Uji Hipotesis Kedua Pengujian Prasayarat Analisis
dapat diartikan bahwa setiap kenaikan satu-satuan dari sarana prasarana bengkel las dan akan meningkatkan prestasi peserta didik pada praktik kerja
las dasar sebesar 0,231. 2. Koefisien regresi variabel motivasi belajar b
2
= 0,340 Variabel motivasi belajar praktik memiliki nilai koefisien persamaan
regresi sebesar 0,340.Nilai tersebut dapat diartikan bahwa pengaruh motivasi belajar praktik memiliki arah positif. Artinya, semakin tinggi motivasi belajar
praktik, maka prestasi peserta didik pada praktik kerja las dasar juga akan semakin tinggi. Selanjutnya, dapat diartikan bahwa setiap kenaikan satu-
satuan dari motivasi belajar praktik dan akan meningkatkan prestasi peserta didik pada praktik kerja las dasar sebesar 0,340.
3. Konstanta a = 49,429 Konstanta hasil regresi yaitu 49,429 yang dapat diartikan bahwa adanya
peningkatan secara konstan pada prestasipeserta didik pada praktik kerja las dasar.Peningkatan prestasi peserta didik pada praktik kerja las dasar
dilakukan dengan peningkatan variabel sarana prasarana bengkel las dan motivasi belajar praktik. Tanpa adanya pengaruh kedua variabel tersebut
maka prestasi peserta didik pada praktik kerja las dasar akan sebesar 49,429 yang nilainya di bawah standar.
Pada hasil regresi, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,001 p 0,05 dan nilai uji F yaitu 17,128. Dengan demikiansarana prasarana bengkel las dan
motivasi belajarpraktik secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap prestasi peserta didik pada praktik kerja las dasar.Hal ini berarti hipotesis ketiga
dalam penelitian ini yaitu sarana prasarana bengkel las dan motivasi belajar praktik secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap prestasi peserta didik
pada praktik kerja las dasar di SMK Nasional, Berbah, Sleman, Yogyakarta didukung secara statistik oleh penelitian empiris.