523PBI2003 b.
Peraturan Bank Indonesia Nomor 323PBI2001 tentang perubahan atas PBI No. 3PBI2001 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah Know Your Customer
Principles c.
Peraturan Bank Indonesia Nomor 521PBI2003 tentang Perubahan Kedua atas PBI No.310PBI2001 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah Know Your
Customer Principles d.
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 329DPNP2001 tentang Pedoman Standar Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah.
e. Peraturan Bank Indonesia Nomor 523PBI2003 tentang Penerapan Prinsip Mengenal
Nasabah Know Your Customer Principles bagi Bank Perkreditan Rakyat. f.
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 532DPNP2003 tentang perubahan atas SE BI Nomor 329DPNP2001 tanggal 13 Desember 2004 tentang Pedoman Standar
Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah. g.
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 619DPBPR2004 tentang Pedoman Standar Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah Know Your Customer Principles bagi Bank
Perkreditan Rakyat.
C. Code Of Conduct PT. Bank Mandiri
Kepercayaan masyarakat umum dan pelaku pasar terhadap bank dipengaruhi oleh etika perilaku seluruh jajaran Bank mulai dari Komisaris, Direksi, anggota executive management
sampai kepada seluruh karyawannya. Kepercayaan ini sangat penting untuk membina dan memelihara hubungan bisnis dengan nasabah.
54
Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat serta mewujudkan corporate governance, perlu adanya pedoman perilaku dalam berhubungan dengan nasabah, rekanan
54
“Code Of Conduct,” http:puskopditbag.orgwp-contentuploads201408code-of-Conduct-
pedoman-perilaku.pdf akses 11 Mei 2015
Universitas Sumatera Utara
dan sesama karyawan yang bersandar pada nilai – nilai etika, oleh karena itu diperlukan code
of conduct yang dapat mengatur etika perilaku seluruh jajaran Bank. Code of conduct dimaksudkan untuk sebagai standar etika dan perilaku yang harus
dipedomani oleh seluruh jajaran Bank yang meliputi Komisaris, Direksi, executive management dan seluruh karyawan dalam menjalankan tugas dan kedinasan sehari-hari serta
dalam melakukan hubungan bisnis dengan para nasabah, rekanan maupun dengan rekan sekerja.
Dengan dipatuhinya kebijakan ini, diharapkan dapat mencegah berkembangnya hubungan yang tidak wajar dengan para nasabah atau antara sesama pejabat Bank.
Code of conduct ini terdiri atas 13 Bab dan 15 pasal yang merupakan pedoman perilaku bagi seluruh jajaran Bank dalam melaksanakan tugas dan kedinasan sehari-hari.
Hal-hal yang diatur dalam code of conduct adalah : 1.
Benturan kepentingan 2.
Kerahasiaan 3.
Penyalahgunaan Jabatan 4.
Perilaku Insiders 5.
Integritas dan Akurasi data Bank 6.
Integritas Sistem Perbankan 7.
Pengelolaan Rekening Karyawan 8.
Pernyataan Tahunan Annual Discloisure 9.
Sanksi Pelanggaran 10.
Pengawasan Pelaksanaan dan Pemutakhiran. Adapun Code of Conduct dari PT Bank Mandiri terdiri dari beberapa pasal yaitu :
Pasal 1 : a.
Bank adalah PT Bank Mandiri Persero.
Universitas Sumatera Utara
b. Komisaris adalah komisaris Bank sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar.
c. Direksi adalah Direksi Bank sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar.
d. Executive Management adalah Direksi beserta Executive Vice President EVP dan
Senior Vice President SVP yang diangkat oleh direksi yang mempunyai tugas dan wewenang khusus dalam bidangnya serta mempunyai hak dan tanggung jawab sesuai
dengan tugas dan kewenangan yang telah diberikan oleh Direksi. e.
Karyawan adalah pegawai Bank selain Executive Management dan Komisaris, baik pegawai tetap maupun pegawai kontrak yang diangkat sesuai dengan
peraturanketentuan yang berlaku di Bank. f.
Jajaran Bank adalah Komisaris, Executive Management dan Karyawan. g.
Insiders adalah seluruh jajaran bank dan para pemegang saham Bank. Termasuk dalam pengertian Insiders adalah para pejabattugas yang terafiliasi dengan Bank
sebagai akibat adanya penugasan oleh Bank untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan Bank, seperti konsultan Hukum, Akuntan Publik dan lain-lain.
h. Hadiah atau Imbalan.
