Dasar Hukum Nusyuz Pengertian dan Dasar Hukum Nusyuz 1. Pengertian Nusyuz

Ayat 4 Ketentuan tentang ada atau tidak adanya nusyuz dari isteri harus didasarkan atas bukti yang sah. 68 Artinya jika suami melanggar hukum Islam seperti: berjudi, minum khamar mabuk-mabukkan, melakukan tindak kekerasan dan penganiayaan dan sebagainya, maka isteri tidak dianggap nusyuz. Berdasarkan keterangan diatas, maka penulis dapat pula memberikan contoh nusyuznya seorang isteri seperti: tidak mau diajak tidur bersama, anak terlantar akibat isteri sering keluar malam bahkan sampai larut malam, isteri acuh setiap suami menyuruh mengambilkan sesuatu, meninggalkan rumah tanpa izin dari suami dan lain sebagainya.

2. Dasar Hukum Nusyuz

Berkenaan dengan hal ini Allah SWT memberi tuntunan bagaimana mengatasi nusyuz isteri agar tidak terjadi perceraian. Firman Allah Surat An- Nisaa’ : 34 ŸG. V” e 1{ 4G b,  .x BC|a4= • ‰Ba 6b,  cd .x H _2t : ] 1 ; ‰ { +1 : 6 _• .4 - ¨“ 4= R• K 4G S• 4_ t . -+Y =- Œ .x 2r t. • 6 68 Kompilasi Hukum Islam KHI pasal 84 7 Q A L = 4 1 ˜•y.‘ _’œ ˜•y ¤_ 4= u y  _« y b š •R~? Ba.x+ u y  T] H L p4= ;_` 4 : B24= H ;F4 u  ;T,-  g2Y `.- L A eG23 v -  T `BN VW Artinya: Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh Karena Allah Telah melebihkan sebahagian mereka laki-laki atas sebahagian yang lain wanita, dan Karena mereka laki-laki Telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh Karena Allah Telah memelihara mereka. wanita- wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar. Q.S. An-Nisaa’: 34 Dan firman Allah SWT dalam surat An-Nisaa’ 4 ayat 128: WL P :m;n ]•4=G4\ 3 1 .‰ - •‘ _’ : U \s] B24= .. ? .x ;T,- „ L : .4 - “ .x„” s Š4=-‹ 6 2=-m“ ST; . T~•] 9: –Š_tz\ u2b’ 6 L H ~ 4 H _—K4 ˜e p4= A eG23 .x e -.x 4 T `. UiW Artinya: Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya, Maka tidak Mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik bagi mereka walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. dan jika kamu bergaul dengan isterimu secara baik dan memelihara dirimu dari nusyuz dan sikap tak acuh, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Q. S. An-Nisaa’ : 128 Dalam sebuah hadits nabi SAW yang berbunyi: , ی 1? 4 H1 23 4 2 2 - . : N G E O 4 P Q 4 R P2 OS O 4 P T U 2 R V 2 W + 9 V O X Y A : 2 B Artinya: Dari Abu Hurairah R.A. berkata, bahwa Nabi SAW bersabda: “Apabila seorang suami mengajak isterinya ketempat tidur, tetapi ia menolak untuk datang, lalu sang suami marah sepanjang marah, maka para malaikat melaknatnya isteri hingga datang pagi”. H.R. Muslim 69 Dijelaskan pula dalam sebuah hadits nabi SAW: ی , ? 1 4 H1 3 2 2 4 2 . - : Z [ ﻥ : R E ی O 4 P Q R PV S 2 4 R ; Z [ P \ 8M 2 , V ی ? : 2 Artinya: Dari Abu Hurairah R.A. berkata, bahwa nabi SAW bersabda: “Demi Dzat jiwaku ada dalam genggaman tangan-Nya, setiap lelaki suami yang mengajak isterinya ketempat tidur lalu sang isteri tidak mau, maka 69 Imam Abu Hasan Muslim bin Hijjaj Al-Qusyairi An-Naiaburi, Shahih Muslim, Beirut: Maktabah al-Ma’arif, t.th, juz II, h.585 yang ada dilangit akan terus murka kepadanya isteri hingga suami meridhoinya”. H.R. Muslim 70 Berangkat dari surat An-Nisa’ ayat 34 al-Qur’an memberikan opsi sebagai berikut: 71 a. Isteri diberi nasehat dengan cara yang ma’ruf agar ia segera sadar terhadap kekeliruan yang diperbuatnya. b. Bila dinasehati tidak berhasil, maka pisah ranjang tempat tidur, cara ini bermakna sebagai hukuman psikologis bagi isteri dan dalam kesendiriannya tersebut, ia dapat melakukan koreksi diri terhadap kekeliruannya. c. Apabila kedua cara diatas tidak berhasil, langkah berikutnya adalah memberi hukuman fisik dengan cara memukulnya, tetapi dengan pukulan yang tidak membahayakan. Dalam Kompilasi Hukum Islam KHI pasal 80 Ayat 2 Suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala sesuatu keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya. Ayat 4 Sesuai dengan penghasilannya suami menanggung: 70 Ibid., h.585 71 Nuruddin, Hukum Perdata Islam, h.209-210 a. Nafkah, Kiswah dan tempat kediaman bagi isteri; b. Biaya rumah tangga, biaya perawatan dan biaya pengobatan bagi isteri dan anak; c. Biaya pendidikan bagi anak. Ayat 5 Kewajiban suami terhadap isterinya seperti tersebut pada ayat 4 huruf a dan b diatas mulai berlaku sesudah ada tamkin sempurna dari isterinya. Ayat 7 Kewajiban suami sebagaimana dimaksud ayat 2 gugur apabila isteri nusyuz. Dan Undang-Undang No.3 tahun 2006 tentang Peradilan Agama pasal 76 Ayat 1 Apabila gugatan perceraian didasarkan atas alasan siqaq, maka untuk mendapatkan putusan perceraian harus didengar keterangan saksi-saksi yang berasal dari keluarga atau orang yang dekat dengan suami isteri. Ayat 2 Pengadilan setelah mendengar keterangan saksi tentang sifat persengketaan antara suami isteri dapat mengangkat seorang atau lebih dari keluarga masing- masing pihak ataupun orang lain untuk menjadi hakam. Sedangkan dalam Undang-Undang No.1 Tahun 1974 pasal 39 ayat 2 menyatakan bahwa: “Kewajiban suami tersebut pada ayat 2 diatas berlaku kembali sesudah isteri tidak nusyuz.

B. Faktor Isteri Nusyuz Terhadap Suami