Pemanfaatan Metode Audiovisual LANDASAN TEORI

dengan melibatkan para peserta pembinaan secara uditif-visual dalam pembinaan Mangunhardjana, 1986:76. Pengajaran sebagai upaya terencana dalam membina pengetahuan sikap dan keterampilan para siswa melalui interaksi siswa dengan lingkungan belajar yang diatur guru pada hakikatnya mempelajari lambang-lambang verbal dan visual, agar diperolah makna yang terkandung didalamnya. Tampilnya lambing-lambang visual untuk memperjelas lambang verbal memungkinkan para siswa lebih mudah memahamimakna pesan yang dibicarakan dalam proses pengajaran. Hal ini disebabkan bahwa visualisasi mencoba menggambarkan hakikat suatu pesan dalam bentuk yang menyerupai keadaan yang menyerupai atau realisma Sudjana, 1989:8 Syarat pemanfaatan metode atau media audiovisual diantaranya: adanya alat yang tersedia, adanya objek sasaran yang diamati, alat yang tersedia dapat digunakan dengan objek yang disediakan akan menghasilkan hasil yang lebih baik dan efisien. Komponen media pembelajaran audiovisual ada dalam komponen metode mengajar sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi guru-siswa dan interaksi siswa dengan lingkungannya Sudjana, 1989:7. Melalui media audiovisual diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar dan meningkatkan proses belajar sejarah dengan tidak mencatat tetapi memahami. Adanya penggunaan media film semidokumenter dalam pembelajaran diharapkan dapat mempertinggi kualitas proses belajar-mengajar yang pada akhirnya dapat mempengaruhi motifasi belajar dan hasil belajar siswa. Hal ini menunjukkan bahwa media yang ada tidak hanya digunakan begitu saja tetapi perlu adanya perencanaan dan diperlukan guru yang paham dengan media tersebut. Namun tidak semua media yang digunakan mendapatkan respon individu untuk termotivasi. Keberhasilan pemanfaatan media tergantung dari stimulus mana yang akan dipersepsi pada perhatian siswa atau individu yang bersangkutan. Secara sistematis hal tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut. Skripsi yang dikaji oleh peneliti adalah pemanfaatan film semi dokumenter yang berlatar belakang sejarah untuk meningkatkan motivasi da hasil belajar siswa kelas VII SMP N 1 Doro Kabupaten Pekalongan. Pemanfaatan metode audiovisual untuk meningkatkan motivasi belajar siswa menggunakan film semi dokumenter dapat dilakukan melalui observasi. Ada tidaknya media audiovisual dalam suatu lembaga pendidikan, di samping itu nantinya dari kegiatan observasi terhadap ada tidaknya media audiovisual akan dimanfaatkan atau digunakan media yang ada, sebagai media pembelajaran dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa serta pemahaman siswa terhadap pelajaran sejarah khususnya pada pokok bahasan kerajaan Islam di Indonesia.

B. Motivasi Belajar

Motif atau motivasi ditunjukkan untuk menunjukkan suatu keadaan dalam diri seseorang yang berasal dari diri seseorang yang berasal dari akibat dari suatu kebutuhan; dan motif inilah yang mengaktifkan atau membangkitkan suatu perilaku yang biasanya tertuju pada pemenuhan kebutuhan. Linda L.Dafidof, 1981:4. Motivasi adalah penting, bahkan tanpa kesepakatan tertentu mengenai devinisi konsep tersebut . Motivasi bukan saja penting karena menjadi faktor penyebab belajar, namun juga memperlancar belajar dan hasil belajar. Apabila terdapat dua anak yang memiliki kemampuan yang sama dan memberikan peluang dan kondisi yang sama untuk mencpai tujuan, kinerja dan hasil yang dicapai oleh anak yang termotivasi akan lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidak termotivasi.. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa apabila anak tidak memiliki motivasi belajar, maka tidak akan terjadi kegiatan belajar pada diri anak tersebut. Apabila motivasi siswa atu anak randah , umumnya diasumsikan bahwa prestasi anak yang bersangkutan akan rendah Anni, 2994:112 .

1. Teori-teori Motivasi

Banyak teori tentang motivasi siswa. Beberapa teori motivasi yaitu : a. Teori belajar behavioral Para pakar behaviorisme menyatakan bahwa tidak perlu memisahkan teori belajar dengan motivasi, karena motivasi merupakan produk dari sejarah penguatan. Siswa dapat memperkuat untuk belajar seperti mendapat rangking nilai terbaik dari guru akan termotivasi untuk belajar, namun pada siswa yang tidak mempunyai atau mendapatkan penguatan dalam belajar mereka belajar tapi tidak mendapat nilai yang baik atau