PENERAPAN METODE QUANTUM TEACHING DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TANDUR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JENIS-JENIS PEREKONOMIAN DI MASYARAKAT DI KELAS V SDN LIANGJULANG III KECAMATAN KADIPATEN KABUPATEN MAJALENGKA.

(1)

PENERAPAN METODE QUANTUM TEACHING DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TANDUR UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JENIS-JENIS PEREKONOMIAN DI MASYARAKAT DI KELAS V SDN LIANGJULANG III KECAMATAN KADIPATEN KABUPATEN

MAJALENGKA

(Penelitian Tindakan Kelas pada siswa Kelas V SDN Liangjulang III Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru SekolahDasar

Oleh

MELINA MUHAJAH 0902772

PROGRAM STUDIPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS SUMEDANG

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

UCAPAN TERIMA KASIH iii

DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL viii DAFTAR GAMBAR ix

DAFTAR GRAFIK x

DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan dan Pemecahan Masalah ... 6

1. Rumusan Masalah ... 7

2. Pemecaham Masalah ... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 11

1. Tujuan Penelitian ... 11

2. Manfaat Penelitian ... 12

D. Batasan Istilah ... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pendidikan IPS ... 13

1. Pengertian Pendidikan IPS ... 13

2. Tujuan Pendidikan IPS ... 14

3. Ruang Lingkup Pendidikan IPS ... 19

4. Hasil Belajar IPS ... 20

B. Teori belajar dalam Pembelajaran IPS ... 21

1. Teori Belajar Behaviorisme ... 21

2. Teori Belajar Konektivisme ... 22

3. Teori Belajar Piaget... 23

4. Teori Belajar Conditioning ... 23

C. Metode Quantum Teaching dalam pembelajaran ... 24

1. Hakikat Quantum Teaching ... 24

2. Asas Utama Quantum Teaching ... 24

3. Prinsip Quantum Teaching ... 25

4. Kerangka Metode Quantum Teaching ... 25

D. Materi Jenis-jenis Perekonomian di Masyarakat ... 28


(3)

2. Kurikulum yang memuat Materi Jenis-Jenis Perekonomian di

masyarakat ... 29

3. Temuan Hasil yang Relevan ... 30

E. Hipotesis Tindakan... 33

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34

1. Lokasi Penelitian ... 34

2. Waktu Penelitian ... 36

B. Subjek Penelitian ... 37

C. Metode dan Desain Penelitian ... 39

1. Metode Penelitian... 39

2. Desain Penelitian ... 40

D. Prosedur Penelitian... 42

E. Instrumen Penelitian... 46

1. Tes ... 46

2. Pedoman Wawancara ... 49

3. Pedoman Observasi ... 50

4. Catatan Lapangan ... 50

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 51

1. Teknik Pengolahan Data ... 51

2. Teknik Pengolahan Data Hasil ... 52

3. Analisis data ... 55

G. Validasi Data ... 56

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data Awal ... 59

B. Paparan Data Tindakan ... 62

1. Paparan Data Tindakan Siklus I ... 62

a. Paparan Data Perencanaan Siklus I ... 62

b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus I ... 64

c. Paparan Hasil Siklus I ... 78

d. Analisis dan Refleksi Siklus I ... 81

2. Paparan Data Tindakan Siklus II... 89

a. Paparan Data Perencanaan Siklus II ... 89

b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus II ... 91

c. Paparan Hasil Siklus II ... 106

d. Analisis dan Refleksi Siklus II ... 110

3. Paparan Data Tindakan Siklus III ... 117

a. Paparan Data Perencanaan Siklus III ... 117

b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus III... 119

c. Paparan Hasil Siklus III ... 134


(4)

C. Paparan Pendapat Siswa dan Guru ... 146

1. Paparan Pendapat Siswa ... 146

2. Paparan Pendapat Guru ... 146

D. Pembahasan ... 147

1. Perencanaan Pembelajaran dengan menerapak metode Quantum Teaching dengan menggunakan teknik TANDUR ... 147

2. Pelaksanaan Pembelajaran dengan dengan menggunakan Metode Quantum Teaching dengan menggunakan teknik TANDUR ... 148

3. Peningkatan aktivitas siswa dengan menggunakan Metode Quantum Teaching dengan menggunakan Teknik TANDUR ... 151

4. Hasil Belajar dengan menerapkan metode Quantum teaching dengan menggunakan teknik TANDUR ... 153

5. Rekapitulasi data... 154

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 155

B. Saran ... 157

DAFTAR PUSTAKA ... 158

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 160 RIWAYAT HIDUP


(5)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada hakikatnya manusia lahir dalam keadaan tidak berdaya, dan tidak langsung dapat berdiri sendiri, dapat memelihara dirinya sendiri maka dari itu pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi manusia. Pendidikan dalam arti luar seperti Henderson (Saduloh, Uyoh, dkk. 2007:4) adalah sebagai berikut.

Pendidikan merupakan suatu proses pertumbuahn dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir. Warisan sosial merupakan bagian dari lingkungan masyarakat, merupakar alat bagi manusia untuk penegmbangan manusia yang terbaik dan intelegen, untuk meningkatkan kesejahreraan hidupnya.

Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa pendidikan merupakan bekal bagi manusia dalam menjalani kehidupannya agar menjadi manusia yang lebih baik.

Pendidikan tidak jauh dari kegiatan belajar, belajar merupakan proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari pengalaman. Hal ini seperti yang di ungkapkan oleh Gage (Sagala, 2003:13) „Belajar adalah sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman‟.

Salah satu mata pelajaran yang dapat mengubah prilaku siswa adalah mata pelajaran IPS. Pendidikan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) merupakan ilmu yang mempelajari tentang kehidupan sosial tujuannya memberi pengalaman terhadap siswa. Menurut Nasution (Hanifah, 2010:148) IPS adalah „Pelajaran yang merupakan fusi atau paduan dari sejumlah mata pelajaran sosial‟.

Berdasarkan pendapat di atas pembelajaran IPS merupakan perpaduan dari berbagai mata pelajaran ilmu-ilmu sosial yang dapat menumbuhkan niali-nilai sosial pada diri siswa, sehingga dapat mewujudkan suatu masyarakat yang demokratis dan cinta terhadap tanah air.


(6)

IPS SD mata pelajaran yang disederhanakan tujuannya agar peserta didik mampu memahami materi. Adapun Pembelajaran IPS SD lebih disederhanakan menurut Somantri ( Hanifah, 2010:48)

a) Menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di universitas menjadi pelajaran yang sesuai dengan kematangan berpikir para siswa sekolah dasar dan lanjutan;

b) Mempertautkan dan memadukan bahan berasal dari aneka cabang ilmu-ilmu pelajaran yang mudah dicerna.

Pembelajaran IPS di SD lebih disederhanakan disesuaikan dengan tingkat berfikir peserta didik yang masih duduk di SD dalam mempelajari nilai-nilai sosial. Pada mata pelajaran IPS khususnya materi ekonomi siswa akan mengenal mengenai jenis-jenis usaha perekonomian di masyarakat. Proses Pembelajaran yang dilaksanakan di kelas seharusnya dapat menggali potensi anak dan pengalaman siswa agar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berfikir, guru harus dapat memotivasi siswa untuk terus menggali ingatan siswa.

Proses menggali kemampuan peserta didik dibutuhkannya keahlian, kesabaran dan keseriusan guru dalam mendidik, melatih serta membimbing siswa di dalam kelas. Ternyata dalam melakukan hal tersebut tidaklah mudah yang dilakukan oleh seorang guru , sebab dilihat dari karakter anak di dalam kelas beraneka ragam dan materi yang bermacam-macam. Dalam hal ini agar tidak terjadinya kesalahan dalam mengajar guru dituntut harus mengetahui segala informasi mengenai karakteristik siswa, mata pelajaran dan tujuan yang terkandung dalam setiap mata pelajaran. Dalam penelitian ini adalah penelitian pembelajaran IPS maka guru harus mengetahui tujuan pembelajaran IPS. Adapun tujuan pembelajaran IPS menurut Nurdinah(2010:148) sebagai berikut.

Tujuan pembelajaran IPS yang di susun berdasarkan atas taksonomi tujuan pendidikan maka berbicara mengenai tujuan pendidikan yang berorientasi pada perubahan tingkah laku para siswa yakni (1) pengetahuan dan pemahaman, (2) sikap hidup belajar, (3) nilai sosial dan sikap, (4) keterampilan.


(7)

Sedangkan tujuan mata pelajaran IPS dalam KTSP (2006:4) adalah sebagai berikut:

1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.

2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inquiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial. 3) Memliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai social dan masarakat 4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, kerjasama dan berkompetisi dalam

masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global.

Tujuan mata pelajaran IPS di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS harus membawa pemahaman siswa agar pada saat pembelajaran lebih bermakna. IPS pun harus mampu mengembangkan kemampuan siswa dalam bekerja sama, kemampuan berkomunikasi dengan harapan dapat mengubah prilaku siswa ke arah yang lebih baik. Namun tergantung kepada guru dalam mewujudkan ketercapaian tujuan dari pembelajaran IPS, guru diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang dapat menyelesaikan ketercapaian dari tujuan IPS. Dalam kenyataan di lapangan masih terdapat beberapa fakta yang terjadi pada pembelajaran IPS di SD. Menurut Hanifah (2009: 120)

Pembelajaran IPS sering dianggap sebagai suatu kegiatan yang membosankan, kurang menarik, bersifat hapalan dan kurang bermakna bagi siswa. Sehingga ketika belajar siswa bersifat pasif, duduk, diam, mencatat dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru dan tidak terlibat di dalamnya.

Pembelajaran IPS sering dianggap pembelajaran yang kurang menarik dan membosankan, karena bersifat hafalan ketika proses pembelajaran siswa terlihat pasif, duduk dan mendengarkan saja. Dalam mewujudkan proses pembelajaran berdasarkan tujuan pembelajaran IPS, banyak hal yang menghambat pada proses pembelajaan. Beberapa fakta yang terdapat pembelajaran IPS di Sekolah Dasar yaitu bahwa pembelajaran IPS dianggap membosankan dan tidak menarik. Hal tersebut disebabkan karena, kurang dikemasnya pembelajaran dan guru dalam menyampaikan materi apa adanya tidak membuat suatu rancangan pembelajaran yang menarik sehingga membuat anak menjadi termotivasi dalam belajar.


