Keterjangkauan Lokasi Usaha Sektor Informal Bidang Perdagangan

79 Berdasarkan hasil persentase tabel 4.18. diatas dapat diketahui bahwa dari 94 responden, sebanyak 27 atau 28,72 pelaku usaha menyatakan bahwa jarak lokasi usahanya dengan lokasi usaha lain dibawah 5 m, 45 atau 47,87 pelaku usaha menyatakan bahwa jarak lokasi usahanya dengan lokasi usaha lain antara 5 – 10 m, 7 atau 7,45 pelaku usaha menyatakan bahwa jarak lokasi usahanya dengan lokasi usaha lain antara 10 – 15 m, 11 atau 11,70 pelaku usaha menyatakan bahwa jarak lokasi usahanya dengan lokasi usaha lain antara 15 – 20 m, dan selebihnya 4 atau 4,26 pelaku usaha menyatakan bahwa jarak lokasi usahanya dengan lokasi usaha lain diatas 20 m. Dari hasil persentase terbanyak diatas dapat dijelaskan bahwa sebagian besar para pelaku usaha menjalankan usahanya berada di dekat lokasi usaha lain. Hal ini karena di Desa Sekaran pertumbuhan usaha perdagangan dan jasa semakin meningkat dari tahun ke tahun dikarenakan adanya pembangunan Kampus Universitas Negeri Semarang, sehingga tanah kosong di Desa Sekaran dari tahun ke tahun semakin menyempit karena digunakan untuk pembangunan kampus maupun untuk usaha.

4.1.6.5. Keterjangkauan Lokasi Usaha Sektor Informal Bidang Perdagangan

dan Jasa di Desa Sekaran dengan Sarana Transportasi Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh, dapat dijelaskan bahwa keterjangkauan lokasi usaha sektor informal bidang perdagangan dan jasa di Desa Sekaran dengan sarana transportasi dapat dilihat pada tabel 4.19. berikut ini: 80 Tabel 4.19. Keterjangkauan Lokasi Usaha Sektor Informal Bidang Perdagangan dan Jasa di Desa Sekaran dengan Sarana Transportasi No Lokasi Usaha Keterjangkauan Lokasi Usaha dengan Sarana Transportasi Jumlah Sangat Mudah Mudah Cukup Mudah Sulit Sangat Sulit Dijangkau Dijangkau Dijangkau Dijangkau Dijangkau Total 1 RW 01 3 8 8 19 Persentase 3,19 8,51 8,51 20,21 2 RW 02 4 10 2 16 Persentase 4,26 10,64 2,13 17,02 3 RW 03 6 5 5 16 Persentase 6,38 5,32 5,32 17,02 4 RW 04 11 8 2 21 Persentase 11,70 8,51 2,13 22,34 5 RW 05 4 8 7 1 20 Persentase 4,26 8,51 7,45 1,06 21,28 6 RW 06 1 1 Persentase 1,06 1,06 7 RW 07 1 1 Persentase 1,06 1,06 Jumlah Responden 28 39 24 1 2 94 Persentase 29,79 41,49 25,53 1,06 2,13 100 Sumber: Data Primer Diolah, 2009 Berdasarkan hasil persentase tabel 4.19. diatas dapat diketahui bahwa dari 94 responden, sebanyak 28 atau 29,79 pelaku usaha menyatakan bahwa keterjangkauan lokasi usaha dengan sarana transportasi sangat mudah dijangkau, 39 atau 41,49 pelaku usaha menyatakan bahwa keterjangkauan lokasi usaha dengan sarana transportasi mudah dijangkau, 24 atau 25,53 pelaku usaha menyatakan bahwa keterjangkauan lokasi usaha dengan sarana transportasi cukup mudah dijangkau, 1 atau 1,06 pelaku usaha menyatakan bahwa keterjangkauan lokasi usaha dengan sarana transportasi sulit dijangkau, dan selebihnya 2 atau 2,13 pelaku usaha menyatakan bahwa bahwa keterjangkauan lokasi usaha dengan sarana transportasi sangat sulit dijangkau. 81 Keterjangkauan lokasi usaha dengan sarana transportasi menjadi pertimbangan para pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan usahanya sehingga dapat memudahkan dalam akses ke lokasi usaha dan dapat mempersingkat waktu.

4.1.6.6. Tingkat Keamanan Lokasi Usaha Sektor Informal Bidang