Termasuk dalam pemberian hadiah atau Imbalan adalah salah satu dari bentuk sebagai berikut :
1. Uang tunai
2. Surat Berharga
3. Barang-barang yang dapat dimanfaatkan dalam waktu yang lama.
4. Komisi
5. Potongan harga khusus
6. Konsesi harga
7. Barang-barang khusus kebutuhan pribadi
8. Special personal services penggunaan fasilitas milik nasabah, relasi atau rekanan
Universitas Sumatera Utara
seperti villa, kendaraan dan lain sebagainya. i.
Bingkisan adalah barang yang penggunaannya untuk kebutuhan sehari-hari seperti makananminuman, bunga, kartu ucapan, dan lain sebagainya sebagai ungkapan tanda
rasa simpati. j.
Barang promosi adalah barang yang digunakan oleh Bank atau perusahaan nasabahtekanan untuk tujuan-tujuan promosi seperti antara lain agenda, payung,
kalender, ballpoint, dan barang-barang yang memang dibuat untuk tujuan tersebut. k.
Hubungan Keluarga adalah hubungan dengan dan diantara Komisaris, Executive management serta seluruh karyawan Bank, sesuai Anggaran dasar Bank dan SK
Direksi Bank Indonesia No. 31117KEPDIR tanggal 31 Desember 1998. Dalam peraturan ini, maka yang dianggap sebagai hubungan keluarga adalah :
1. Orang tua kandungtiriangkat
2. Adikkakak kandungtiriangkat
3. SuamiIstri
4. Anak kandungtiriangkat
5. Suamiisteri dari anak kandungtiriangkat
6. Kakeknenen kandungtiri
7. Cucu kandungtiriangkat
8. Adikkakak dari suami
9. Suamiisteri dari adikkakak kandungtiriangkat
10. Orang tua dari suamiisteri
Pasal 2 Penyusunan code of conduct dimaksudkan untuk memberikan pedoman berperilaku yang
wajar, patut dan dapat dipercaya bagi seluruh jajaran Bank baik dalam melakukan hubungan bisnis dengan para nasabah, rekanan maupun dengan rekan sekerja.
Universitas Sumatera Utara
Pasal 3 Sasaran umum pedoman perilaku ini adalah menyusun suatu petunjuk agar setiap
pelanggaran Code of Conduct oleh seluruh jajaran Bank dapat secara cepat terdeteksi. Kepatuhan pada pedoman ini dapat mencegah berkembangnya hubungan yang tidak wajar
dengan para nasabah, atau antara sesama pejabat Bank. Namun demikian, pedoman ini tidak bermaksud untuk mencampuri kehidupan pribadi anggota Komisaris dan Executive
Management serta karyawan Bank. Pasal 4
Benturan kepentingan adalah suatu kondisi dimana anggota jajaran Bank dalam menjalankan tugas dan kewajibannya mempunyai kepentingan di luar kepentingan dinas, baik yang
menyangkut kepentingan pribadi, keluarga, maupun kepentingan pihak-pihak lain sehingga anggota jajaran Bank tersebut dimungkinkan kehilangan objektivitasnya dalam mengambil
keputusan dan kebijakan sesuai kewenangan yang telah diberikan Bank Kepadanya. Pasal 5
a. Seluruh jajaran Bank harus bertindak terhormat dan bertanggung jawab serta harus bebas
dari pengaruh yang memungkinkan hilangnya objektivitas dalam peaksanaan tugas atau mengakibatkan Bank kehilangan bisnis atau reputasinya.
b. Seluruh jajaran Bank harus mengetahui dan menyadari kegiatan-kegiatan yang mungkin
akan menimbulkan benturan kepentingan, serta wajib menghindarinya. Jika kegiatan tersebut tidak dapat dihindari, maka harus segera dilaporkan kepada atasan langsung.
c. Seluruh jajaran Bank tidak diperkenankan memberikan persetujuan dan atau meminta
persetujuan atas fasilitas kredit, serta tingkat bunga khusus maupun kekhususan lainnya untuk :
a. Diri sendiri
b. Keluarganya
Universitas Sumatera Utara
c. Perusahaan dimana ia atau keluarganya mempunyai kepentingan.
d. Seluruh jajaran bank harus menghidarkan diri dari kegiatan yang berhubungan dengan
suatu organisasi dan atau individu yang memmungkinkan terjadinya benturan kepentingan.