(8)

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 28 September 2012 diperoleh data sebagai berikut.

1. Pada awal pembelajaran tidak adanya appersepsi, tidak membangun sekemata awal pembelajaran, tetapi langsung pada materi pelajaran sehingga peserta didik langsung mendengarkan penjelasan guru

2. Guru tidak menggunakan media ataupun metode pembelajaran

3. Guru hanya terfokus pada buku pelajaran yang menjadi pegangan sumber belajar siswa

4. Guru kurang memberikan penjelasan tentang materi Jenis-jenis Perekonomian di Masyarakat

5. Guru tidak memberi pengutan kepada peserta didik

Dari kinerja guru tersebut maka timbulah aktivitas siswa sebagai berikut: 1. Siswa ada yang mengobrol ketika guru sedang menjelaskan

2. Sebagian siswa ada yang ribut, bergurau, proses belajar mengajar tidak terkontol 3. Siswa mengantuk (mengguap) terlihat sangat bosan dan ingin segara keluar di

dalam kelas

4. Sebagian siswa tidak bisa menjelaskan tentang materi yang telah dijelaskan oleh guru

Hal tersebut tentu tidak sejalan dengan sebagaimana yang dikemukakan oleh Sadulloh (2007:1) bahwa:

Seorang guru dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik di sekolah, perlu memiliki seperangkat ilmu tentang bagaimana ia harus mendidik anak. Guru bukan hanya sekedar terampil dalam menyampaikan pribadi anak, mengembangkan watak anak, dan mengembangkan serta mempertajam hati nurani anak.

Dilihat dari uraian di atas, guru memiliki peran penting dalam mengembangkan kepribadian siswa. Siswa dapat berperilaku baik atau buruk tergantung seorang pendidik mendidiknya di dalam kelas. Sebagaimana yang diharapkan pada pembelajaran IPS khususnya materi Jenis-Jenis Perekonomian di Masyarakat di kelas V SDN Liangjulang III Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka.


(9)

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, guru IPS yang memiliki kewajiban sebagai pengembangan kurikulum, juga dapat mengubah prilaku anak didik kearah yang lebih baik. Upaya yang dilakukan dengan Metode karena metode merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah di susun tercapai secara optimal serta mengantarkan bahan pelajaran dalam upaya mencapai tujuan. Hal ini sejalan dengan yang dikemukan oleh Djamarah (1995:53) “Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

Peranan metode pembelajaran merupakan tempat dimana seorang guru dalam menyampaikan pelajaran harus mencapai tujuan mata pelajaran. Guru harus dapat menciptakan kondisi belajar dikelas agar terjadi proses pembelajaran yang baik. Guru harus mempunyai keterampilan dalam mengkondisikan keadaan dikelas agar meriah dan menyenangkan, siswa diarahkan agar dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

Hasil belajar siswa yang ditemukan di lapangan dari pembelajaran pada materi Jenis-jenis Perekonomian di masyarakat banyak siswa yang belum tuntas atau belum memmenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 65.

Data awal yang di dapat dari hasil mengerjakan soal. Siswa yang tuntas hanya mencapai 36.4% (12 siswa), sedangkan yang belum tuntas mencapai 63.6%(21 siswa), soal terdiri dari 5 soal uraian. Dilihat dari nilai yang diperoleh siswa menunjukan adanya permasalahan, peramasalahan ini harus segera diatasi dengan menciptakan pembelajaran yang lebih baik dan efisien serta dapat memenuhi nilai yang telah menjadi kritria ketuntasan minimal. Upaya untuk mengatasi permasalahan pembelajaran ini maka peneliti mengajukan alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan Metode Quantum Teaching.

Metode Quantum Teaching merupakan salah satu metode yang dapat mengubah keadaan kelas menjadi meriah dan tidak membosankan sehingga dapat membangkitkan siswa untuk belajar dikelas. hal tersebut dikemukanan oleh ( De potter, 2000: 5).


(10)

Quantum adalah interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Quantum Teaching dengan demikian adalah orkestrasi bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar. Quantum Teaching dapat pengubahan belajar yang meriah, dengan segala nuansanya. Quantum Teaching berokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas interaksi yang mendirikan landasan dan kerangka untuk belajar.

Metode ini dipilih dengan hal-hal yang dipaparkan di atas bahwa siswa kelas V SDN Liangjulang III dengan yang dipaparkan diatas dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan seluruh uraian di atas maka peneliti akan mengkaji penelitin tindakan kelas dengan judul penelitian adalah “Penerapan Metode Quantum Teaching dengan menggunakan teknik TANDUR untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Jenis-jenis Usaha Perekonomian Masyarakat di kelas V SDN Liangjulang III kecamatan Kadipaten kabupaten Majalengka”.

B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan di atas maka adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Bagaimana perencanaan pembelajaran dengan menerapkan metode Quantum Teaching dengan menggunakan teknik TANDUR untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada matetri Jenis-jenis usaha perekomian di masyarakat di kelas V SDN Liangjulang III Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka

b. Bagaimana pelaksanaan penerapan metode Quantum Teaching dengan menggunakan teknik TANDUR unuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Jenis-Jenis Usaha Perekonomian di masyarakat di kelas V SDN Liangjulang III Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka

1) Bagaimana kinerja guru dalam pelaksanaan penerapan metode Quantum Teaching dengan menggunakan teknik TANDUR unuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Jenis-Jenis Usaha Perekonomian di masyarakat di kelas V SDN Liangjulang III Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka


(11)

2) Bagaimana aktivitas siswa setelah menerapkan metode Quantum Teaching dengan menggunakan teknik TANDUR unuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Jenis-Jenis Usaha Perekonomian di masyarakat di kelas V SDN Liangjulang III Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka

c. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan dengan menerapkan metode Quantum Teaching dengan menggunakan teknik TANDUR untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Jenis-jenis Usaha Perekonomian di Masyarakat di kelas V SDN Liangjulang III Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka

2. Pemecahan Masalah

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 28 september 2012 belum mencapai hasil yang memuaskan terbukti dari nilai siswa yang berada di bawah KKM. Hal ini di sebabkan ketika proses pembelajaran kinerja guru yang dilaksanakan pada awal pembelajaran tidak menyampaikan apersepsi untuk membuka skemata anak, guru hanya terfokus pada buku paket sebagai sumber belajar siswa, guru kurang memberikan penjelasan tentang jenis-jenis perekonomian di masyarakat, dan guru di kelas tersebut kurang memberikan penguatan terhadap siswa.

Dari kinerja guru muncullah aktifitas siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru, ketika guru sedang menjelaskan materi siswa malah ada yang mengobrol, ada yang mengantuk, dan ada yang bergurau.

Mengacu pada akar permasalahan yang muncul maka peneliti mengambil alternative tindakan terhadap permasalahan tersebut dengan menerapkan metode Quantum Teaching dengan menggunakan teknik TANDUR. Metode ini dapat mengikutsertakan siswa sehinga siswa dapat aktif dalam pembelajaran sedangkan guru lebih banyak membimbing dan mengarahkan.

Adapun langkah-langkah metode Quantum Teaching dengan menggunakan teknik TANDUR Bobbi Deporter (Deporter 2000 : 10), memberikan nama tentang kegiatan pembelajaran di dalam kelas yaitu sistem TANDUR akronim dari:


(12)

Tumbuhkan minat dengan memuaskan peserta didik agar siswa termotivasi untuk memulai pemebelajaran

2. Alami

Ciptakan dan berikan pengalaman langsung yang dapat di mengerti siswa 3. Namai

Berikan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi, untuk mempermudah ingatan siswa

4. Demonstrasikan

Sediakan bagi siswa untuk menunjukan bahwa mereka tahu 5. Ulangi

Tunjukan pada pelajar cara-cara mengulang materi dan menegaskan “Aku tahu bahwa aku memang tahu ini”.

6. Rayakan

Pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan.

Berikut langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan dengan menerapkan metode Quantum Teaching dengan menggunakan Teknik tandur sebagai berikut:

a. Tahap perencanaan kinerja guru dnegan target 100% dari semua indikator penilaian

1. Menyiapkan rancangan tindakan dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran (Rpp)

2. Menyiapkan media pembelajaran

3. Mempersiapkan LKS dengan memperhitungkan alokasi waktu 4. Membuat alat evaluasi

5. Mendesain ruangan

b. Tahap pelaksanaan kinerja guru 100% dari semua indikator penilaian yang telah ditentukan dapat tercapai

1. Kegiatan Awal (10 menit) a) Berdoa

b) Mengecek kehadiran

c) Mengadakan apersepsi dengan cara bertanya kepada anak. Misal: siapa yang orang tuanya pedagang,peternak, petani, dsb? d) Menyampaikan tujuan pembelajaran


(13)

2. Kegiatan Inti (45 menit) - Tahap Tumbuhkanlah

a) Guru membawa 4 buah album gambar, album tersebut akan dibuka satu persatu oleh beberapa siswa yang ditunjuk secara acak oleh guru.

b) Guru menyuruh siswa untuk membuka album tersebut c) Siswa menebak gambar yang terdapat pada album tersebut

d) Guru bertanya kepada siswa yang lain “anak-anak coba lihat album yang dipegang oleh teman kalian ada gambar apa saja?”

e) Siswa menjawab pertanyaan guru

f) Guru menjelaskan tentang gambar yang ada dalam setiap album tersebut - Tahap alami

g) Guru bertanya kepada siswa siapa yang orang tuanya pedagang, pertenak, petani,dan jasa guru

h) Salah satu siswa yang di tunjuk oleh guru menjawab pertanyaan

i) Siswa yang ditunjuk tadi menceritakan tentang pekerjaan orang tuanya, dan pengalaman siswa ketika membantu orang tuanya

- Tahap Namai

j) Guru menyampaikan materi berupa informasi, fakta, dan konsep ke dalam bentuk tulisandengan memperlihatkan gambar

k) Guru membagi siswa kedalam 4 kelompok yang terdiri dari 8-9 orang l) Siswa berkumpul dengan kelompoknya masing masing

m) Guru memperlihatkan LKS dengan menjelaskan aturan mengerjakan LKS n) Setiap kelompok mempunyai satu kotak pertanyaan, satu kotak jawaban

dan satu LKS

o) Secara bergantian siswa mengambil amplop yang ada di dalam kotak pertanyaan kemudian siswa mencari jawaban didalam kotak jawaban yang telah disediakan, jawaban yang sesuai dengan pertanyaan ditempel dikolom yang sudah di sediakan (LKS).


