Ayat 4
Ketentuan tentang ada atau tidak adanya nusyuz dari isteri harus didasarkan atas bukti yang sah.
68
Artinya jika suami melanggar hukum Islam seperti: berjudi, minum khamar mabuk-mabukkan, melakukan tindak kekerasan dan penganiayaan dan
sebagainya, maka isteri tidak dianggap nusyuz. Berdasarkan keterangan diatas, maka penulis dapat pula memberikan contoh
nusyuznya seorang isteri seperti: tidak mau diajak tidur bersama, anak terlantar akibat isteri sering keluar malam bahkan sampai larut malam, isteri acuh setiap
suami menyuruh mengambilkan sesuatu, meninggalkan rumah tanpa izin dari suami dan lain sebagainya.
2. Dasar Hukum Nusyuz
Berkenaan dengan hal ini Allah SWT memberi tuntunan bagaimana mengatasi nusyuz isteri agar tidak terjadi perceraian. Firman Allah Surat An-
Nisaa’ : 34
ŸG. V” e 1{
4G b,
.x BC|a4=
• ‰Ba
6b, cd
.x H
_2t : ]
1 ; ‰
{ +1 :
6 _• .4
- ¨“ 4=
R• K
4G S• 4_
t . -+Y
=- Œ
.x 2r
t. •
6
68
Kompilasi Hukum Islam KHI pasal 84
7 Q A
L = 4 1
˜•y.‘ _’œ ˜•y ¤_
4= u y _« y
b š
•R~? Ba.x+
u y T]
H L
p4= ;_` 4 :
B24= H
;F4 u
;T,- g2Y
`.- L
A eG23
v -
T `BN
VW
Artinya: Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh Karena Allah Telah melebihkan sebahagian mereka laki-laki atas sebahagian yang lain wanita, dan
Karena mereka laki-laki Telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri
ketika suaminya tidak ada, oleh Karena Allah Telah memelihara mereka. wanita- wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, Maka nasehatilah mereka dan
pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk
menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar. Q.S. An-Nisaa’: 34
Dan firman Allah SWT dalam surat An-Nisaa’ 4 ayat 128:
WL P :m;n
]•4=G4\ 3
1 .‰
- •‘ _’
: U
\s] B24=
.. ?
.x ;T,- „
L : .4
- “
.x„” s
Š4=-‹ 6
2=-m“ ST; .
T~•] 9: –Š_tz\
u2b’ 6
L H
~ 4
H _—K4
˜e p4= A
eG23 .x
e -.x 4 T
`. UiW
Artinya: Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya, Maka tidak Mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang
sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik bagi mereka walaupun
manusia itu menurut tabiatnya kikir. dan jika kamu bergaul dengan isterimu secara baik dan memelihara dirimu dari nusyuz dan sikap tak acuh, Maka
Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Q. S. An-Nisaa’ : 128
Dalam sebuah hadits nabi SAW yang berbunyi:
, ی 1?
4 H1
23 4 2
2 - .
: N
G E
O 4
P Q
4 R
P2 OS
O 4
P T
U 2
R V
2 W
+ 9
V O
X Y
A :
2 B
Artinya: Dari Abu Hurairah R.A. berkata, bahwa Nabi SAW bersabda: “Apabila seorang suami mengajak isterinya ketempat tidur, tetapi ia menolak
untuk datang, lalu sang suami marah sepanjang marah, maka para malaikat melaknatnya isteri hingga datang pagi”. H.R. Muslim
69
Dijelaskan pula dalam sebuah hadits nabi SAW:
ی ,
? 1
4 H1
3 2
2 4
2 .
- :
Z [
ﻥ :
R E
ی O
4 P
Q R
PV S
2 4
R ;
Z [
P \
8M 2
, V
ی ?
: 2
Artinya: Dari Abu Hurairah R.A. berkata, bahwa nabi SAW bersabda: “Demi Dzat jiwaku ada dalam genggaman tangan-Nya, setiap lelaki suami
yang mengajak isterinya ketempat tidur lalu sang isteri tidak mau, maka
69
Imam Abu Hasan Muslim bin Hijjaj Al-Qusyairi An-Naiaburi, Shahih Muslim, Beirut: Maktabah al-Ma’arif, t.th, juz II, h.585
yang ada dilangit akan terus murka kepadanya isteri hingga suami meridhoinya”. H.R. Muslim
70
Berangkat dari surat An-Nisa’ ayat 34 al-Qur’an memberikan opsi sebagai berikut:
71
a. Isteri diberi nasehat dengan cara yang ma’ruf agar ia segera sadar
terhadap kekeliruan yang diperbuatnya. b.
Bila dinasehati tidak berhasil, maka pisah ranjang tempat tidur, cara ini bermakna sebagai hukuman psikologis bagi isteri dan dalam
kesendiriannya tersebut, ia dapat melakukan koreksi diri terhadap kekeliruannya.
c. Apabila kedua cara diatas tidak berhasil, langkah berikutnya adalah
memberi hukuman fisik dengan cara memukulnya, tetapi dengan pukulan yang tidak membahayakan.
Dalam Kompilasi Hukum Islam KHI pasal 80 Ayat 2
Suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala sesuatu keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya.
Ayat 4 Sesuai dengan penghasilannya suami menanggung:
70
Ibid., h.585
71
Nuruddin, Hukum Perdata Islam, h.209-210
a. Nafkah, Kiswah dan tempat kediaman bagi isteri;
b. Biaya rumah tangga, biaya perawatan dan biaya pengobatan bagi isteri
dan anak; c.
Biaya pendidikan bagi anak. Ayat 5
Kewajiban suami terhadap isterinya seperti tersebut pada ayat 4 huruf a dan b diatas mulai berlaku sesudah ada tamkin sempurna dari isterinya.
Ayat 7 Kewajiban suami sebagaimana dimaksud ayat 2 gugur apabila isteri nusyuz.
Dan Undang-Undang No.3 tahun 2006 tentang Peradilan Agama pasal 76 Ayat 1
Apabila gugatan perceraian didasarkan atas alasan siqaq, maka untuk mendapatkan putusan perceraian harus didengar keterangan saksi-saksi yang
berasal dari keluarga atau orang yang dekat dengan suami isteri. Ayat 2
Pengadilan setelah mendengar keterangan saksi tentang sifat persengketaan antara suami isteri dapat mengangkat seorang atau lebih dari keluarga masing-
masing pihak ataupun orang lain untuk menjadi hakam.
Sedangkan dalam Undang-Undang No.1 Tahun 1974 pasal 39 ayat 2 menyatakan bahwa: “Kewajiban suami tersebut pada ayat 2 diatas berlaku
kembali sesudah isteri tidak nusyuz.
B. Faktor Isteri Nusyuz Terhadap Suami