Kondisi Infrastruktur Lokasi Usaha Bidang Perdagangan dan Jasa

90 memudahkan bagi para pelaku usaha di Desa Sekaran dalam mengelola usahanya sehingga tidak perlu membayar untuk upah tenaga kerja karena usaha yang dijalankan dikerjakan oleh pihak keluarga sendiri. Status kepemilikan lokasi usaha di Desa Sekaran paling banyak dimiliki sendiri dengan cara membeli yaitu dengan nilai persentase 71,28 dan sisanya sebesar 28,72 para pelaku usaha lebih memilih untuk menyewa lokasi, sedangkan untuk tingkat pendapatan yang diperoleh para pelaku usaha sektor informal bidang perdagangan dan jasa di Desa Sekaran berbeda di dalam jangka waktu penerimaannya yaitu antara para pelaku usaha yang menjalankan usaha selain usaha jasa koskontrak rumah dengan para pengusaha kos. Untuk para pengusaha kos, pendapatan usaha yang diterima biasanya per tahun karena usaha kos di Desa Sekaran sebagian besar proses pembayarannya per tahun. Hal ini bertujuan agar para pengusaha kos tidak mengalami kerugian sebagai akibat adanya mahasiswa yang ingin berpindah kos lain. Jumlah rata-rata pendapatan yang diterima pengusaha kos di dalam penelitian ini adalah sebesar Rp.22.884.615,- per tahun. Untuk para pengusaha selain jasa koskontrak rumah, pendapatan yang diterima biasanya per hari, akan tetapi di dalam penelitian ini penulis mengambil jumlah rata-rata pendapatan yang diterima per bulannya yaitu sebesar Rp. 2.889.705,- per bulan.

4.2.2. Kondisi Infrastruktur Lokasi Usaha Bidang Perdagangan dan Jasa

Model penentuan lokasi usaha menurut Both, Terry dan Rawstron dalam P. Eko Prasetyo menerangkan bahwa faktor-faktor penentu keputusan lokasi usaha diantaranya yaitu pasar, bahan mentah, tenaga kerja, fasilitas transportasi jalan 91 dan alat transportasi, bahan baku, sumber energi listrik, batubara, dll, air, tempat pembuangan limbah, ketersediaan dan kedekatan dengan lembaga keuangan, tingkat pendidikan dan budaya masyarakat setempat serta besarnya pajak ditempat tersebut Weber dalam P. Eko Prasetyo, 2003. Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian ini ditemukan bahwa masih adanya lokasi usaha yang kesulitan air bersih pada musim kemarau karena semua warga di Desa Sekaran semuanya menggunakan sumber air dari sumur artesis sehingga tidak selamanya sumber air tersebut mampu mencukupi kebutuhan. Pada waktu musim kemarau, di lokasi usaha tertentu ketersediaan air bersihnya sedikit sedangkan pada waktu musim hujan ketersediaan airnya banyak akan tetapi air yang dihasilkan dari sumur artesis tidak jernihberwarna kecoklatan karena bercampur dengan tanah. Desa Sekaran sering terjadinya pemadaman listrik bergilir, sehingga dengan seringnya terjadi pemadaman listrik maka nantinya akan dapat mengurangi tingkat pendapatan pelaku usaha terutama pelaku usaha yang memanfaatkan energi listrik sebagai sumber pendapatan utama contohnya pengusaha warnet, foto kopi, persewaan PS, depot isi ulang air minum,rental komputer dan salon. Masih adanya kondisi jalan yang kurang bagus menuju ke lokasi usaha terutama lokasi usaha yang berada di RW 6 dan 7, ini dikarenakan lokasi usaha di RW 6 dan 7 keadaan geografinya tidak rata dan bergelombang. Selain di RW 6 dan 7, masih ada lokasi usaha lainnya yang kondisi jalannya kurang bagus dikarenakan belum meratanya bantuan dari pemerintah daerah untuk memperbaiki kondisi infrastruktur terutama infrastruktur jalan di Desa Sekaran maupun jalan yang menuju ke Desa Sekaran. 92

4.2.3. Biaya Lokasi Usaha Bidang Perdagangan dan Jasa