(14)

p) Perwakilan siswa maju kedepan untuk memperlihatkan dan membacakan hasilnya

q) Guru dan siswa lain menyikmak apa yang di bacakan di depan serta mengoreksi pekerjaannya

r) Siswa tetap duduk di tempat kelompoknya

s) Guru membagikan kertas kosong kepada setiap kelompok kemudian guru menyuruh membuat 3 pertanyaan sesuai materi yang telah di sampaikan, setelah selesai membuat 3 pertanyaan kemudian kertas tersbut di remas-remas seperti bola.

t) Kemudian mengadakan lempar-lemparan kertas dari siswa kesiswa lain. permainan lempar –lemparannya kelompok ke 1 melempar pertanyaan ke kelompok 2 dan sebaliknya, kelompok 3 melempar pertanyaan ke kelompok 4 dan sebaliknya. Siswa yang melempar pertanyaan di pilih sesuai keadaan siswa,

u) Setelah selesai melempar-lempar bola kertas tersebut kemudian guru memberhentikan aktifitas lempar-lemparan bola kertas

v) Salah satu siswa dari setiap kelompok yang ditunjuk oleh guru, untuk membuka bola kertas tersebut kemudian di bacakan pertanyaan dan menjawab pertanyaan.

- Ulangi

w) Guru mengulang materi dengan mengadakan tanya jawab dengan siswa - Rayakanlah

x) Siswa diberikan reward berupa bintang yang berhasil menjawab pertanyaan tadi, memberi tepuk tangan yang meriah seluruh siswa dikelas dan memeberikan kata-kata seperti Kamu Hebat, Kamu Pintar!!” dan kemudian menempelkan bintang dibajunya kepada siswa yang dapat menjawab pertanyaan.

3. Kegiatan Akhir (15 menit)


(15)

b) Guru mengadakan evaluasi c) Siswa mengerjakan soal evaluasi d) Menutup pembelajaran.

c. Aktivitas siswa 80% dari semua indikator penilaian yang telah ditentukan dapat tercapai.

1. Menebak gambar

2. Menceritakan pengalaman 3. Menjawab pertanyaan 4. Bekerja sama

d. Hasil belajar 80%

Hasil belajar siswa pada materi peninggalan-peninggalan sejarah pada masa Hindu dapat meningkat dengan kriteria ketuntasan minimal 65.

Selain proses baik itu kinerja guru ataupun aktivitas siswa, dalam penelitian ini ditentukan pula target keberhasilan proses pembelajaran IPS pada materi jenis-jenis usaha perekonomian di masyarakat dengan menerapakan metode Quantum Teaching dengan menggunakan teknik TANDUR untuk meningkatkan hasil belajar siswa yaitu 80% atau lebih siswa kelas V SDN Liangjulang III Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka dengan mendapatkan nilai diatau atau sama dengan KKM pelajaran IPS yaitu 65.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian tindakan kelas yang terdapat pada perumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan:

1) Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran dengan menerapkan metode Quantum Teaching dengan menggunakan teknik TANDUR dalam meningkatkan hasill belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi Jenis-jenis Usaha Perekonomian di Masyarakat di SDN Liangjulang III Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka.


(16)

2) Untuk mengetahui pelaksanaan dari penerapan Metode Quantum Teaching dengan menggunakan teknik TANDUR dalam meningkatkan kinerja guru dan aktivitas siswa pada Mata Pelajaran IPS materi Jenis-jenis Perekonomian di Masyarakat di SDN Liangjulang III Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka.

3) Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran materi Jenis-jenis Usaha perekonomian di Masyarakat dengan menerapakan metode Quantum Teaching dengan menggunakan teknik TANDUR di kelas V SDN Liangjulang III Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka.

2. Manfaat Hasil Penelitian 1) Manfaat bagi siswa

a. Menumbuhkan semangat belajar siswa dalam belajar IPS Khususnya pada materi Jenis-jenis Usaha Perekonomian di Masyarakat

b. Meningkatkan keaktifan saat proses pembelajaran

c. Meningkatakan pemahaman siswa pada materi pembelajaran Khususnya Jenis-jenis Usaha Perekonomian di Masyarakat

2) Manfaat bagi guru

a. Dapat meningkatakan profesionalisme dalam melakuakan proses pembelajaran di kelas.

b. Untuk memperluas pengetahuan dan pemahaman guru tentang metode Quantum Teaching.

3) Manfaat bagi sekolah

a. Mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran IPS khususnya pada materi Jenis-jenis Usaha Perekonomian di Masyarakat

b. Meningkakan mutu dan fungsi pendidikan sekolah dasar 4) Manfaat bagi lembaga

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai kajian pemebelajaran UPI PGSD Kampus Sumedang


(17)

D.Batasan Istilah

1. Quantum Teaching adalah badan ilmu pengetahuan dan metodologi yang digunakan dalam rancangan, penyajian, dan fasilitas SuperCamp. Metode ini melibatkan siswa aktif, baik segi fisik, mental dan emosionalnya. (Deporter 2000: 4)

2. TANDUR akronim dari Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan. (Deporter 2000:10)

3. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah belajar berupa tingkah laku yang terdiri dari beberapa aspek seperti pengetahuan, pengertian, kebiasaan keterampialn, appresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, budi pekerti, etis atau budi pekerti dan sikap. (Hamalik Oemar, 2001:3)

4. Jenis-jenis usaha perekonomian di Masyarkat adalah dalam bidang perdagangan, bidang pertanian, bidang peternakan, bidang jasa, bidang industri (Syamsiah, 2008:57)


(18)

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di SD Negeri Liangjulang III Jl. Siliwangi no 36 Desa Liangjulang Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka. Lokasi ini dipilih sebagai tempat penelitian karena beberapa alasan, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Ada sejumlah masalah yang dihadapi oleh para guru mengenai proses pembelajaran di kelas, salah satunya yaitu masalah pemahaman siswa yang rendah dalam pembelajaran IPS khususnya materi Jenis-jenis Perekonomian di Masyarakat di Kelas V sehingga di perlukan perbaikan pembelajaran 2. Adanya izin dari pihak sekolah untuk melaksanakan penelitian dan

menjadikan sekolahnya sebagai objek penelitian

3. Adanya kesedian dan kesiapan gurru untuk dijadikan penelitian sehingga dapat dilakukan kerja sama dalam melakukan penelitian

4. Letak SDN Liangjulang III yang strategis serta mudah dijangkau merupakan alasan peneliti melakukan penelitian di SDN Liangjulang III Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka, karena mempermudah peneliti dalam mencari data


(19)

37

Gambar 3.1

Denah SDN Liangjulang III

Terdapat 13 ruangan di SDN Liangjulang III diantaranya : kelas VI ada 2 kelas, kelas V ada 1 kelas, kelas IV ada 2 kelas, kelas III 1 kelas, kelas II 1 kelas, kelas I satu kelas, ruang guru, perpusntakaan, rumah sekolah, kantin, tk, wc.

Tabel 3.1

Tabel Daftar Pengajar SDN Liangjulang III

No Nama Guru NIP jk Jabatan Ket

1

Hj. Khusnul Khotimah,

S. Pd 19610119 198204 2

003 P

Kepala Sekolah 2 Hj. Teti Sunarti 19530308 197311 2

001 P Guru Kelas 4/B

3 Eeng Susanah 19530613 197403 2

004 P Guru Kelas 1

4 N. Nawawi 19550905 197803 1

003 L Guru PAI 1 s.d 6 5

Amin Hendi Susilo,

S.Pd.SD 19590416 197912 1

003 L Guru Kelas 3

6 Lilis Rohena, S. Pd.SD 19630915 198610 2

007 P Guru Kelas 6/A

7 N. Yoyoh, S. Pd.SD 19661108 199103 2

007 P Guru Kelas 5

8 Empat Patimah F 19680808 199405 2

001 P Guru Kelas 4/A

9 Mina Suhaemi, S. Pd.I 19790212 200801 2 p B.Inggris 4,5,6 III

VI A VI B

Musola

Wc wc

Rumah sekolah Kantin Ruang guru IVA/ I IVB/II V Perpu stakaa n TK. Samiasih GERBAN G


(20)

38

007 & SBK

10 Toto Suharto 19670922 200701 1

008 L Guru Kelas 2

11 Nurhaety, S. Pd.SD 19850413 200901 2

004 P Guru Kelas 6/B

12 Dede Lilis Haryati, S. Pd - P Guru

Penjas

13 Suwanda - L Penjaga

Tabel 3.2

Tabel jumlah siswa SDN Liangjulang III

No Kelas Jumlah

L P

1. I 18 15

2. II 14 11

3. III 17 10

4. IV 24 16

5. V 18 15

6. VI 17 18

JUMLAH 108 85

Jumlah seluruh 193

2. Waktu Penelitian

Lamanya waktu penelitian dalam penelitian ini diperkirakan kurang lebih selama 5 bulan dari bulan Desember sampai dengan bulan April yang digunakan untuk pengambilan data awal, penyusunan proposal dan perencanaan siklus I; pelaksanaan, analisa data dan pengolah data siklus I, sampai pada tahap analisa dan revisi keseluruhan.


(21)

39

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian

No. Kegiatan

Desember

2012 Januari 2013

Februari 2013

Maret

2013 April 2013 Mei 2013

1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 Pembuatan

Proposal 2 Seminar

Proposal 3 Revisi

Proposal

4

Persiapan dan Pembekala

n

5 Pelaksanaa

n Siklus I 6 Pelaksanaa

n Siklus II 7 Pelaksanaa

n Siklus III 8 Pengolahan

Data 9 Penyusunan

Laporan 10 Sidang

Skripsi

B. Subjek Penelitian

Adapun subjek utama dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas V SDN Liangjulang III yang berjumlah 33 orang siswa dengan 18 siswa laki dan 15siswa laki-laki. Alasan peneliti mengambil subjek penelitian ini adalah bahwaberdasarkan hasil observasi pada pembelajaran IPS masih ada sejumlah masalah. yang dihadapi oleh siswa yaitu kemampuan siswa terhadap materi pembelajaran IPS masih sangat rendah terutama pada materi Jenis-jenis Perekonomian di Masyarakat, sehingga diperlukan perbaikan pada proses pembelajaran maupun hasil pembelajaran.


