Fraktur dapat terjadi oleh tekanan yang normal karena lemahnya suatu tulang akibat penyakit infeksi, penyakit metabolisme tulang
misalnya osteoporosis, dan tumor pada tulang. Sedikit saja tekanan pada daerah tulang yang rapuh maka akan terjadi fraktur Price
2005.
1.3 KlasifikasiFraktur
Ada beberapa jenis fraktur menurut Brunnner Suddarth 2001, yaitu : 1.3.1 Fraktur komplit, patah pada seluruh garis tengah tulang dan
biasanya mengalami pergeseran bergeser dari posisi normal. 1.3.2 Fraktur tidak komplit inkomplit, patah yang hanya terjadi pada
sebagian dari garis tengah tulang. 1.3.3 Fraktur tertutup fraktur simple, tidak menyebabkan robeknya
kulit. 1.3.4 Fraktur terbuka fraktur komplikatakompleks, fraktur dengan luka
pada kulit atau mebran mukosa sampai ke patahan tulang. Fraktur terbuka digradasi menjadi : Grade I dengan luka bersih kurang dari 1 cm panjang
nya ; Grade II luka lebih luas tanpa kerusakan jaringan lunak yang ekstensif dan Grade III luka yang sangat terkontaminasi dan mengalami
kerusakan jaringan lunak ekstensif, merupakan paling berat. 1.3.5 Berdasarkan bentuk patahan tulang
a. Greenstick, fraktur dimana salah satu sisi tulang patah sedang sisi lainnya membengkok.
b.Transversal, fraktur sepanjang garis tengah tulang.
Universitas Sumatera Utara
c. Oblik, fraktur membentuk sudut dengan garis tengah tulang lebih tidak stabil dibanding transversal.
d.Spiral, fraktur memuntir seputar batang tulang. e. Kominutif, fraktur dengan tulang pecah menjadi beberapa fragmen.
f. Depresi, fraktur dengan fragmen patahan terdorng ke dalam sering terjadi pada tulang tengkorak dan tulang wajah.
g.Kompresi, fraktur dimana tulang mengalami kompresi terjadi pada tulang belakang.
h.Patologik, fraktur yang terjadi pada daerah tulang berpenyakit kista tulang, penyakit Paget, metastasi tulang, tumor.
i. Avulsi, tertariknya fragmen tulang oleh ligamen atau tendon pada perlekatannya.
j. Impaksi, fraktur dimana fragmen tulang terdorong ke fragmen tulang lainnya.
1.4 Manifestasi klinis
Menurut Lukman Ningsih 2009, ada beberapa manifestasi klinis
fraktur yaitu :
1.4.4 Nyeri Nyeri terus-menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang
diimobilisasi. Spasme otot yang menyertai fraktur merupakan bentuk bidai alamiah yang dirancang untuk meminimalkan gerakan antar fragmen
tulang. 1.4.5 Hilangnya fungsi dan deformitas
Universitas Sumatera Utara
Setelah terjadi fraktur, bagian-bagian tak dapat digunakan dan cenderung bergerak secara tidak alamiah gerakan luar biasa bukannya
tetap rigid seperti normalnya. Pergeseran fragmen pada fraktur lengan atau tungkai menyebabkan deformitas terlihat maupun teraba ekstremitas
yang diketahui dengan membandingkan dengan ekstremitas normal. Ekstremitas tak dapat berfungsi dengan baik karena fungsi normal otot
bergantung pada integritas tulang tempat melekatnya otot. 1.4.6 Pemendekan Ekstremitas
Pada fraktur panjang, terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi otot yang melekat di atas dan di bawah tempat fraktur.
Fragmen sering saling melingkup i satu sama lain 2,5 sampai 5 cm 1-2 inci.
1.4.7 Krepitus Saat ekstremitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang
dinamakan krepitus yang teraba akibat gesekan antara fragmen satu dengan lainnya. Uji krepitus dapat mengakibatkan kerusakan jaringan
lunak yang lebih berat. 1.4.8 Pembengkakan lokal dan perubahan warna
Pembengkakan lokal dan perubahan warna pada kulit terjadi sebagai akibat trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur. Tanda ini bisa baru
terjadi setelah beberapa jam atau hari setelah cedera.
1.5 Proses Penyembuhan Fraktur