijau agtau hitammenunjukkan adanya senyawa golongan tannin. e. Identifikasi Steroid Sebanyak ±5 garam serbuk dimaserasi dalam 20ml eter selama 2 jam kemudian disaring. Diuapkan dalam cawan penguap sampai kering. Ditambahkan 2 tetes asam asetat anhidrat dan 1 tetes asam sulfat pekat ke dalm residu. Terbentuknya warna hijau atau merah menunjukkan adanya steroid atau terpenoid. f. Identifikasi Kuinon Sebanyak ±1 gram serbuk dipanaskan dalam air selama 5 menit, disaring. Sebanyak 1ml filtrate ditambahkan 5ml NaOH 1N, terbentuk warna merah menunjukkan adanya kuinon. g. Identifikasi Kumarin Sebanyak ± 2 gram serbuk dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 10 ml kloroform. Corong yang diberi lapisan kapas yang telah dibasahi dengan air dipasang pada mulut tabung. Kemudian dipanaskan selama 30 menit, setelah dingin disaring. Filtrat diuapkan dengan cawan penguap hingga kering, sisa ditambah air panas 10 ml. dinginkan kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 0,5 ml ammoniak 1. Diamati di bawah sinar UV 366nm, flouresensi biru atau hijau menunjukkan adanya kumarin.

3.6.4. Pengujian Parameter Non Spesifik Ekstrak a.