(22)

40

Kegiatan penelitian ini mendapat dukungan dari kepala sekolah dan guru utama wali kelas V yang memiliki keinginan untuk melakukan inovasi dalam memperbaiki proses dan hasil pembelajaran. Khususnya materi pelajaran IPS, terutama pada materi Jenis-jenis Perekonomian di Masyarakat.

Adapun identitas siswa tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 3.4

Daftar Siswa Kelas V SD Negeri Liangjulang III Tahun Ajaran 2012/2013

No Nama Jenis Kelamin

1 Angga Anggoro L

2 Adi rizky Rharja L

3 Alif shidqie albani L

4 Alvins julyans L

5 Agum wahyudin L

6 Ade firmasyah L

7 Bagus fauzan L

8 Bayu alfarez L

9 Checilia puspita P

10 Dennisa malya P

11 Dede juanda L

12 Difa maulana L

13 Fasha yoga L

14 Gita Harfani P

15 Jujun junaedi L

16 Komala sari P

17 Kresnawan Pramulya L

18 Laelani fildzah P

19 Lilis Aprilianti P

20 Marsella sepiyana P

21 Mutia dwi Aprilianti P

22 Mely yanti B P

23 Muhidin L

24 Rani fitriani P

25 Rizal L

26 Riky Maulana P

27 Rizki Dwi yoga L

28 Reviona P

29 Sherliana Alfiana P


(23)

41

C.Metode dan desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode merupakan suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian, merupakan upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta dengan sistematis untuk membuktikan kebenaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan kualitatif. Adapun Menurut Wiriaatmadja (2005:13) secara ringkas mengemukkan,”Penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengoorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka

sendiri”.Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelitian yang

bersifat efektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional.

Penelitian tindakan kelas bukan hanya sekedar menemukan fakta di lapangan saja akan tetapi juga mencakup analisis dan terus berlanjut pada siklus berikutnya. Tindakan yang dilakukan bukan sesuatu yang mudah, tindakan bukan hanya berhenti pada siklus awal saja tetapi sampai langkah yang dilakukan seoptimal mungkin.

PTK merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam konteks pembelajaran di kelas dan peningkatan program sekolah secara keseluruhan. Hal itu dapat dilakukan mengingat tujuan penelian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik tujuan penelitian pembelajaran di kelas secara

31 Sypa Urrosidin P

32 Teresia Regista P

33 Wulan Ramadhani P


(24)

42

berkesinambungan. Adapun tujuan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) menurut Sumadayo (2013: 22-23) sebagai berikut :

a. Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang dilaksanakan guru demi tercapainya tujuan pembelajaran

b. Memperbaiki dan meningkatkan kierja-kinerja pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru

c. Mengidentifikasi, menemukan solusi, dan mengatasi masalah pembelajaran di kelas agar pembelajaran bermutu.

d. Meningkatkan dan memperkuat kemampuan guru dalam memecahkan masalah-masalah pembelajaran dan membuat keputusan yang tepat bagi siswa dan kelas yang diajarkannya.

e. Mengekplorasi dan membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi pembelajaran (misalnya: pendekatan, metode, strategi, dan media) yang dapat dilakukan oleh guru demi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran.

f. Mencobakan gagasan, pikiran, kiat, cara, dan strategi baru dalam pembelaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran selain kemampuan inovatif guru.

g. Mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau berbasis penelitian agar pembelajran dapat bertumpu pada realitas empiris kelas, bukan semata-mata bertumpu pada kesan umum atau asumsi.

PTK bertujuan untuk menemukan solusi untuk mengatasi masalah-masalah pembelajaran di kelas sehingga dapat mengubah prilaku orang lain, atau untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Dalam penelitian tindakan kelas dapat membuat kreasi-kreasi di dalam kelas sehingga dapat meningkatkanmutu proses dan hasil pembelajaran.

2. Desain Penelitian

Desain yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini berbentuk sebuah siklus yang akan berlangsung lebih dari satu siklus tergantung dari tingkat keberhasilan pada target yang akan dicapai, dimana setiap siklus terdiri dari satu kali pertemuan.

Adapun model penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah mengacu pada desain penelitian model Kemmis & Taggart yang terdiri dari empat komponen peneltian yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, obeservasi, dan refleksi. Keempat komponen tersebut berada pada satu sistem spiral yang saling terikat, seperti terlihat pada gambar berikut:


(25)

43

Gambar 3.2

Model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart (Wiraatmadja, 2005:66)

Adapun penjelasan gambar di atas yang dikemukan oleh (Wiriaatmadja 66-67 sebagai berikut:

1) Tahap perencanaan (plan) merupakan tindakan terencana untuk meningkatkan apa yang telah terjadi atau merumuskan alternatif tindakan untuk memperbaiki masalah. Dalam tahap ini peneliti merencanakan hal-hal yang dianggap penting untuk perbaikan pembelajaran.

2) Tahap pelaksanaan (action), setelah rencana tersusun kemudian dilaksanakan tindakan dari semua rencana yang telah dibuat. Tahap ini berlangsung di dalam kelas yang merupakan realisasi dari teori pendidikan dan teknik mengajar.

3) Tahap observasi (observe) merupakan upaya untuk merekam proses yang terjadi selama tindkan. Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Dalam tahap ini peneliti mengamati proses pelaksanaan tindakan dalam proses pembelajaran.

4) Tahap refleksi (reflectif) merupakan tahapan untuk memproses data didapat saat melakukan pengamatan. Refleksi dimaksudkan untuk mengkaji apa yang telah dan belum terjadi, apa yang dihasilkan, kenapa hal tersebut terjadi demikian, dan apa yang perlu dilakukan selanjutnya. Jika hasil refleksimenunjuka bahwa pelaksanaan tindakan belum berhasil maka disusun perencanaan kembali untuk tindakan berikutnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka tindakan yang dilaksanakan meliputi beberapa siklus, tergantung tingkat ketercapaian tujuan. Tiap siklus dirancang


(26)

44

sesuai dengan target yang ingin dicapai, dan mengacu pada empat tahapan yaitu : perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian Tindakan kelas ini merujuk pada siklus kemmis dan Mc. Tggart di atas, maka langkah-langkah dalam Penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Tahap Perencanaan

Dalam tahap perencanaan tindakan, peneliti merumuskan alternatif tindakan yang di ambil untuk perbaikan pembelajaran berdasarkan masalah yang telah dirumuskan. Dalam tahap tindakan peneliti menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan dalam proses pemebelajran sebagai berikut.

1) Membuat surat Perizinan dari Kampus

2) Pengkajian standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran yang selanjutnya dirumuskan dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan berdasarkan kerangka metode Quantum Teaching dengan mengunakan teknik TANDUR.

3) Mempersiapkan materi sesuai Tujuan pembelajaran

4) Mempersiapkan media gambar jenis-jenis pereknomian di Masyarakat 5) Mempersiapkan LKS

6) Mempersiapkan alat evaluasi yang akan digunakan dalam melaksanakan tindakan berdasarkn RPP yang dibuat.

7) Wawancara, lembar catatan lapangan. 8) Menata kelas dan desain ruang 2. Tahap Pelaksanaan

Dalam tahap ini langkah-langkah pembelajaran dan tindakan yang mengacu pada perencanaan yang telah dibuat dilaksanakan sesuai jadwal penelitian yang ada. serta melakukan pengamatan terhadap proses tindakan yang sedang berlanagsung. Mulai dari awal perencanaan sampai seluruh tindakan yang dilaksanakan. Tindakan yang akan dilakukan pada siklus satu dengan tabel di bawah ini.


(27)

45

Tabel 3.5

Kegiatan Pembelajaran Guru dan siswa Kegiatan awal

Kinerja guru Aktifitas siswa

a. Guru menyuruh siswa untuk berdoa Siswa berdoa bersama-sama

b. Guru mengecek kehadiran Siswa menyimak guru dan siswa di panggil namamnya berkata hadir c. Guru Mengadakan apersepsi dengan cara

bertanya kepada anak.

Siswa menjawab pertanyaan guru mengenaijenis-jenis perekonomian di masyarakat

d Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru

Kegiatan inti Tumbuhkanlah

Tahap alami

Kinerja Guru Aktivitas siswa

Guru bertanya kepada siswa siapa yang orang tuanya pedagang, pertenak, petani,dan jasa guru

Siswa menjawab pertanyaan guru

Guru menuruh untuk menceritakan pekerjaan orang tuanya

Siswa menceritakan pekerjaaan orang tuanya

Kinerja guru Aktivitas siswa

a Guru membawa 4 buah album gambar, album tersebut akan dibuka satu persatu oleh beberapa siswa yang ditunjuk secara acak oleh guru

Siswa maju kedepan kelas untuk membuka album

b Guru menyuruh siswa untuk membuka album tersebut untuk menebak gambar

Siswa menebak gambar yang ada di album

c. Guru bertanya kepada siswa yang lain

“anak-anak coba lihat album yang

dipegang oleh teman kalian ada gambar apa saja

Siswa menjawab pertnyaan guru

d. Guru menjelaskan tentang gambar yang ada dalam setiap album tersebut


(28)

46

Tahap Namai

Kinerja guru Aktivitas siswa a. Guru menyampaikan materi berupa

informasi, fakta, dan konsep ke dalam bentuk tulisandengan memperlihatkan gambar

Siswa menyimak penjelasan guru

b. Guru membagi siswa kedalam 4 kelompok yang terdiri dari 8-9 orang

Siswa berkumpul bersama kelompoknya

c. Guru memperlihatkan LKS dengan menjelaskan aturan mengerjakan LKS

Siswa menyimak penjelasan guru tentang cara pengerjaan LKS Tahap Demontrasi

Kinerja guru Akvitas siswa

a Guru menyuruh siswa untuk membacakan hasil diskusi

Salah satu siswa membacakan hasil di

b Guru membagikan kertas kosong kepada setiap kelompok kemudian guru menyuruh membuat 3 pertanyaan sesuai materi yang telah di sampaikan, setelah selesai membuat 3 pertanyaan kemudian kertas tersbut di remas-remas seperti bola.