e. Seluruh jajaran Bank tidap dapat bekerja pada lembaga keuangan lain sebagai direksi,
karyawan, konsultan atau anggota komisaris, kecuali apabila lembaga tersebut adalah anak perusahaan atau afiliasi Bank atau apabila dalam rangka penugasan Bank.
f. Seluruh jajaran bank tidak dapat bekerja pada perusahaan lain baik sebagai direksi,
konsultan atau anggota komisaris, kecuali apabila telah mendapatkan penugasan dan ijin tertulis dari Bank.
g. Seluruh jajaran Bank tidak diperkenankan menjadi rekanan baik langsung maupun tidak
langsung baik rekanan untuk barang ataupun jasa dari bagi Bank. h.
Seluruh jajaran bank akan menggunakan fasilitas dan sumberdaya serta perlatan Bank hanya untuk kegiatan Bank.
i. Seluruh jajaran Bank tidak diperkenankan mengambil barang – barang milik Bank untuk
kepentingan sendiri, keluarga ataupun kepentingan pihak luar lainnya. j.
Seluruh jajaran Bank hanya dapat melakukan transaksi seluritas perdagangan valuta asing, logam mulia, transaksi derivatif dan barang lainnya untuk kepentingan sendiri
apabila tidak terjadi benturan kepentingan, pelanggaran peraturan inside trading dari Bapepam, dan peraturan Perundang-undang lainnya.
Pasal 6 a.
Seluruh jajaran Bank harus mengetahui dan menyadari bahwa sekuruh informasi mengenai Bank dan nasabah yang diketahui bersifat rahasia dan wajib menjaga
kerahasiaan informasi tersebut. b.
Informasi yang diterima oleh seluruh jajaran Bank hanya diperuntukkan bagi kegiatan
Universitas Sumatera Utara
operasional Bank, dan tidak dapat digunakan untuk kepentingan pribadi, keluarga dan lainnya untuk kegiatan di luar Bank
c. Informasi mengenai kegiatan bisnis tidak dapat disebarluaskan kepada pihak ketiga
kecuali oleh dan atas nama Bank serta diharuskan oleh peraturan perundang-undang yang berlaku.
d. Setiap permintaan informasi dari pihak luar mengenai nasabah Bank, pejabat Bank yang
terkait harus bertindak sesuai dengan kebijakan dan prosedur intern bank yang telah ditetapkan. Jika ada keraguan, diharuskan untuk meminta petunjuk dari atasan langsung
sebelum iformasi tersebut diberikan. e.
Untuk menghindari penyalahgunaan, penyebaran informasi nasabah di lingkungan intern Bank dilakukan secara hati-hati dan hanya kepada pihak yang berkepentingan.
f. Seluruh jajaran Bank dilarang untuk menyebarluaskan informasi kepada pihak luar
mengenai : 1.
Kegiatan Bank dengan Pemerintah Republik Indonesia. 2.
Kebijakan Internal serta prosedur kerja Bank 3.
Manajemen Sistem Informasi, data dan laporan 4.
Data karyawan, baik yang masih aktif maupun tidak 5.
Kegiatan dengan nasabah dan rekanan g.
Kewajiban untuk menjaga hal-hal khusus yang harus dirahasiakan, tetap berlaku bagi mantan pegawai sesuai dengan Pasal 323 1 KUHP.
Pasal 7 a.
Seluruh jajaran Bank dilarang menyalahgunakan wewenang dan mengambil keuntungan baik langsung maupun tidak langsung dari pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan
bisnis Bank untuk : 1.
Keuntungan pribadi
Universitas Sumatera Utara
2. Keuntungan bagi anggota keluarganya
3. Keuntungan bagi pihak-pihak lainnya.
b. Seluruh jajaran Bank dilarang meminta atau menerima, mengizinkan, atau menyetujui
untuk menerima suatu hadiah atau imbalan dari pihak keiga yang mendapatkan atau berusaha mendapatkan fasilitas dari Bank dalam bentuk fasilitas kredit “cash loan dan
non cash loan ” atau dalam rangka pembelian atau pendiskonloan surat-surat wesel, surat
promes, cek , dan kertas dagang atau bukti kewajiban lainnya ataupun fasilitas lainnya yang berkaitan dengan kegiatan operasional Bank.
c. Seluruh jajaran Bank dilarang meminta atau menerima, mengizinkan atau menyetujui
untuk menerima suatu hadiah atau imbalan dari pihak ketiga yang mendapatkan atau berusaha mendapatkan pekerjaan yang berkaitan dengan pengadaan barang maupun jasa
dari Bank. d.
