81
Keterjangkauan lokasi usaha dengan sarana transportasi menjadi pertimbangan para pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan usahanya sehingga
dapat memudahkan dalam akses ke lokasi usaha dan dapat mempersingkat waktu.
4.1.6.6. Tingkat Keamanan Lokasi Usaha Sektor Informal Bidang
Perdagangan dan Jasa di Desa Sekaran
Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh, dapat dijelaskan bahwa tingkat keamanan lokasi usaha sektor informal bidang perdagangan dan jasa di
Desa Sekaran dapat dilihat pada tabel 4.20. berikut ini: Tabel 4.20.
Tingkat Keamanan Lokasi Usaha Sektor Informal Bidang Perdagangan dan Jasa di Desa Sekaran
No Lokasi Usaha
Tingkat Keamanan Lokasi Usaha Jumlah
Sangat Aman Aman Cukup Aman Kurang Aman Tidak Aman
Total 1 RW 01
15 3
1 19
Persentase 15,96
3,19 1,06
20,21 2 RW 02
11 5
16 Persentase
11,70 5,32
17,02 3 RW 03
7 7
2 16
Persentase 7,45
7,45 2,13
17,02 4 RW 04
13 7
1 21
Persentase 13,83
7,45 1,06
22,34 5 RW 05
9 10
1 20
Persentase 9,57
10,64 1,06
21,28 6 RW 06
1 1
Persentase 1,06
1,06 7 RW 07
1 1
Persentase 1,06
1,06 Jumlah Responden
57 32
5 94
Persentase 60,64
34,04 5,32
100
Sumber: Data Primer Diolah, 2009
Berdasarkan hasil persentase tabel 4.20. diatas dapat diketahui bahwa dari 94 responden, sebanyak 57 atau 60,64 pelaku usaha menyatakan bahwa tingkat
keamanan di lokasi usaha aman, 32 atau 34,04 pelaku usaha menyatakan bahwa
82
tingkat keamanan di lokasi usaha cukup aman, dan selebihnya 5 atau 5,32 pelaku usaha menyatakan tingkat keamanan di lokasi usaha kurang aman.
4.1.6.7. Pendapat Pelaku Usaha Sektor Informal Bidang Perdagangan dan
Jasa Mengenai Daya BeliSewa Konsumen Terhadap Usaha yang Dijalankan di Desa Sekaran
Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh, dapat dijelaskan bahwa pendapat pelaku usaha sektor informal bidang perdagangan dan jasa mengenai
daya belisewa konsumen terhadap usaha yang dijalankan di Desa Sekaran dapat dilihat pada tabel 4.21. berikut ini:
Tabel 4.21. Pendapat Pelaku Usaha Sektor Informal Bidang Perdagangan dan Jasa
Mengenai Daya Beli Sewa Konsumen di Desa Sekaran
No Lokasi Usaha
Pendapat Pelaku Usaha Mengenai Jumlah
Daya Beli Sewa Konsumen Terhadap Usahanya Sangat Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Rendah Sangat Rendah
Total 1 RW 01
8 4 6 1 0 19 Persentase
8,51 4,26 6,38 1,06 0 20,21 2 RW 02
8 1 7 0 0 16 Persentase
8,51 1,06 7,45 0 0 17,02
3 RW 03 7 6 3 0 0 16
Persentase 7,45 6,38 3,19 0
0 17,02 4 RW 04
8 5 8 0 0 21 Persentase
8,51 5,32 8,51 0 0 22,34
5 RW 05 4 8 7 1 0 20
Persentase 4,26 8,51 7,45 1,06 0 21,28
6 RW 06 0 0 0 1 0 1
Persentase 0 0 0
1,06 0 1,06
7 RW 07 0 0 0 1 0 1
Persentase 0 0 0
1,06 0 1,06
Jumlah Responden 35 24 31 4 0 94
Persentase 37,23 25,53 32,98 4,26
100
Sumber: Data Primer Diolah, 2009
83
Berdasarkan hasil persentase tabel 4.21. diatas dapat diketahui bahwa dari 94 responden, sebanyak 35 atau 37,23 pelaku usaha menyatakan bahwa daya
belisewa konsumen di sekitar lokasi usaha sangat tinggi, 24 atau 25,53 pelaku usaha menyatakan bahwa daya belisewa konsumen di sekitar lokasi usaha tinggi,
31 atau 32,98 pelaku usaha menyatakan bahwa daya belisewa konsumen di sekitar lokasi usaha cukup tinggi, dan selebihnya 4 atau 4,26 pelaku usaha
menyatakan bahwa bahwa daya belisewa konsumen di lokasi usaha rendah. Daya belisewa konsumen di sekitar lokasi usaha menjadi pertimbangan
para pelaku usaha dalam menjalankan usahanya. Hal ini dikarenakan daya belisewa konsumen sangat menentukan besar kecilnya pendapatan usaha yang
mereka peroleh. Semakin tinggi daya belisewa konsumen, maka akan semakin tinggi pula pendapatan yang diterima oleh para pelaku usaha dan begitu pula
sebaliknya semakin rendah daya belisewa konsumen, maka akan semakin rendah pula pendapatan yang diterima oleh para pelaku usaha.
4.1.6.8. Tingkat Persaingan Usaha Sektor Informal Bidang Perdagangan dan