Siswa dengan teman sekelompoknya membuat 3 pertanyaan

c Guru menyuruh siswa untuk lempar-lemparan kertas dari siswa kesiswa lain. permainan lempar – lemparannya kelompok ke 1 melempar pertanyaan ke kelompok 2 dan sebaliknya, kelompok 3 melempar pertanyaan ke kelompok 4 dan sebaliknya. Siswa yang melempar pertanyaan di pilih sesuai keadaan siswa,

Siswa saling melempar-lempar kertas

d Guru menyuruh siswa untuk memberhentikan aktivitasnya

Siswa berhenti melempar lempar kertas

e Guru menunjuk siswa untuk membacakan pertanyaan

Salah satu siswa membacakan pertanyaan

f Guru menyuruh siswa lain untuk menjawab pertanyaa

Siswa menjawab pertanyaan dari kertas yang di bacakan


(29)

47

Tahap Ulangi

Kinerja Guru Aktivitas Siswa a Guru mengulang materi dengan

mengadakan tanya jawab dengan siswa

Siswa menjawab pertanyaan dari guru

Tahap rayakanlah

Kinerja Guru Aktivitas siswa a Guru memberikan reward berupa

bintang yang berhasil menjawab pertanyaan tadi, memberi tepuk tangan yang meriah seluruh siswa dikelas dan memeberikan kata-kata seperti Kamu Hebat, Kamu

Pintar!!” dan kemudian

menempelkan bintang dibajunya kepada siswa yang dapat menjawab pertanyaan.

Siswa menerima bintang yang teah menjawab pertanyaan

Kegiatan akhir

Kinerja guru Aktivitas siswa

a Guru mengadakan evaluasi Siswa mengerjakan evaluasi b Guru Menutup pembelajaran Siswa menutup pembelajran

dengan berdoa bersama

3. Tahap Observasi

Tahap ini merupakan tahap untuk mengumpulkan data dan merekam peristiwa yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yaitu pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Dalam penelitian ini, yang diobservasi yaitu kinerja guru dan aktifitas siswa dalam pembelajaran. Observasi kinerja guru dan aktivitas siswa ini bertujuan untuk memantau proses dan dampak perbaikan pembelajaran yang telah direncanakan. hasil observasi dapat dijadikan bahan kajian untuk mengukur keberhasilan tindakan.


(30)

48

4. Tahap Refleksi

Refleksi merupakan sarana untuk mengkaji secara keseluruhan tindakan yang telah dilakukan. berdasarkan data yang telah terkumpul kemudian dilakukan evaluasi guru untuk menyempurnakan tindakan selanjutnya. Data yang didokumentasi kemudian diurai, diuji dan dibandingkan dengan data sebelumnya. Hasil data yang sudah dianalisis kemudian melalui proses refleksi akan ditarik kesimpulannya mengenai ketercapain target. Jika target belum tercapai maka perlu dilakukan tindakan untuk siklus berikutnya. Siklus dalam penelitian ini akan berhenti ketika target telah tercapai.

E. Instrumen Penelitian

Instrument penilaian yang digunakan pada peneliti ini adalah sebagai berikut: 1. Tes

Pembelajaran yang efektif menghendaki dipergunakannya alat/instrument untuk menentukan apakah suatu hasil belajar yang diinginkan telah benar-benar tercapai.

Arikunto(1992 : 123) mendefinisikan “Tes adalah seretan pertanyaan/ latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”.

Tes yang digunakan peneliti untuk mengukur hasil belajar siswa dalammenjelaskan Jenis-jenis Perekonomian di Masyarakat yaitu dengan mengadakan tes tertulis berupa soal-soal yang harus di jawab. Di bawah ini ada tabel kisi-kisi soal evaluasi.


(31)

49

Tabel 3.6 Kisi-kisi Evaluasi

No Standar kompetensi

Kompetensi dasar

Indikator Tujuan Soal

Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku

bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

1.5 Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia

1.Menjelaskan tentang jenis usaha ekonomi pada bidang Perdagangan

1.Menuliskan pengertian dari jenis usaha pada bidang

perdagangan dengan benar

Soal nomor 1

- Kegiatan usaha yang menjual barang-barang hasil produksi dari suatu perusahaan kepada pengusaha lain atau pemakai barang di sebut jenis usaha pada bidang...

1. Mengemukkan

3 jenis

pedagang menurut tempatnya dengan benar

Soal nomor 10

- Sebutkan 3 jenis pedagang menurut tempatnya?

2. Membedakan pedagang asongan dan pedagang kaki lima dengan benar

Soal nomor 6

- Apa perbedaan dari pedagang asongan dan pedagang kaki lima?

2. Menjelaskan tentang jenis usaha ekonomi

3. Menuliskan jenis usaha pada bidang

Soal nomor 2

- Orang yang bekerja


(32)

50

2. Pedoman Wawancara

Menurut Hopkins dalam Wiriaatmadja (2005:117)„Wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu didalam kelas dilihat dari sudut pandang

pada bidang Pertanian

pertanian dengan benar

pertanian disebut... Soal nomor 9

- Jelaskan apa yang di maksud dengan jenis usaha di bidang pertanaian 4. Menuliskan

pengertian dari pertanian dengan benar

Soal nomor 5

- jenis usaha yang menghasilkan bahan pangan disebut jenis usaha pada bidang... 5. Membedakan

petani sawah dan petani perkebunan dengan benar

Soal nomor 7

- Apa perbedaan dari petani sawah dan petani kebun? 3.Menjelaskan

tentang jenis usaha ekonomi pada bidang Peternakan

6. Menjelaskan jenis usaha pada bidang perternakan dengan benar

Soal Nomor 3

-Sapi yang

dikembangbiakan dan bisa dimanfaatkan dalam kegiatan ekonomi merupakan jenis usaha pada bidang...

4. Menjelaskan jenis usaha pada bidag Jasa dengan benar

7. Menuliskan pengertian dari jenis usaha pada bidang jasa dengan benar

Soal nomor 4

Jenis usaha yang tidak membuat/menghasilkan barang tetapi lebih memberikan pelayanan pada konsumen disebut jenis usaha pada bidang...

8. Mengemukkan 3 usaha pada bidang jasa dengan benar

Soal nomor 8

Sebutkan 3 jenis usaha pada bidang jasa?


(33)

51

lain‟. yang diwawancari oleh peneliti adalah guru dan siswa. Pedoman wawancara ini pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh guru dan siswa mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan, apakah sudah sesuai dengan indikator pencapaian target perbaikan. Tujuan diadakannya wawancara adalah untuk memperoleh data verbal atau konfirmasi dari siswa dan guru mengenai penyebab kesulitan siswa dalam menjelaskan Jenis-jenis Perekonomian di Indonesia yang terdapat pada lampiran.

Tabel 3.7

Kisi-kisi Wawancara Guru

No. Aspek yang di tanya No pertanyaan 1. Penilaian tehadap metode

quantum teaching terhadap meteri IPS

1,3,4,6

2. Pengelolaan kelas 2

3 Mengenai proses belajar mengajar di kelas

6

Tabel 3.8

Kisi-Kisi Wawancara siswa No. Aspek yang ditanya No. pertanyaan 1. Mengenai pemebelajaran

IPS dengan

menggunakan metode Quantum teaching

1,2,3,4,5

1. Pedoman Observasi

Dalam hal ini Fathoni (2006:104) medefinisikan “Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan –pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran”.

Pedoman observasi pada penelitian ini adalah menggunakan pengumpuan data secara pelaksanaan, dimana dengan menggunakan pedoman observasi maka beberapa langkah-langkah yang terjadi baik itu pada kinerja guru maupun aktivitas siswa akan terlihat persentase keberhasilan pencapain target yang telah


(34)

52

ditetukan pada perencanaan sebelumnya. Format observasi terdapat pada lampiran.

2. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan catatan peristiwa yang terjadi dalam suatu kegiatan, maka dalam catatan itu terdapat suatu kegiatan yang ditulis. Dalam hal ini sejalan dengan pendapat Wiriatmadja (2005:125) yang mengemukakan bahwa “Catatan lapangan memuat deskriptif berbagai kegiatan suasana kelas, iklim sekolah, kepemimpinan, berbagai bentuk interaksi sosial dan nuansa-nuansa

lainnya”. Dengan menggunakan catatan lapangan peneliti dapat merefleksi

tindakan yang telah dilakukan apabila tidak mencapai target maka perlu dilakukan tindakan berikutnya. Lembar catatan lapangan terdapat pada lampiran.

F. Teknik Pengolahan dan Data Analisis Data 1. Teknik pengolahan data.

b. Kinerja guru

Teknik pengolahan data hasil observasi kinerja guru dalam penelitian menggunakan data kualitatif, melalui interpretsi dari jumlah skor dan presentase indikator yang dicapai. Untuk menetukan persentasi ketercapaian yaitubenggunakan presentase menurut Purwanto (2012: 102) yaitu sebagai berikut:

1) Cara menghitungnya, yaitu NP =

� X 100%

Keterangan :

NP : Nilai persentase yang dicari

R : Skor mentah yang diperoleh

SM : Skor maksimal ideal

100% : Bilangan tetap

2) Dengan kriteria penskoran :

(a) Persentase maksimal ideal 100 % (b) Sangat Baik (SB) : 81 % - 100%

(c) Baik (B) : 61% - 80%

(d) Cukup (C) : 41% - 60% (e) Kurang (K) : 21 % - 40 % (f) Sangat Kurang (SK) : 0 – 20 %


(35)

53

Pengolahan data hasil observasi aktivitas siswa sama dengan pengolahan hasil observasi kinerja guru yaitu menggunakan persentase menurut Purwanto (2012:102) yaitu sebagai berikut:

1) Cara menghitungnya, yaitu NP =

� X 100%

Keterangan :

NP : Nilai persentase yang dicari

R : Skor mentah yang diperoleh

SM : Skor maksimal ideal

100% : Bilangan tetap

2) Dengan kriteria penskoran :

a) Persentase maksimal ideal 100 % b) Sangat Baik (SB) : 81 % - 100% c) Baik (B) : 61% - 80% d) Cukup (C) : 41% - 60% e) Kurang (K) : 21 % - 40 % f) Sangat Kurang (SK) : 0 – 20 % 2. Teknik Pengolahan data Hasil

Teknik pengolahan data hasil dilihat dari data tes hasil belajar siswa. Data tes hasil belajar belajar tersebut dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu menentukan skor dari setiap nomor soal, menghitung jumlah skor yang diperoleh tiap siswa, memberi nilai angka, menghitung presentasi kelulusan tes hasil belajar berbentuk tes esaay.