Dalam hal nasabah, rekanan, dan pihak-pihak lain memberikan bingkisan pada saat-saat tertentu seperti pada Hari Raya, perayaan tertentu, musibah dan lain-lainnya, apabila :
1. Akibat penerimaan bingkisan tersebut diyakini menimbulkan dampak negatif dan
mempengaruhi keputusan Bank, dan 2.
Harga bingkisan tersebut di luar batas yang wajar. Maka anggota jajaran Bank yang menerima bingkisan tersebut harus segera
mengembalikan bingkisan tersebut dengan penjelasan secara sopan bahwa seluruh jajaran Bank tidak diperkenankan menerima bingkisan,
e. Dalam hal pembelaan bingkisan sebagaimana disebutkan dalam bulir di atas, karena satu
dan hal lain hal sulit dikembalikan, anggota jajaran Bank yang menerima bingkisan tersebut harus segera melaporkan kepada atasannya untuk mengambil tindak lanjut yang
sesuai dengan peraturan yang berlaku. f.
Dalam rangka pengadaan barang dan jasa dari pihak ketiga untuk keperluan dinas Bank,
Universitas Sumatera Utara
seluruh jajaran Bank harus berusaha mendapatkan harga yang terbaik dengan potongan harga yang maksimal.
g. Dalam hal nasabah, rekanan, dan pihak-pihak lain memberikan barang promosi, maka
sepanjang akibat penerimaan barang promosi tersebut diyakini tidak menimbulkan dampak negatif dan mempengaruhi keputusan Bank, anggota jajaran Bank dimungkinkan
untuk menerima barang promosi tersebut. h.
Seluruh jajaran Bank tidak diperkenankan menggunakan jabatannya untuk meminjam dari nasabah atau berhutang kepada nasabah.
Pasal 8 a.
Insiders yang memiliki informasi rahasia tidak diperkenankan menggunakan informasi tersebut untuk mengambil keuntungan bagi dirinya sendiri maupun keluarganya atau
pihak ketiga lainnya dengan : 1.
Mempengaruhi nasabah atau individu atau institusi dalam melakukan transaksi dengan Bank
2. Menyebarluaskan Informasi tersebut kepada nasabah atau individu atau institusi
b. Seluruh jajaran Bank dilarang untuk menggunakan informasi intern untuk melakukan
pembelian, ataupun memperdagangkan sekuritas, kecuali jika informasi tersebut ialah diketahui oleh publik secara luas
c. Pada setiap saat, insiders tidak diperkenankan untuk menyalahgunakan posisinya dan
mengambil keuntungan bagi dirinya sediri untuk mempengaruhi proses keputusan yang berhubungan dengan dirinya.
d. Pengambilan keputusan untuk menjual atau membeli aset bank serta jasa lainnya harus
dilakukan dengan mengutamakan kepentingan Bank tanpa dipengaruhi oleh insiders, apalagi bila diakibatkan oleh adanya pemberian hadiah, entertainment dsb.
Pasal 9
Universitas Sumatera Utara
a. Bank adalah industri yang sarat dengan peraturan highly regulated industry sehingga
akurasi data yang disajikan oleh Bank benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. b.
Seluruh jajaran Bank, baik atas inisiatif sendiri, perintah atasan maupun atas permintaan siapapun, tidak diperkenankan untuk membukukan, mengubah, dan atau menghapus data
secara tidak benar, menyesatkan, atau sengaja mengaburkan suatu transaksi. c.
Seluruh jajaran Bank harus mengikuti prosedur standar yang telah ditetapkan oleh Bank, dimana semua perubahan atau penghapusan data hanya dapat dilakukan dengan otorisasi dari
pejabat yang bertanggung jawab. d.
Seluruh jajaran Bank dilarang melakukan kecurangan dengan memanipulasi kuitansibukti pengeluaran biaya, kuitansi pengobatan danatau kuitansi dokter yang punya hubungan
khusus sehingga menimbulkan biaya yang tidak wajar Pasal 10
a. Seluruh jajaran Bank, baik secara individu maupun secara bersama-sama senantiasa berupaya
untuk tidak terlibat dalam hal-hal yang dapat melemahkan atau menurunkan integritas sistem perbankan di indonesia
b. Seluruh jajaran Bank akan mengambil langkah-langkah tegas untuk memastikan bahwa
dirinya tidak diperalat untuk kegiatan kriminal ataupun tidak legal lainnya. c.
