unit Bisnis itu sendiri dan unit resiko kredit.
1. Prinsip kehati-hatian dalam Standard Operation Prosedur PT. Bank Mandiri.
Prinsip kehati-hatian ini sangat jelas di terapkan dalam setiap standar operasional prosedur atau standar pedoman operasional baik pada produk dana, operasional transaksi
maupun pada kegiatan penyelenggaraan perkreditan. Ketentuan Standar Operasional Prosedur SOP merupakan salah satu kebijakan dalam pelaksanaan prinsip kehati-
hatian. Pada Bank Mandiri wujud dari kewajiban pelaksanaan prinsip kehati-hatiaan adalah melalui pemberlakuan Standar Operasional Prosedur SOP pada Bank Mandiri.
57
2. Penerapan prinsip kehati-hatian dalam kontrak PT. Bank Mandiri dan Nasabah.
Dalam menjalankan bisnis perbankan dibutuhkan pihak-pihak yang memiliki keterikatan satu sama lain, diantaranya adalah masyarakat nasabah. Nasabah memiliki
peran penting dalam dunia perbankan karena merupakan salah satu sumber dana utama.Bank sendiri adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya. Dari pengertian itu sendiri, dapat dilihat bahwa masyarakat atau nasabah adalah bagian
terpenting dalam berjalannnya bisnis perbankan. Hubungan hukum antara nasabah dengan bank terjadi setelah kedua belah pihak
menandatangani perjanjian untuk memanfaatkan produk jasa yang ditawarkan bank. Dalam setiap produk bank selalu terdapat ketentuan-ketentuan yang ditawarkan bank.
Dengan adanya persetujuan dari nasabah terhadap formulir perjanjian yang dibuat oleh bank, berarti nasabah telah menyetujui isi serta maksud perjanjian yang dibuat oleh bank,
57
Wawancara dengan Bapak Arisson Surya Budiantara, Human Capital Officer PT. Bank Mandiri, tanggal 29 Mei 2015.
Universitas Sumatera Utara
berarti nasabah telah menyetujui isi serta maksud perjanjian dengan demikian berlaku facta sun servanda, yaitu perjanjian tersebut mengikat kedua belah pihak sebagai undang-
undang. Azas ini terdapat dalam Pasal 1338 KUHPerdata. Prinsip kehati-hatian diterapkan sejak kontak pertama dengan calon nasabah.
Hubungan formal antara nasabah dengan bank terdapat pada formulir-formulir yang telah diisi oleh nasabah dan disetujui oleh bank.
58
Nasabah diwajibkan memberikan informasi mengenai identitas dan data Pribadi lainnya dan terutama darimana dana berasal,dan
petugas bank wajib menverifikasi kebenaran data tersebut. Formulir-formulir tersebut berisi tentang permohonan atau perintah atau kuasa kepada bank. Formulir tersebut pada
umumnya dibuat oleh bank. Dalam formulir tersebut akan saling menunjuk ketentuan yang berkaitan dengan transaksi yang dikehendaki oleh nasabah. Masing-masing formulir
tersebut hakikatnya merupakan bagian dan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Perwujudan hubungan hukum antara nasabah dengan bank tersebut terdapat pada
ketentuan yang tersebar di beberapa dokumenformulir yang secara umum dapat dibagi dalam empat kelompok dokumenformulir berikut ini:
a. Formulir identifikasi nasabah.
b. Formulir bidang dana.
c. Formulir dalam bidang perkrditan
d. Formulir dalam bidang jasa perbankan.
Pada formulir-formulir tersebut terdapat klausula yang tidak memenuhi ketentuan yang diatur dalam UU No. 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, terutama yang
diatur dalam Pasal 18, tetapi harus disadari oleh nasabah bahwa ketentuan-ketentuan tersebut tetap mengikat nasabah yang menggunakan produk jasa tersebut.
Nasabah yang mengisi formulir permohonan, perintah atau kuasa kepada bank pada
58
Wawancara dengan Bapak Arisson Surya Budiantara, Human Capital Officer PT. Bank Mandiri, tanggal 29 Mei 2015.
Universitas Sumatera Utara
dasarnya merupakan tindak lanjut dari kepercayaan masyarakat. Nasabahmasyarakat mewujudkan kepercayaannya itu dalam bentuk pengajuan aplikasi dan atau permohonan
kepada bank yang dipercayainya. Masyarakat percaya bahwa dana yang ditempatkan pa da bank tersebut dapat dikelola bank dengan baik. Aplikasipermohonan tersebut bukan
hanya pada bentuk penempatan dana, tetapi juga transaksi-transaksi lain yang memang didasarkan pada unsur kepercayaan sepenuhnya, termasuk transfer, collection dan produk -
produk perbankan lainnya. Hubungan hukum formal antara bank dengan nasabah sering kali menunjuk kepada
berlakunya ketentuan yang lebih luas dan ketentuan tersebut dinyatakan sebagai ketentuan yang berlaku dan merupakan bagian serta satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan
aplikasi. Hal ini perlu disadari tidak hanya di Bank Mandiri tetapi semua perbankan di Indonesia dalam aplikasinya menggunakan klausula buku. Dalam aplikasi tersebut sering
memuat ketentuan-ketentuan yang menunjuk pada ketentuan lain yang terpisah dengan aplikasi tersebut. Sebagai contoh, dalam aplikasi pembukaan rekening disebutkan :
Saya nyatakan data di atas adalah benar dan menyetujui serta tunduk pada ketentuan-ketentuan dalam syarat-syarat umum pembukaan rekening terlampir yang
merupakan bagian dan menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan formulir permohonan ini maupun ketentuan lain yang berlaku dari waktu ke waktu di Bank.
Sedangkan pengertian ‘peraturan yang berlaku’ disebutkan dalam ketentuan lain sebagai berikut :
Peraturan yang berlaku berarti perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, khususnya di bidang perbankan, termasuk tetapi tidak terbatas pada peraturan-
peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan ketentuan-ketentuan dari asosiasi- asosiasi dengan siapa bank bergabung serta aturan-aturan dan kebiasaan-kebiasaan lain
yang berlaku pada waktu dan di tempat tindakan atau persetujuan tersebut dilaksanakan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa untuk suatu hubungan hukum antara
nasabah dengan bank dalam pembukaan rekening terdapat empat ketentuan yang berlaku :
Universitas Sumatera Utara
a. Ketentuan yang terdapat dalam aplikasi
b. Ketentuan yang terdapat pada syarat-syarat umum pembukaan rekening.
c. Ketentuan yang terdapat pada produk yang digunakan oleh nasabah.
d. Peraturan yang berlaku.
C. Kendala penerapan prinsip kehati-hatian pada PT. Bank Mandiri Area Balai Kota