Kriteria tes essay sebagai berikut: 1) Jumlah soal 10

2) Setiap soal mendapat skor yang berbeda yaitu Tabel 3.9

Kriteria Penilaian

No Soal Skor

1 1

2 1

3 1

4 1

5 1

6 4

7 4

8 3


(36)

54

10 3

Skor Ideal 21

3) Skor Ideal adalah 21

4) Nilai akhir merupakan hasil bagi dari skor yang diperoleh siswa dengan skor ideal lalu dikalikan 100 atau Skor Penilaian: SkorPerolehan

SkorIdeal × 100 = ...

5) Presentase daya serap siswa ditentukan oleh nilai KKM sebesar 65. Setiap siswa dikatakan lulus bila mencapai nilai KKM (≥65) dengan ketuntasan belajar klasikal 80%, yang artinya telah mencapai ketuntasan belajar yang telah ditetapkan tersebut.

Kemudian nilai yang di peroeh dibandingkan dengan KKM mata pelajaran IPS, adapun cara menghitung untuk menentukan KKM sebagai berikut:


(37)

55

TABEL 3.10

KRITERIA KETUNTANSAN MINIMAL Sekolah : SDN Liangjulang III Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas : V

Keterangan

K= Kompleksitas D= Daya dukung I= Intaqe

ID : Indikator

KD : Kompetensi Dasar SK : Standar Kompetensi MP : Mata Pelajaran No. Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

Kriteria Penetapan Ketuntasan

Ketuntasan

K D I ID KD SK MP

1. Menghargai

berbagai peninggalan dan sejarah yangbersekala nasional pada masa Hindu-Budha , Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa sera kegiatan ekonomi di Indonesia

Mengenal jenis-jenis kegiatan ekonomi di Indonesia

Mengenal jenis-jenis kegiatan ekonomi Indonesia


(38)

56

Tabel 3.11

Rentang Nilai Kriteria Ketuntaan Minimum

Kriteria Kategori Rentang Skor

Kompleksitas indikator

Tinggi 50-64

Sedang 65-80

Rendah 81-100

Daya Dukung

Sarana dan

Prasarana

Sangat Lengkap 81-100

Lengkap 65-80

Tidak Lengkap 50-64

Intage siswa

Tinggi 81-100

Cukup 65-80

Rendah 50-64

Siswa dikatakan tuntas jika memperoleh nilai sama dengan atau lebih dari KKM mata pelajaran IPS (65) dan siswa dikatakan tidak tuntas jika nilai yang diperoleh kurang dari KKM mata pelajaran IPS (65).

Sedangkan untuk menentukan tingkat pencapaian target hasil belajar pada penelitian ini yaitu menentukan presentasi siswa yang mendapatkan nilai sama dengan atau lebih dari dan kurang dari KKM mata pelajaran IPS, adapun rumusan dalam menentukan presentasi tresebut yaitu:

%= �

� x 100

Keterangan :

x = Jumlah siswa yang mendapatkan nilai sama dengan atau lebih dari kurang dari KKM mata pelajaran IPS

n = Jumlah seluruh siswa

Penelitian ini dikatakan berhasil jika 90% atau lebih siswa kelas V SDN Liangjulang III Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka mendapat nilai sama dengan atau lebih dari KKM mata pelajaran IPS (65)


(39)

57

3. Analisis Data

Analisis data merupakan proses dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawacara, catatan lapangan dan dokumentasi. proses analisis data dilakukan dengan secara stematis, pertama pengumpulan data , kedua reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, vertifikasi. Hal ini sejalan dengan pendapat Bogdan (Sugiyono 2005:88) yatu sebagai berikut:

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis datayang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit menyusun ke dalam pola, melakukan sintesa, memilih mana yang penting dan akan dipelajarai dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model Miles and Hubarman sebagaimana yang ada dalam Sugiyono (2007:337) memuat langkah-langkah analisis data dapat dilihat dari gambar berikut ini :

Gambar 3.3

Model Miles dan Huberman (Sugiyono,2005: 91 )

Berdasarkan gambar 2 di jelaskan bahwa menurut Sugiyono (2005: 91)kegiatan dalam menganalisis data yaitu :

a. Reduksi Data

Mereduksi berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,memfokuskan pada hal-hal yang penting dari tema dan polanya. dengan demikian data yang direduksi akan memberikan gambaran yang


(40)

58

lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan verivication/pengumpulan data. Dalam mereduksi data setiap peneliti akan dipandu oleh suatu tujuan yang akan dicapai. Tujuan dari penelitian ini adalah temuan. oleh karena itu, jika dalam proses penelitian menemukan segala sesuatu yang dipandang asing atau dikenal justru itulah yang diadikan peneliti dalam melakukan reduksi data.

b. Penyajian Data

setelah direduksi, maka selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian ini penyajian dta disajikan dalam bentuk uraian singkat dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya.

c. Penarikan Kesimpulan

Langkah ketiga yaitu dalam analisis data adalah penarikan kesimpulan dan vertfikasi. Kesimpualn awal yang dibuat hanyalah sementara akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data.

Dengan demikian, analisis data dalam penelitian ini dimulai dengan menelaah dan mempelajari seluruh data yang terkumpul dari berbagai sumber, kemudian data tersebut direduksi dengan merangkumnya menjadi intisari, selanjutnya data tersebut disusun dan dikategorikan, kemudian disajikan dan dimaknai dan terakhir ditarik kesimpulan.

G. Validasi Data

Dalam mengecek keabsahan data dalam penelitian tindakan kelas ini maka digunakannya beberapa bentuk Validasi data. Adapun bentuk Validasi yang digunakan adalah mengacu pada hopkins (Wiriatmadja, 2005:168) sebagai berikut:

a. Member check, yakni memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari nara sumber, siapa pun juga (kepala sekolah, guru, teman sejawat, guru, siswa, pegawai administrasi sekolah, oarang tua siswa,dan lain-lain) apakah keterangan, atau informasi, atau penjelasan itu tetap sifatnya atau tidak berubah sehingga dapat dipastikan keajengannya, dan data itu terperiksa kebenarannya.

b. Triangulasi yaitu memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk, atau analisis yang anda sendiri timbulkan dengan membandingkan dengan hasil orang lain, misalnya mitra peneliti lain, yang hadir dan menyaksikan situasi yang sama.


(41)

59

c. Auditrial yaitu mengecek kebenaran atau memeriksa catatan-catatan yang ditulis oelh peeliti atau pengamat mitra peneliti ainnya, auditrial dapat dilakukan oelh kawan sejawat peneliti.

d. Expert Opinion yaitu pakar atau pembimbing akan memeriksa semua tahapan kegiatan penelitian, dan memberikan arahan atau judgments terhadap masalah-masalah penelitian yang anda kemukkan.

e. Sturnasiadalah situasi pada waktu data sudah jenuh, atau tidak ada lagi data lain yang berhasil dikumpulkan.

f. Eksplanasi saingan adalah upaya untuk menyanggaj atau membuktiakn kesalahan penelitian saingan melainkan mencari data yang mendukungnya.

g. Key respondents review, yakni meminta salah seorang atau beberapa mitra penelitianda atau orang yang banyak mengetahui tentang penelitian tindakan kelas, untuk draft awal laporan penelitian anda dan meminta pendapatnya.

Validasi yang digunakan oleh penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Member check

Meriksa kembali data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari narasumber untuk memastikan apakah keterangan atau informasi atau penjelasan itu setiap sifatnya atau tidak berubah sehingga dapat dipastikan keajengannya. Setelah melaksanakan wawancara dengan guru dan siswa serta observasi terhadap kinerja guru dalam proses pembelajaran IPS pada materi Jenis-jenis Perekonomian di Masyarakat. Peneliti memeriksa hasil wawancara dan observasi apakah data yang dicatat sesuai dengan indikator yang diharapakan atau belum.

b. Triangulasi

Memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk, atau analisis yang anda sendiri timbulkan dengan membandingkan hasil orang lain dengan membandingakn mitra peneliti. Tringulasi mempunyai tiga sudut pandang yakni sudut pandang guru, sudut pandang siswa, dan sudut pandang yang melalukan pengamatan atau observasi. Dengan membandingan apa yang diamati oleh observer pertisipan dan dua penjelasan lainnya peneliti mempunyai kesempatan untuk menganalisisnya dan melakukan perubahan berdasarkan data yang baru dan lengkap.

c. Audit trial

Dengan audit trial yang biasa dilakukan untuk mengaudit keuangan, maka dapat diperiksa kesalahan-kesalahan di dalam metode atau prosedur yang dipakai


(42)

60

peneliti, di dalam pengambilan kesimpulan. Audit trial juga memeriksa catatan-catatan yang ditulis oleh peneliti atau pengamat mitra penelitian lainnya seperti mendiskusikannya kepada pembimbing, peneliti senior dan dan kawan peneliti lain.

d. Expert Opinion

Peneliti meminta kepada ahli yakni dosen pembimbing untuk memeriksa semua tahapan penelitian temuan penelitian serta menganalisis data yang diperoleh dari tiap siklusnya. Tindakan ini peneliti lakukan ketika sebelum ataupun sesudah pelaksanaa siklus. Dalam penelitian ini dosen pembimbing satu yaitu ibu Nurdinah Hanifah M.Pd dan dosen pembimbing dua yaitu Bapak Drs. H. Dede Tatang Sunarya M.Pd.


