Pengertian Lokasi Teori Lokasi Teori Lokasi Menurut Von Thunen

9 BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Lokasi

2.1.1. Pengertian Lokasi

Dalam menentukan lokasi, perusahaan harus berusaha menentukan suatu lokasi strategis yang mempunyai potensi untuk dapat memaksimumkan penjualan atau labanya. Pengertian lokasi menurut Manullang 1990 adalah merupakan tempat dimana individu atau perusahaan melakukan aktivitas-aktivitasnya. Kadariyah 2001 mendefinisikan lokasi sebagai suatu tempat kegiatan usaha untuk rumah tinggal yang dipilih untuk memperoleh keuntungan yang lebih daripada tempat lain. Sedangkan Lupiyoadi 2001, lokasi berarti berhubungan dengan dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi. Lokasi merupakan suatu tempat dimana perusahaan melakukan kegiatan operasionalnya guna pencapaian tujuan yang diinginkan perusahaan.

2.1.2. Teori Lokasi

Teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-sumber yang potensial, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap keberadaan berbagai macam usaha atau kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial. Lokasi berbagai kegiatan seperti rumah tangga, pertokoan, pabrik, pertanian, pertambangan, sekolah, dan tempat ibadah tidaklah asal saja atau acak berada di lokasi tersebut, 10 melainkan menunjukkan pola dan susunan yang dapat diselidiki dan dapat dimengerti Tarigan, 2005.

2.1.3. Teori Lokasi Menurut Von Thunen

Dewasa ini yang dianggap sebagai bapak teori lokasi adalah Von Thunen 1783-1850. Nama lengkapnya adalah Johann Heinrich Von Thunen. Orang inilah yang pertama kali mengemukakan teori lokasi modern. Pada volume pertama risalatnya, The Isolated State 1826, Von Thunen menjabarkan mengenai ekonomi keuangan spatial economics yang menghubungkan teori ini dengan teori sewa theory of rent. Von Thunen adalah orang pertama yang membuat model analitik dasar dari hubungan antara pasar, produksi dan jarak Von Thunen dalam P. Eko Prasetyo, 2003. Von Thunen memutuskan penentuan daerah lokasi untuk berbagai jenis pertanian. Jenis pertanian yang dapat diusahakan ditentukan oleh harga penjualan, biaya produksi dan biaya angkutan antar lokasi pertanian dan daerah perkotaan. Setiap keuntungan yang ingin dicapai oleh petani yang bersangkutan tergantung dari ketiga variabel tersebut yang dapat dinyatakan dalam model K= N – P + A dimana K adalah keuntungan, N adalah imbalan yang diterima petani dan dihitung atas dasar satuan tertentu misalnya hektar, P adalah biaya produksi dihitung atas dasar sama dengan N dan A adalah besarnya biaya angkutan. Menurut Von Thunen, semua penggunaan tanah pertanian memaksimalkan produktivitasnya masing-masing dimana ini bergantung pada lokasi dari pasar pusat kota. Jadi model Von Thunen adalah membandingkan hubungan antara biaya produksi, harga pasar dan biaya transportasi. Kewajiban petani adalah 11 memaksimalkan keuntungan yang didapat dari harga pasar dikurangi biaya transportasi dan biaya produksi. Pada saat ini, tentu saja hubungan ini sangat sulit diterapkan pada keadaan yang sebenarnya, tetapi bagaimanapun kita mengakui bahwa terdapat hubungan yang kuat antara sistem transportasi dengan pola penggunaan tanah pertanian regional Von Thunen dalam P. Eko Prasetyo, 2003.

2.1.4. Penentuan Lokasi Usaha Menurut Weber