4. Fungsi Motivasi
Setiap motif itu berkaitan erat dengan suatu tujuan, makin berharga tujuan makin kuat pula motifnya. Guna fungsi motif-motif itu ialah :
a. Mendoronga manusia untuk berbuat bertindak Motif itu berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang
memberikan energi kekuatan kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas.
b. Menentukan arah perbuatan Yakni kearah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita. Motivasi
mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan itu.
c. Menyeleksi perbuatan kita Artinya menentukan perbuatan-perbuatan mana yang harus dilakukan,
yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan menyampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu.
11
Selain itu motivasi dapat juga berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan usaha karena adanya
motivasi. Dengan kata lain adanya usaha yang tekun terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang akan belajar. Hal tersebut akan dapat
melahirkan prestasi yang baik.
12
Motivasi yang tinggi cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi dan motivasi yang rendah cenderung menghasilkan prestasi yang rendah.
13
5. Motivasi dan Perilaku
Manusia bukanlah benda mati yang bergerak hanya bila ada daya dari luar yang mendorongnya, melainkan makhluk yang mempunyai daya-
daya dalam dirinya sendiri untuk bergerak – inilah motivasi. Oleh karena itu motivasi sering disebut penggerak perilaku the energizer of
11
Purwanto, Psikologi…, h. 70.
12
Sardiman, Interaksi dan…, h. 83.
13
Sudarwan Danin, Motivasi Kepemimpinan dan Efektifitas Kelompok, Jakarta: Rineka Cipta, 2004.
behaviour . Ada juga yang mengatakan bahwa motivasi adalah penentu
determinan perilaku. Dengan kata lain, motivasi adalah suatu konstruk teoritis mengenai terjadinya perilaku. Menurut para ahli, konstruk teoritis
ini meliputi aspek-aspek pengaturan regulasi, pengarahan direksi, serta tujuan insentif global dari perilaku. Selutuh aktivitas mental yang
dirasakan dialami yang memberikan kondisi hingga terjadinya perilaku tersebut disebut motif.
Secara umumdapat digolongkan 3 determinan terjadinya perilaku, yaitu : a. Determinan yang berasal dari lingkungan kegaduhan, bahaya dari
lingkungan, desakan guru, dan lain-lain b. Determinan dari dalam diri individu harapan cita-cita, emosi, instink,
keinginan dan lain-lain c. Tujuan insentif nilai dari suatu obyek. Faktor-faktor ini berasal dari
dalam diri individu kepuasan kerja, tanggung jawab dan lain-lain atau dari luar individu status, uang dan lain-lain
Ditinjau dari sifatnya, determinan-determinan tersebut dapat dikatakan : a. bersifat biologis nafsu, kebutuhan-kebutuhan biologis
b. bersifat mental cita-cita, rasa tanggung jawab c. bersifat objek atau kondisi dalam lingkungan uang, pangkat, rencana
Walau motivasi menggerakkan perilaku tetapi hubungan antara kedua konstruk ini cukup kompleks. Berikut ini beberapa cirri motivasi
dalam perilaku: a. Penggerakan perilaku menggejala dalam bentuk tanggapan-tanggapan
yang bervariasi. Motivasi tidak hanya merangsang suatu perilaku tertentu saja, tetapi merangsang berbagai kecenderungan yang
memungkinkan tanggapan yang berbeda-beda. b. Kekuatan dan efisiensi perilaku mempunyai hubungan yang bervariasi
dengan kekuatan determinan. Rangsang yang lemah mungkin menimbulkan reaksi hebat dan sebagainya.
c. Motivasi mengarahkan perilaku pada tujuan tertentu.
d. Penguatan positif positive reinforcement menyebabkan suatu perilaku tertentu cenderung untuk diulangi kembali.
e. Kekuatan perilaku akan melemah bila akibat dari perilaku itu bersifat tidak enak.
14
6. Daur Motivasi