(43)

(44)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berikut ini peneliti akan menyajikan kesimpulan dan saran yang diperoleh dari fakta di lapangan selama pelaksanaan penelitian pembelajaran IPS khususnya pada materi jasa dan pesan tokoh pejuang dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Kesimpulan dan saran tersebut akan diuraikan sebagai berikut:

A. Kesimpulan 1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan peranan guru sangat berarti begitu pula dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan pada penelitian ini yaitu proses pembelajran IPS pada Materi Jenis-jenis perekonomian di masyarakat. Pada dasarnya RPP yang disapkan sama halnya dengan RPP pembelajajaran lainnya namun RPP ini tercantum tahapan-tahapan metode Quantum Teachingdengan menggunakan teknik TANDUR. Secara keseluruhan dari siklus I sampai III perencanaan yang dilakukan oleh guru yaitu mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menerapakan metode Quantum Teaching dengan menggunakan teknik TANDUR selama jam pelajaran dari jam 07.30 – 09.10, mempersiapkan lembar observasi, catatan lapangan, pedoman wawancara, dan lembar tes tertulis, mempersiapkan media, mempersiapkan LKS, , mempersiapkan hadiah berupa bintang, mempersiapkan pembagian kelompok belajar dan Mendesain ruangan atau tempat duduk siswa membentuk tapal kuda. Peningkatan presentase tahapan perencanaan yaitu siklus I dikategorikan sangat baik (86.6%), pada siklus II dan siklus III diketegorikan sangat baik dengan indikator pencapaian 100%. Peningkatan pada siklus 1 dan siklus II sebesar 13.4

2. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, terdapat dua kegiatan yang dilakukan kinerja guru dan aktivitas siswa. Kinerja guru pada tahapan ini meliputi tiga kegiatan yaitu awal, inti, dan akhir. Pada inti pembelajaran guru melakukan pembelajaran dengan menerapkan metode Quantum teaching dengan menggunakan teknik TANDUR. Dalam setiap langkah-langkah kegiatan peranan guru sebagai motivator dan fasilitator yang baik bagi siswa. Berdasarkan data yang diperoleh,


(45)

persentase ketercapaian target kinerja guru dalam penelitian ini adalah pada tindakan siklus I sebesar (79,1) %, pada tindakan siklus II sebesar 91,6%, dan tindakan siklus III sebesar 100 %. Peningkatan dari siklus I ke sikus II peningkatan 12.5%, dan siklus III peningkatan sebesar 8.4%.Untuk aktivitas siswa penilaiannya diarahkan pada proses pembelajaran dengan menerapkan metode Quantum Teaching dengan menggunkan teknik TANDUR yaitu ketepatan dalam menebak gambar. Menceritakan pengalaman., menjawab pertanyaan, bekerja sama.. Adapun persentase penilaian aktivitas siswa dari setiap siklusnya adalah untuk tindakan siklus I sebesar 66,7%%, tindakan siklus II sebesar 78,8%, dan tindakan siklus III sebesar 87,9%.Peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 12.1%, siklus II ke siklus III sebesar 9.1%

3. Hasil belajar siswa

Untuk hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari setiap siklusnya. Hasil belajar dalam penelitian ini merupakan hasil pengolahan dari nilai tes tertulis. Untuk persentase nilai rata-rata kelas tes tertulis dalam setiap siklusnya adalah tindakan siklus I sebesar 66,7%, tindakan siklus II sebesar 75,8%, dan tindakan siklus III sebesar 87,9%. Peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II %, siklus II ke siklus III %.Nilai hasil belajar tersebut dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), jika nilai siswa kurang dari KKM, maka dinyatakan belum tuntas, dan jika nilai siswa sama dengan atau lebih dari KKM, maka dinyatakan tuntas. Adapun Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan adalah 65%. Sehingga peningkatan hasil belajar sebesar 7.9% siswa dalam materi jenis-jenis perekonomian di masyarakat. Berdasarkan gambaran yang dipaparkan di atas membuktikan bahwa “Jika dengan menerapkan meode Quantum Teaching dengan menggunakan teknik TANDUR materi IPS jenis-jenis Perekonomian di masyarakat di kelas V SDN liangkjulang III Kecamatan kadipaten Kabupaten maka hasil belajar siswa akan meningkat”.


(46)

A. Saran

Dari hasil pembahasan mengenai pembelajaran dengan menerapkan metode Quantum Teaching dengan menggunakan teknik TANDUR pada materi Jenis-jenis perekonomian Di masyarakat pelajaran IPS untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SDN Liangjulang III Kecamatan kadipaten Kabupaten Majalengka, maka dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Berdasarkan pada keberhasilan penerapan Metode Quantum Teaching dengan menggunakn teknik TANDUR unutk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi tokoh Jenis-jenis Perekonomian di Masyarakat, maka diharapkan agar metode ini dapat dikembangkan dan diterapkan pada materi, dan mata pelajaran yang lain.

2. Bagi Sekolah

Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, sekolah hendaknya lebih membuka diri terhadap berbagai inovasi pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan dan sumber daya manusia. Salah satunya yaitu dengan menerapkan metode Quantum Teaching dengan menggunakan teknik TANDUR yang telah terbukti keberhasilannya dalam penelitian ini..

3. Bagi Peneliti Lain

Pada pelaksanaan tindakan tidak jarang terjadi tahapan-tahapan yang terlupakan. Hasil penelitian ini dapat dijadiakn sebaga referensi bagi peneliti lain yang melakukan penelitian dengan metode Quantum Teaching.

B. Saran

Dari hasil pembahasan mengenai pembelajaran dengan menerapkan metode Quantum Teachingdengan menggunakan teknik TANDUR pada materi Jenis-jenis perekonomian Di masyarakat pelajaran IPS untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SDN Liangjulang III Kecamatan kadipaten Kabupaten Majalengka, maka dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut:

4. Untuk Guru

Berdasarkan pada keberhasilan penerapan Metode Quantum Teachingdengan menggunakn tekni TANDUR unutk meningkatkan hasil belajar


(47)

siswa pada materi tokoh Jenis-jenis Perekonomian di Masyarakat, maka diharapkan agar metode ini dapat dikembangkan dan diterapkan pada materi, dan mata pelajaran yang lain.

5. Bagi Sekolah

Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, sekolah hendaknya lebih membuka diri terhadap berbagai inovasi pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan dan sumber daya manusia. Salah satunya yaitu dengan menerapkan metode Quantum Teaching dengan menggunakan teknik TANDUR yang telah terbukti keberhasilannya dalam penelitian ini..

6. Bagi Peneliti Lain

Pada pelaksanaan tindakan tidak jarang terjadi tahapan-tahapan yang terlupakan. Hasil penelitian ini dapat dijadiakn sebaga referensi bagi peneliti lain yang melakukan penelitian dengan metode Quantum Teaching.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

De poter, Bobbi. 2000. Quantum Teaching Mempraktekan Quantum Teaching Learning di ruang-ruang kelas. Bandung : PT Bumi Aksara

Djamarah, Syaiful Bahri. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Banjarmasin : Penerbit PT. Rineka Cipta

Fathoni, Abdurrahmat. 2005. Metodologi penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Hanifah, Nurdinah dkk. 2010. Ragam Model Pembelajaran di Sekolah Dasar. Sumedang : Upi Kampus Sumedang


(48)

Hidayat, Ujang Syarip. 2011. Model-model Pembelajaran Berbasis Paikem. Bandung : CV. Siliwangi & Co

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Bumi Aksara Magfiroh, Nelly. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar melalui Metode Quantum

teaching pada pelajaran PKN pada ssiwa kelas IV SDN talang III Malang. Skripsi pada SI Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Tidak diterbitkan. {online} http//google.com. {update 20 oktober 2012}

Majid, Abdul. 206. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya

Maulana, dkk. 2009. Model Pembelajaran di Sekolah Dasar. Sumedang : Upi Kampus Sumedang

Meta . Penerapan strategi tandur (tumbuhkan, alami, namaidemonstrasikan, ulangi, dan rayakan) bervisi sets (science environment technology and society) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada sub pokok bahasan ekosistemdi kelas x

sma negeri 5 kota cirebon. Blog.Tidak diterbitkan. {online}

http//google.com. {update 20 November 2012}

Nursobah, Ahmad. Penegrtian Ruang lingkup IPS dan Tujuan IPS. Tidak diterbitkan. {online} http//google.com. {update 17 maret 2013}

Nur Wahidah, Elviana (2011). Penerapan kolaborasi metode Quantum Teaching dan snowball throwing untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi aktivitas Ekonomi dan sumber daya alam di kelas IV SDN pasangrahan II kecamatan Sumedang Selatan.Skripsi pada PGSD UPI Kampus Sumedang.

Purwanto, M. Ngalim.1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya

Purwanto, M. Ngalim. Prinsip-perinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya

Sadulloh, Uyoh. 2007. Pedagogik. Bandung : Cipta Utama

Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan makna pembelajaran. Bandung : CV ALFABETA

Slameto. Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya.Jakarta :PT. Rineka Cipta

Soehendro, B. 2006. Panduan Kurikulum Tingkat Kesatuan Pendidikan (KTSP) SD/MI. Jakarta : Dharma Bakti

Syamsiyah, Siti, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Supriatna, Nana. 2009. Pendidikan IPS SD. Bandung : Upi Press

Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil Belajar Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Syamsiyah, Siti, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Syah, Muhibbin. 2009. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Trimo (2008). Peningkatan hasil belajar IPS melalui kolaborasi metode Quantum

teaching dan snowball throwing di kelas VI SDN Anjasmoro semarang. skripsi : tidak diterbitkan. [online] tersedia : http//google.com.[update 20 oktober 2012]


(1)

persentase ketercapaian target kinerja guru dalam penelitian ini adalah pada tindakan siklus I sebesar (79,1) %, pada tindakan siklus II sebesar 91,6%, dan tindakan siklus III sebesar 100 %. Peningkatan dari siklus I ke sikus II peningkatan 12.5%, dan siklus III peningkatan sebesar 8.4%.Untuk aktivitas siswa penilaiannya diarahkan pada proses pembelajaran dengan menerapkan metode Quantum Teaching dengan menggunkan teknik TANDUR yaitu ketepatan dalam menebak gambar. Menceritakan pengalaman., menjawab pertanyaan, bekerja sama.. Adapun persentase penilaian aktivitas siswa dari setiap siklusnya adalah untuk tindakan siklus I sebesar 66,7%%, tindakan siklus II sebesar 78,8%, dan tindakan siklus III sebesar 87,9%.Peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 12.1%, siklus II ke siklus III sebesar 9.1%

3. Hasil belajar siswa

Untuk hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari setiap siklusnya. Hasil belajar dalam penelitian ini merupakan hasil pengolahan dari nilai tes tertulis. Untuk persentase nilai rata-rata kelas tes tertulis dalam setiap siklusnya adalah tindakan siklus I sebesar 66,7%, tindakan siklus II sebesar 75,8%, dan tindakan siklus III sebesar 87,9%. Peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II %, siklus II ke siklus III %.Nilai hasil belajar tersebut dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), jika nilai siswa kurang dari KKM, maka dinyatakan belum tuntas, dan jika nilai siswa sama dengan atau lebih dari KKM, maka dinyatakan tuntas. Adapun Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan adalah 65%. Sehingga peningkatan hasil belajar sebesar 7.9% siswa dalam materi jenis-jenis perekonomian di masyarakat. Berdasarkan gambaran yang dipaparkan di atas membuktikan bahwa “Jika dengan menerapkan meode Quantum Teaching dengan menggunakan teknik TANDUR materi IPS jenis-jenis Perekonomian di masyarakat di kelas V SDN liangkjulang III Kecamatan kadipaten Kabupaten maka hasil belajar siswa akan meningkat”.


