53 benar bila penerima pesan telah memahami isi pesan sebagaimana
yang dimaksud oleh pengirim pesan. f
Tahap Keenam: Penerima menerima tanggapan dan umpan balik ke pengirim.
Umpan balik feedback adalah penghubung akhir dari suatu mata rantai komunikasi. Umpan balik tersebut merupakan tanggapan
penerima pesan yang memungkinkan pengirim untuk menilai efektivitas suatu pesan. Setelah menerima pesan, komunikan akan
memberikan tanggapan dengan cara tertentu dan memberi sinyal terhadap pengirim pesan.
D. Pola Komunikasi
Semua organisasi harus melakukan komuikasi dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuannya. Pedekatan yang dilakukan suatu organisasiinstansi
dapat bervariasi atau berbeda-beda. Bagi perusahaan berskala kecil yang hanya memiliki beberapa karyawan, penyampain informasi dilakukan secara langsung.
Berbeda dengan perusahaan besar yang memiliki ratusan bahkan ribuan karyawan, penyampaian informasi kepada karyawan merupakan pekerjaan yang
rumit. Untuk itu, perlu diketahui mengenai pola dalam berkomunikasi agar penyampaian informasi dapat ditangkap secara jelas oleh karyawan.
Menurut Purwanto 2006 : 40, pola komunikasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu saluran komunikasi formal formal communications channel dan
saluran komunikasi non-formal informal communications channel.
54 a.
Saluran komunikasi formal formal communications channel Saluran komunikasi formal menurut Purwanto dibagi menjadi 4, yaitu:
a komunikasi dari atas ke bawah, dipakai untuk menyampaikan informasi,
mengarahkan, mengoordinasikan, memotivasi, memimpin, dan
mengendalikan berbagai kegiatan dilevel bawah, b
komunikasi dari bawah ke atas, dipakai oleh perusahaan membuat bawahan juga dapat ikut dalam proses pengambilan keputusan,
c komunikasi horizontal literal, merupakan komunikasi antarmanajer atau
antarkaryawan, d
komunikasi diagonal, merupakan komunikasi antar dua tingkatan organisasi berbeda atau dua departemen berbeda.
b. Saluran komunikasi non-formal informal communications channel
Pada sebuah perusahaaninstansi tidak dapat mencegah seseorang bertukar informasi satu sama lain, baik itu atasan dengan bawahan, bawahan dengan
atasan, atau sesama tingkatan. Dalam komunikasi informal, orang-orang yang ada dalam suatu organisasi, tanpa memedulikan jenjang hierarki, pangkat dan
kedudukanjabatan, dapat berkomunikasi secara luas. Pembicaraan yang dilakukan dalam komuikasi informal biasanya tidak
hanya dalam ruang lingkup pekerjaan yang mereka lakukan, melainkan hal-hal umum yang sedang terjadi atau hanya sebatas humor. Komunikasi informal ini
perlu dilakukan agar suasana kantor tidak menjadi kaku, sebaliknya suasana kantor menjadi hangat dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan
semangat kerja para karyawan.
55
E. Cara Mengelola Komunkasi