Jenis-Jenis Jaminan Kredit Bank Prosedur dan Proses Pemberian Kredit

Kalimat diatas dikatakan bahwa perjanjian kredit mengandung dua fase, yaitu konsensuil dan rill. Fase rill tidak semata-mata berupa “perbuatan” akan tetapi membutuhkan pula adanya persesuaian kehendak untuk adanya penyerahan itu. Oleh karena itu, perjanjian kredit perlu mendapatkan perhatian khusus, baik oleh bank sebagai kreditur maupun oleh nasabah sebagai debitur, karena perjanjian kredit mempunyai fungsi yang sangat penting dalam permberian kredit bank.

B. Jenis-Jenis Jaminan Kredit Bank

Pada umumnya dalam ilmu hukum, benda dibagi dalam dua macam, yaitu: 1. Benda tidak bergerak onroerand goed Benda tidak bergerak adalah semua benda yang karena sifatnya, kedua karena tujuan pemakaiannya dan ketiga karena ditentukan oleh Undang-Undang Pasal 506-518 KUHPerdata. Adapun jenis benda jaminan benda tidak bergerak antaralain : a. Tanah ; b. Bangunan yang berdiri di atas rumah ; c. Bangunan pabrik beserta mesin-mesin yang ditanam pada pondasi bangunan pabrik ; d. Kapal Indonesia Pasal 304 KUHDagang. 2. Benda bergerak roerend goed Benda bergerak adalah semua benda yang karena sifatnya dan karena oleh Undang- Undang ditetapkan demikian Pasal 509-518 KUHPerdata. Sedangkan jaminan benda bergerak dapat berupa : Universitas Sumatera Utara a. Emas, logam,mulia lainnya ; b. Mobil, motor, truk dan sebagainya ; c. Surat-surat berharga Promes, saham obligasi dan sebagainya

