Pengertian Karater Pendidikan Karakter

14 BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Pendidikan Karakter

2.1.1 Pengertian Karater

Budi merupakan alat batin yang merupakan panduan akal dan perasaan untuk menimbang baik dan buruk, tabiat, akhlak, watak, perbuatan baik, daya upaya, dan akal. Perilaku diartikan sebagai tanggapan atau reaksi individu yang berwujud dalam gerakan sikap tidak hanya badan, tetapi juga ucapan Fathurrohman dkk, 2013: 18. Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, tempramen, dan watak. Adapun berkarakter adalah berkepribadan, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak Zubaedi, 2011: 8. Menurut istilah terminologis dalam Gunawan 2012: 2, terdapat beberapa pengertian tentang karakter sebagaimana telah dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya adalah sebagai berikut: a Hornby dan Parnwell tahun 1972 mendefinisikan karakter adalah kualitas mental atau moral, kekuatan moral, nama atau reputasi. Tadkirotun Musfiroh tahun 2008, karakter mengacu pada serangkaian sikap attitudes, perilaku behavior, motivasi motivations, dan keterampilan skills. b Hermawan Kartajaya tahun 2010, mendefinisikan karakter sebagai ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu manusia. Ciri khas tersebut asli dan mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut dan merupakan mesin pendorong bagaimana seseorang bertindak, bersikap, berucap, berujar, serta merespon sesuatu. c Doni Koesuma A. Tahun 2007 menerangkan bahwa karakter sama dengan kepribadian Gunawan, 2014: 1-2. d Thomas Licona menerangkan karakter adalah “A reliable inner disposition to respond to situation in a morally good way”. Selanjutnya Licona menambahkan, “Character so concieved has three interrelated parts: miral knowing, moral feeling, and moral behavior ”. Menurut Licona, karakter yang baik atau karakter mulia meliputi pengetahuan tentang kebaikan, lalu menimbulkan komitmen niat terhadap kebaikan, dan akhirnya benar-benar melakukan kebaikan. Karakter mengacu pada serangkaian pemikiran, perasaan, dan perilaku yang sudah menjadi kebiasaan Zuchdi dkk, 2010: 16. e Griek dalam Zubaedi 2011: 9, karakter dapat didefinisikan sebagai paduan dari segala tabiat manusia yang bersifat tetap sehingga menjadi tanda yang khusus untuk membedakan orang yang satu dengan yang lain. Imam Abu Hamadi Al Ghazali dalam Nata 2004: 2, akhlak adalah sifat yang tertanam terpatri dalam jiwa yang darinya menimbulkan perbuatan-perbuatan yang gampang dan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan atau perenungan terlebih dahulu. Struktur program kegiatan PAUD mencakup bidang pengembangan pembentukan perilaku dan bidang pengembangan kemampuan dasar melalui kegiatan bermain dan pembiasaan. Lingkup pengembangan meliputi: 1 nilai- nilai agama dan moral, 2 fisik, 3 kognitif, 4 bahasa, 5 seni dan 6 sosial emosional. Kegiatan pengembangan suatu aspek dilakukan secara terpadu dengan aspek yang lain, menggunakan pendekatan tematik Permen No 58 tahun 2009 Berdasarkan pengertian karakter tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa karakter adalah serangkaian tabiat, kepribadian, akhlak, budi pekerti, personalitas, perilaku, perasaan, dan pemikiran dalam diri individu manusia sebagai ciri khas pembeda dirinya dengan orang lain yang menjadi kebiasaan dan menimbulkan perbuatan-perbuatan kebaikan tanpa adanya dorongan serta dilakukan secara terus-menerus dalam lingkup pengembangan meliputi nilai-nilai keagamaan dan moral, fisik, kognitif, bahasa, seni, dan sosial-emosional.

2.1.2 Nilai-nilai Karakter