(2)

A. Saran

Dari hasil pembahasan mengenai pembelajaran dengan menerapkan metode Quantum Teaching dengan menggunakan teknik TANDUR pada materi Jenis-jenis perekonomian Di masyarakat pelajaran IPS untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SDN Liangjulang III Kecamatan kadipaten Kabupaten Majalengka, maka dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Berdasarkan pada keberhasilan penerapan Metode Quantum Teaching dengan menggunakn teknik TANDUR unutk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi tokoh Jenis-jenis Perekonomian di Masyarakat, maka diharapkan agar metode ini dapat dikembangkan dan diterapkan pada materi, dan mata pelajaran yang lain.

2. Bagi Sekolah

Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, sekolah hendaknya lebih membuka diri terhadap berbagai inovasi pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan dan sumber daya manusia. Salah satunya yaitu dengan menerapkan metode Quantum Teaching dengan menggunakan teknik TANDUR yang telah terbukti keberhasilannya dalam penelitian ini..

3. Bagi Peneliti Lain

Pada pelaksanaan tindakan tidak jarang terjadi tahapan-tahapan yang terlupakan. Hasil penelitian ini dapat dijadiakn sebaga referensi bagi peneliti lain yang melakukan penelitian dengan metode Quantum Teaching.

B. Saran

Dari hasil pembahasan mengenai pembelajaran dengan menerapkan metode Quantum Teachingdengan menggunakan teknik TANDUR pada materi Jenis-jenis perekonomian Di masyarakat pelajaran IPS untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SDN Liangjulang III Kecamatan kadipaten Kabupaten Majalengka, maka dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut:

4. Untuk Guru

Berdasarkan pada keberhasilan penerapan Metode Quantum Teachingdengan menggunakn tekni TANDUR unutk meningkatkan hasil belajar


(3)

siswa pada materi tokoh Jenis-jenis Perekonomian di Masyarakat, maka diharapkan agar metode ini dapat dikembangkan dan diterapkan pada materi, dan mata pelajaran yang lain.

5. Bagi Sekolah

Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, sekolah hendaknya lebih membuka diri terhadap berbagai inovasi pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan dan sumber daya manusia. Salah satunya yaitu dengan menerapkan metode Quantum Teaching dengan menggunakan teknik TANDUR yang telah terbukti keberhasilannya dalam penelitian ini..

6. Bagi Peneliti Lain

Pada pelaksanaan tindakan tidak jarang terjadi tahapan-tahapan yang terlupakan. Hasil penelitian ini dapat dijadiakn sebaga referensi bagi peneliti lain yang melakukan penelitian dengan metode Quantum Teaching.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

De poter, Bobbi. 2000. Quantum Teaching Mempraktekan Quantum Teaching Learning di ruang-ruang kelas. Bandung : PT Bumi Aksara

Djamarah, Syaiful Bahri. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Banjarmasin : Penerbit PT. Rineka Cipta

Fathoni, Abdurrahmat. 2005. Metodologi penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Hanifah, Nurdinah dkk. 2010. Ragam Model Pembelajaran di Sekolah Dasar. Sumedang : Upi Kampus Sumedang


(4)

Hidayat, Ujang Syarip. 2011. Model-model Pembelajaran Berbasis Paikem. Bandung : CV. Siliwangi & Co

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Bumi Aksara Magfiroh, Nelly. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar melalui Metode Quantum

teaching pada pelajaran PKN pada ssiwa kelas IV SDN talang III Malang. Skripsi pada SI Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Tidak diterbitkan. {online} http//google.com. {update 20 oktober 2012}

Majid, Abdul. 206. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya

Maulana, dkk. 2009. Model Pembelajaran di Sekolah Dasar. Sumedang : Upi Kampus Sumedang

Meta . Penerapan strategi tandur (tumbuhkan, alami, namaidemonstrasikan, ulangi, dan rayakan) bervisi sets (science environment technology and society) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada sub pokok bahasan ekosistemdi kelas x

sma negeri 5 kota cirebon. Blog.Tidak diterbitkan. {online}

http//google.com. {update 20 November 2012}

Nursobah, Ahmad. Penegrtian Ruang lingkup IPS dan Tujuan IPS. Tidak diterbitkan. {online} http//google.com. {update 17 maret 2013}

Nur Wahidah, Elviana (2011). Penerapan kolaborasi metode Quantum Teaching dan snowball throwing untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi aktivitas Ekonomi dan sumber daya alam di kelas IV SDN pasangrahan II kecamatan Sumedang Selatan.Skripsi pada PGSD UPI Kampus Sumedang.

Purwanto, M. Ngalim.1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya

Purwanto, M. Ngalim. Prinsip-perinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya

Sadulloh, Uyoh. 2007. Pedagogik. Bandung : Cipta Utama

Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan makna pembelajaran. Bandung : CV ALFABETA

Slameto. Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya.Jakarta :PT. Rineka Cipta

Soehendro, B. 2006. Panduan Kurikulum Tingkat Kesatuan Pendidikan (KTSP) SD/MI. Jakarta : Dharma Bakti

Syamsiyah, Siti, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Supriatna, Nana. 2009. Pendidikan IPS SD. Bandung : Upi Press

Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil Belajar Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Syamsiyah, Siti, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Syah, Muhibbin. 2009. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Trimo (2008). Peningkatan hasil belajar IPS melalui kolaborasi metode Quantum

teaching dan snowball throwing di kelas VI SDN Anjasmoro semarang. skripsi : tidak diterbitkan. [online] tersedia : http//google.com.[update 20 oktober 2012]


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

De poter, Bobbi. 2000. Quantum Teaching Mempraktekan Quantum Teaching Learning di ruang-ruang kelas. Bandung : PT Bumi Aksara

Djamarah, Syaiful Bahri. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Banjarmasin : Penerbit PT. Rineka Cipta

Fathoni, Abdurrahmat. 2005. Metodologi penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Hanifah, Nurdinah dkk. 2010. Ragam Model Pembelajaran di Sekolah Dasar. Sumedang : Upi Kampus Sumedang

Hidayat, Ujang Syarip. 2011. Model-model Pembelajaran Berbasis Paikem. Bandung : CV. Siliwangi & Co

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Bumi Aksara Magfiroh, Nelly. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar melalui Metode Quantum

teaching pada pelajaran PKN pada ssiwa kelas IV SDN talang III Malang. Skripsi pada SI Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Tidak diterbitkan. {online} http//google.com. {update 20 oktober 2012}

Majid, Abdul. 206. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya

Maulana, dkk. 2009. Model Pembelajaran di Sekolah Dasar. Sumedang : Upi Kampus Sumedang

Meta . Penerapan strategi tandur (tumbuhkan, alami, namaidemonstrasikan, ulangi, dan rayakan) bervisi sets (science environment technology and society) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada sub pokok bahasan ekosistemdi kelas x

sma negeri 5 kota cirebon. Blog.Tidak diterbitkan. {online}

http//google.com. {update 20 November 2012}

Nursobah, Ahmad. Penegrtian Ruang lingkup IPS dan Tujuan IPS. Tidak diterbitkan. {online} http//google.com. {update 17 maret 2013}

Nur Wahidah, Elviana (2011). Penerapan kolaborasi metode Quantum Teaching dan snowball throwing untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi aktivitas Ekonomi dan sumber daya alam di kelas IV SDN pasangrahan II kecamatan Sumedang Selatan.Skripsi pada PGSD UPI Kampus Sumedang.

Purwanto, M. Ngalim.1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya

Purwanto, M. Ngalim. Prinsip-perinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya

Sadulloh, Uyoh. 2007. Pedagogik. Bandung : Cipta Utama

Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan makna pembelajaran. Bandung : CV ALFABETA

Slameto. Belajar dan factor-faktor yang mempengaruhinya.Jakarta :PT. Rineka Cipta

Soehendro, B. 2006. Panduan Kurikulum Tingkat Kesatuan Pendidikan (KTSP) SD/MI. Jakarta : Dharma Bakti

Syamsiyah, Siti, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional


(6)

Supriatna, Nana. 2009. Pendidikan IPS SD. Bandung : Upi Press

Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil Belajar Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Syamsiyah, Siti, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Syah, Muhibbin. 2009. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Trimo (2008). Peningkatan hasil belajar IPS melalui kolaborasi metode Quantum

teaching dan snowball throwing di kelas VI SDN Anjasmoro semarang. skripsi : tidak diterbitkan. [online] tersedia : http//google.com.[update 20 oktober 2012]

Wiriaatmadja, Rochiati. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya


Dokumen yang terkait

Meningkatkan minat belajar metematika siswa melalui penerapan model pembelajaran quantum teaching dengan tahapan belajar tandur: penelitian tindakan kelas di MTs Al- Islamiyah Ciledug Tangerang

1 10 227

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JENIS-JENIS USAHA DAN KEGIATAN EKONOMI DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB DI KELAS V SEMESTER I SDN 109910 BANGUN PURBA T.A 2012/2013.

0 0 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN DI KELAS IV SDN KEPUH I KECAMATAN LEMAHSUGIH KABUPATEN MAJALENGKA.

0 0 3

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA PADA MATERI PECAHAN (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas V di SDN Liangjulang III dan Liangjulang VI di Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka).

0 2 47

PENERAPAN METODE QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK PERBANDINGAN DAN SKALA: Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas V SDN Barunagri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

0 0 26

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA MATERI JENIS-JENIS TANAH DI KELAS V: Penelitian Tindakan Kelas di SDN 3 Cibodas kelas V Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 Kecamatan Lembang Kab

0 0 46

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA MATERI JENIS-JENIS TANAH DI KELAS V.

0 0 51

PENERAPAN METODE QUANTUM TEACHING PADA KONSEP GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 41

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GERAK BENDA MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING TEKNIK TANDUR PADA SISWA KELAS III MI HASYIM ASY’ARI SIDOARJO.

1 2 134

Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas V

0 0 7