Gendang Panjang Gendang Gedombak Gong

Gambar 3.7: Serunai

3.6.2.3 Gendang Panjang

Gendang panjang ini mempunyai dua sisi, kedua sisinya ditutupi kulit. Satu sisinya lebih kecil daripada sisinya yang lain. Selalu dimainkan 2 buah, yaitu yang besar disebut “ gendang induk” dan yang agak kecil bentuknya disebut “ gendang anak” panjangnya rata-rata 21 inci terbuat daripada kayu marbau yang keras dan tahan lama. Gendang anak kulitnya terbuat dari kulit kambing dan gendang induk kulitnya terbuat dari kulit kerbau. Kulit yang terletak dikedua sisinya itu diikat dengan rotan yang dibelitkan. Untuk memainkan gendang panajang ini diperlukan keterampilan tangan dan jari-jari yang lincah, kecepatan, inisiatif dan imajinasi dan pandai meningkah menurut irama timing. Di dalam lagu silat biasanya gendang panjang ini dipukul dengan 2 potong rotan. Di India gendang panjang ini disebut dengan “Dhol”. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.8: Gendang Induk Universitas Sumatera Utara Gambar 3.9: Gendang Anak

3.6.2.4 Gendang Gedombak

Dibeberapa negeri-negeri Melayu, gedombak ini hanya dipakai dalam musik “Menora” dan “Wayang orang” Kelantan, Petani, tetapi di Riau dan di Serdang Sumatera Timur gendang gedombak dipakai juga dalam musik “Makyong”. Gedombak dalam bahasa Arab disebut “Darabuka”, “Deblak” Turki, “Thon” Siam, “Dombak” Persia. Gendang ini adalah gendang membranofon yang berbentuk kerucut dengan kepalanya bulat besar dan ditaruh kulit kambing. Gedombak besar disebut “induk” dan yang kecil disebut “anak”. Universitas Sumatera Utara Gambar3.10: Gendang gedombak dan Gendang Gedombak Anak

3.6.2.7 Gong

Gong termasuk di dalam kategori idiophone. Gong dipakai didalam musik tradisional Melayu untuk mengiringi teater-teater tradisional Melayu seperti Makyong, mendu, Menora dan Wayang Kulit Melayu. Didalam pertunjukan Makyong, gong yang dipakai hanya 2 buah gong,yaitu Gong Induk dan Gong Anak . dimana gong induk bernada C dan gong anak bernada G. Ada gong besar yang disebut “MONG” bernada C yang dipakai bersama-sama dengan 2 buah tetawak dan Mong yang menyelinginya. Gong dianggap mempunyai tenaga gaib sehingga pantang dilangkahi dan pada pencu yang ada dibagian dalam disapukan dengan kapur. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.11: Gong

3.6.2.9 Talempong