Seluruh jajaran Bank harus senantiasa mawas diri dan menghindarkan keterlibatan Bank dalam kegiatan money laundering, termasuk secara individu tidak terlibat dalam penggunaan
maupun perdagangan narkotika dan obat-obatan berbahaya. d.
Bank memiliki kebijakan “know Your customer” yang efektif dan prosedur yang komprehensif tanpa harus mengorbankan kepentingan nasabah.
Pasal 11. a.
Untuk memudahkan pembayaran gaji dan layanan lain yang menjadi haknya, Bank mewajibkan seluruh jajaran Bank untuk memelihara rekening pada Bank.
Universitas Sumatera Utara
b. Bank harus dapat memastikan bahwa seluruh rekening karyawan cabang yang dibuka pada
cang sendiri disupervisi dan diteliti, untuk memastikan bahwa penggunaan rekening tersebut sesuai dengan segala pesyaratan yang diatur dalam kebijakan personalia Bank dengan tetap
memperhatikan ketentuan kerahasiaan Bank. Pasal 12
a. Seluruh jajaran Bank harus membuat pernyataan tahunan annual disclosure sebagaimana
terlampir dalam keputusan ini, yang brkaitan dengan pelaksanaan code of conduct ini, yang disebabkan antara lain :
1. Adanya hubungan keluarga atau kepentingan
2. Penerimaan hadiahimbalan, bigkisan dan barang promosi
3. Pemberian kompensasi oleh pihak luar Bank
4. Sumber pendapatan lainnya di luar gaji, bonus dan tabungan pribadi.
5. Insider trading.
b. Setiap pejabat penerima pernyataan harus dapat memahami bahwa pernyataan tahunan
tersebut bersifat rahasia dan wajib menjaga kerahasiaannya. Pasal 13.
a. Apabila terjadi pelanggaran atau ketidakpastiaan terhadap kebijakan ini, maka pelanggarnya
dapat dikenakan sanksi sesuai dengan tingkat pelanggrannya. Keputusan yang akan diambil oleh Bank sehubngan dengan hal ini, akan disesuaikan dengan jenis dan keseriusan
pelanggaran yang terjadi serat evaluasi menyeluruh atas individu yang melakukan pelanggaran
b. Semua benturan kepentingan atau pelanggaran harus dilaporkan dan ditangani oleh masing-
masing atasan karyawan dengan ketentuan sebagai berikut : 1.
Karyawan non officer Melaporkan kepada dan evaluasi oleh atasan langsung, dengan tindakan kepada Divisi
Universitas Sumatera Utara
Human Resources dan Office of Compliance. 2.
Karyawan officer Melaporkan kepada dan evaluasi oleh EVP Human ResourcesTraining dengan tindasan
kepada Compliance Director 3.
Anggota Executive Mangement Melaporkan kepada dan evaluasi oleh komisaris atau legal counsel dari Bank dengan
tindasan kepada Compensation Committee 4.
Komisaris Melaporkan kepada dan evaluasi oleh Rapat Umum Pemegang Saham
Pasal 14 a.
Executive Management yang membidangi Human Resources bertanggungjwab dalan pelaksanaan dan dokumentasi ketentuan-ketentuan Code of Conduct.
b. Apabila karena suatu hal, baik yang berasal dari internal maupu eksternal menyebabkan code
of conduct ini tidak relevan lagi maka executive management bidang human resources berkewajiban untuk mengusulkan penyesuaian dan pemutakhiran kepada Direksi dsn
Komisaris Bank. Pasal 15
a. Hal- hal yang tidak belum diatur dalm keputusan ini akan diatur secara tersendiri.
b. Mengingat materi surat edaran Direksi No. DIR0011999 tanggal 20 Desember 1999
tentang larangan Menerima HadiahImbalanMenggunakan Fasilitas dari Pihak -Pihak yang berhubungan dengan Bank Mandiri telah dimasukkan dalam pedoman perilaku ini maka surat
edaran tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi. c.
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
BAB IV
Universitas Sumatera Utara
PELAKSANAAN PRINSIP KEHATI-HATIAN PADA BANK MANDIRI DITINJAU DARI UU NO.10 TAHUN 1998 TENTANG PERBANKAN
A. Pengaturan tentang prinsip kehati-hatian dalam hukum Perbankan di Indonesia