64
Berdasarkan hasil persentase tabel 4.9. diatas dapat diketahui bahwa dari 94 responden, sebanyak 48 atau 51,06 pelaku usaha menyatakan bahwa sumber air
bersih di lokasi usaha berasal dari sumur artesis, 16 atau 17,02 pelaku usaha menyatakan bahwa sumber air bersih di lokasi usaha berasal dari saluran pipa air
dari rumah wargatempat usaha lain, 28 atau 29,79 pelaku usaha menyatakan bahwa sumber air bersih di lokasi usaha berasal dari membeli ke depot air minum,
1 atau 1,06 pelaku usaha menyatakan bahwa sumber air bersih di lokasi usaha berasal dari membeli ke rumah warga dan selebihnya 1 atau 1,06 pelaku usaha
menyatakan bahwa sumber air bersih di lokasi usaha berasal dari meminta ke rumah warga.
Dari hasil persentase diatas dapat dijelaskan bahwa sumber air bersih terbanyak berasal dari sumur artesis. Hal ini disebabkan karena Desa Sekaran
merupakan daerah dataran tinggi sehingga saluran air dari PDAM tidak bisa menjangkau dataran tinggi sehingga penduduk Desa Sekaran semuanya
menggunakan sumur artesis untuk mendapatkan air bersih di dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari dan dalam membantu kegiatan usaha.
4.1.4.3. Luas Lahan Lokasi Usaha Sektor Informal Bidang Perdagangan
dan Jasa di Desa Sekaran
Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh, dapat dijelaskan bahwa luas lahan lokasi usaha selain usaha sewa kos di Desa Sekaran dapat dilihat pada
tabel 4.10. berikut ini:
65
Sumber: Data Primer Diolah, 2009
Tabel 4.10. Luas Lahan Lokasi Usaha Sektor Informal
Bidang Perdagangan dan Jasa di Desa Sekaran
No Lokasi Usaha
Luas Lahan Lokasi Usaha Jumlah
Selain Usaha Sewa Kos Kontrak 8 m² 8 - 16 m² 16 - 24 m² 24 - 32 m² 32 m²
Total 1 RW
01 1 11 2
0 0 14 Persentase
1,06 11,70 2,13 0 14,89
2 RW 02
0 9 2 0 0 11
Persentase 0 9,57 2,13
0 11,70 3 RW
03 0 6 3
1 0 10 Persentase
0 6,38 3,19 1,06 0 10,64 4 RW
04 0 7 6
0 3 16 Persentase
0 7,45 6,38 0 3,19
17,02 5 RW
05 0 7 7
0 1 15 Persentase
0 7,45 7,45 0 1,06
15,96 6 RW
06 0 1 0
0 0 1 Persentase
0 1,06 0 0 1,06
7 RW 07
0 1 0 0 0 1
Persentase 0 1,06 0
0 1,06 No Lokasi
Usaha Luas Lahan Lokasi Usaha Sewa Kos Kontrak
80 m² 80-160 m² 160-240 m² 240-320 m² 320 m² 1 RW
01 0 2 1
2 0 5 Persentase
0 2,13 1,06 2,13 0 5,32 2 RW
02 1 4 0
0 0 5 Persentase
1,06 4,26 0 5,32
3 RW 03
0 2 2 2 0 6
Persentase 0 2,13 2,13 2,13 0 6,38
4 RW 04
0 3 1 1 0 5
Persentase 0 3,19 1,06 1,06 0 5,32
5 RW 05
0 3 1 1 0 5
Persentase 0 3,19 1,06 1,06 0 5,32
6 RW 06
0 0 0 0 0 0
Persentase 0 0 0
0 0 0 7 RW
07 0 0 0
0 0 0 Persentase
0 0 0 0 0 0
Jumlah Responden 2
56 25
7 4
94 Persentase
2,13 59,57 26,60 7,45 4,26 100
66
Berdasarkan hasil persentase tabel 4.10. diatas dapat diketahui dari 94 responden, bahwa dari 68 responden yang menjalankan usaha selain usaha kos,
sebanyak 1 atau 1,06 pelaku usaha menyatakan bahwa luas lahan usahanya dibawah 8 m
²
, 42 atau 44,68 pelaku usaha menyatakan bahwa luas lahan usahanya antara 8 - 16 m
²
, 20 atau 21,28 pelaku usaha menyatakan bahwa luas lahan usahanya antara 16 – 24 m
²
, 1 atau 1,06 pelaku usaha menyatakan bahwa luas lahan usahanya antara 24 – 32 m
²
dan selebihnya 4 atau 4,26 pelaku usaha menyatakan bahwa luas lahan usahanya lebih dari 32 m
²
, sedangkan dari 26 responden yang menjalankan usaha kos, sebanyak 1 atau 1,06 pengusaha kos
menyatakan bahwa luas lahan untuk usahanya dibawah 80 m
²
, 14 atau 14,89 pengusaha kos menyatakan bahwa luas lahan untuk usahanya antara 80 - 160 m
²
, 5 atau 5,32 pengusaha kos menyatakan bahwa luas lahan untuk usahanya antara
yaitu 160 – 240 m
²
, dan selebihnya 6 atau 6,38 pengusaha kos menyatakan bahwa luas lahan untuk usahanya antara 240 – 320 m
²
.
4.1.4.4. Kondisi Jalan Menuju Lokasi Usaha Sektor Informal Bidang