C. Prosedur dan Proses Pemberian Kredit

Menurut ketentuan yang berlaku terhadap proses permohonan kredit bahwa pada pokoknya untuk tahap prosedur dan proses kredit tidak menggariskan adanya perbedaan antara prosedur dan proses kredit dengan jaminan yang diikat oleh lembaga jaminan fidusia dengan gadai ataupun hipotek. Atau dengan kata lain tidak dikenal perbedaan prosedur dan proses kredit terhadap berbagai bentuk lembaga jaminan. Adapun prosedur dan proses kredit melalui beberapa tahapan, yaitu : 44 1. Target Market Penentuan target market merupakan titik awal dari kegiatan perkreditan suatu lembaga keuanganperbankan. Target market merupakan bidang-bidang usaha tertentu yang ditetapkan oleh bank untuk dibiayai dan dikembangkan beserta kriteria nasabah untuk bidang usaha tersebut. Penetapan target market ini dimaksudkan untuk memberikan arah bagi usaha marketingbank, sehingga penanganannya menjadi lebih efisien, dan penguasaaan market lebih meningkat. Penentuan target market ini didasarkan pada analisa kondisikemampuan bank dan kondisi perekonomian secara makro. 44 Try Widiyono, Agunan Kredit Dalam Financial Engineering, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009, hal 20. Universitas Sumatera Utara Faktor-faktor yang dipertimbangkan diantaranya adalah : Peraturan Pemerintah, Business environment dan opportunities, change of technology dan sistem perkembangan penduduk, perkembangan perkreditan bank dan perkreditan Indonesia, business policy bank, struktur dana, keahlian account manager, kesiapan bagian lain dan sebagainya. 2. Insiliasi Tahapan ini merupakan proses yang dilakukan untuk mendapatkan informasi potensial costumer sesuai dengan target market yang telah ditetapkan. Informasi ini dapat diperoleh dari sumber intern maupun ekstern. Informasi intern adalah informasi yang diperoleh dari dalam bank itu sendiri, misalnya : visa card holder, merchant, giran besar, depositor, good payer customer, exiting customer, interlink customer atau secara ekstern melalui relationship base customer, supplier dari business exiting customer, walk in customer dan informasi lainnya. 3. Solitasi Pada tahap ini, dilakukan usaha-usaha untuk menarik potential customer yang ada sehingga dapat dirubah menjadi efektif customer. Tujuan utama dari tahap solitasi ini adalah untuk mengetahui apa kebutuhanmasalah yang dihadapan customer dan produk apa yang ditawarkan sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan customer tersebut. Secara umum informasi yang diharapkan dapat diperoleh dalam tahap solitasi adalah : − Informasi umum perusahaan − Informasi kebutuhan − Informasi jaminan kredit − Informasi hubungan perbankan saat ini. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan informasi ini akan dapat ditentukan tindak lanjut proses dan fasilitas bank yang dapat diberikan. Akan tetapi kampanye hitam black campaign yang dibalut rapi dan sistematis dengan acara-acara sosialisasi Gus Irawan kepada masyarakat sembari menyalurkan kredit Bank Sumut dan dana CSR corporate social responsibility adalah jebakan bagi masyarakat. 45 4. Analisa dan Evaluasi Analisa dan evaluasi merupakan suatu sarana yang diperlukan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi perusahaan serta resiko yang mungkin akan terjadi sehubung dengan fasilitas kredit yang akan diberikan. Analisa kredit akan meliputi analisa manajemen dan ekonomis baik secara kuantitatif maupun kualitatif yang dilaksanakan account Manager, serta analisa yuridis dan analisa jaminan yang masing-masing dilakukan oleh Legal Officer dan Credit Investigator. Pada dasarnya evaluasi ini ditujukan untuk melihat tingkat pertumbuhan usaha pemohon kredit, besarnya kebutuhan kredit dan penggunaanya, kapasitas atau kemampuannya dalam mengupayakan sumber pengembalian , serta resiko-resiko yang mungkin timbul. Untuk memberikan gambaran yang menyeluruh tentang hal-hal yang dapat menimbulkan kemungkinan adanya suatu resiko terhadap bank atas fasilitas kredit yang akan diberikan, maka analisa kredit hendaknya meliputi aspek-aspek berikut : 1. Aspek Umum Perusahaan 45 Metro 24, Masyarakat Dijebak Kredit, sabtu 12 Mei 2012 kolom 3, hal 1. Universitas Sumatera Utara 2. Aspek Yuridis 3. Aspek Manajemen 4. Aspek Pemasaran’ 5. Aspek Teknisi Produksi 6. Aspek Keuangan 7. Aspek Jaminan 8. Dropping Fasilitas Setelah proses pengikatan dilakukan, baik pengikatan kredit maupun pengikatan jaminan, maka dilakukan realisasi pemnerian fasilitas kredit. Dropping kredit baru dilakukan setelah semua pembayaran yang ditetapkan oleh Credit Committe telah dipenuhi 9. Monitoring Kredit Monitoring merupakan proses kegiatan yang dilakukan oleh setiap Account Manager dan atau Service assistance untuk memantau dan mengembalikan kegiatan debiturnasabah dalam arti yang seluas-lusnya. Tujuanmonitoringkredit : 1. Untuk mengetahui apakah hal-hal yang sudah dan akan dilaksanakan sudah sesuai dengan peraturan yang ada ekstern intern 2. Untuk melakukan deteksi terhadap penurunan dari fasilitas yang telah diberikan, yang mungkin akan berakibat pada tingkat kesehatan Bankpendapatan Bank Universitas Sumatera Utara 3. Sebagai tindakan prevent untuk mencegah “loan losses” 4. Meingkatkan pengetahuan business dari Account Manager. 5. Mempercepat Pertumbuhan Cross Selling. Beberapa langkah pengamanan yang harus dilakukan dalam rangka mencegah resiko kwalitas portofolio kredit adalah : 46 a. Melakukan monitoring terhadap aktivitas nasabah termaksud perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur manajemen, pemegang saham usaha, assets dan sebagainya. b. Mengamankan keputusan tentang syarat-syarat kredit agar tetap dipatuhi oleh nasabah. c. Melakukan review terhadap kredit, jaminan, dokumentasi, laporan, keuangan melakukan monitoring APR.

D. Hak dan Kewajiban Para Pihak