Cara Kerja Kemoterapi Komplikasi Kemoterapi

yaitu fase spesifik dan fase non spesifik sehingga dapat membunuh sel, baik yang berada dalam pembelahan maupun sel dalam fase inaktif Saleh, 2006 dalam Aziz, Andrijono, Saifuddin, 2006.

2.3 Cara Kerja Kemoterapi

Suatu sel normal akan berkembang mengikui siklus pembelahan sel yang teratur. Beberapa sel akan membelah diri dan membentuk sel baru dan sel lain akan mati. Sel yang abnormal akan membelah diri dan berkembang secara tidak terkontrol, yang pada akhirnya akan terjadi suatu massa yang dikenal sebagai tumor Rasjidi, 2007. Siklus sel secara sederhana dibagi menjadi 5 tahap yaitu: 2.3.1 Fase G0, dikenal sebagai fase istirahat. Ketika ada sinyal untuk berkembang, sel ini akan memasuki fase G1 2.3.2 Fase G1, pada fase ini sel siap untuk membelah diri yang diperantarai oleh beberapa protein penting untuk bereproduksi. Fase ini berlangsung 18-30 jam 2.3.3 Fase S, disebut sebagai fase sintesis. Pada fase ini DNA sel akan di kopi. Fase ini berlangsung 18-20 jam 2.3.4 Fase M. sel dibagi menjadi 2 sel baru. Fase ini berlangsung 30-60 menit. Kanker tidak berkembang lebih cepat daripada jaringan normal.Pada jaringan tumor, banyak sel yang berada pada fase aktif dari siklus sel. Pada jaringan normal sebagian besar populasi sel berada pada dalam fase G0 Saleh, 2006 dalam Aziz, Andrijono, Saifuddin, 2006. Universitas Sumatera Utara

2.4 Komplikasi Kemoterapi

2.4.1 Segera: shock, aritmia, nyeri pada tempat suntikan 2.4.2 Dini: mualmuntah, panas, panas reaksi hipersensitif 2.4.3 Lambat beberapa hari: stomatitis, diare, alopecia, depresi, sumsum tulang, nephrotoksis, neuropati 2.4.4 Lambat beberapa bulan: hiperpigmentasi kulit, amenorhoea, penurunan konsentrasi sperma Sukardja, 2000 3. Mual-Muntah 3.1 Defenisi Mual-Muntah Mual adalah perasaan atau sensasi yang sangat tidak enak di belakang tenggorokan atau epigastrium Price Willson, 2003.Terdapat berbagai perubahan aktivitas saluran cerna yang berkaitan dengan mual, seperti meningkatnya saliva, menurunnya tonus lambung, dan peristaltik.Peningkatan tonus duodenum dan jejunum menyebabkan terjadinya refluks isi lambung.Namun demikian, tidak terdapat bukti yang mengesankan bahwa hal ini menyebabkan mual Price Willson, 2003. Mual juga merupakan perasaan yang diakui secara sadar tentang terjadinya eksitasi yang tidak disadari pada pusat muntah di medulla oblongata atau di daerah yang dekat dengan pusat muntah tersebut Guyton, 1996. Pusat mual meliputi daerah otak yang paling tinggi dan sulit dimengerti dengan baik Rahman Beattie, 2004 dalam Hawkins Grunberg, 2009. Universitas Sumatera Utara