yang dibawakan oleh sanggar Sinar Budaya Group tidak melakukan tarian menghadap rebab. Hal ini dikarenakan Sinar Budaya Group dalam pementasan pertunjukan Makyong tidak
menggunakan alat musik rebab melainkan menggunakan alat musik tiup serunai. Sehingga untuk mengawali pertunjukan para pelakon cukup melakukan tarian dan mengelilingi panggung
sebanyak satu putaran. Setelah Putri Ratna, para dayang, Raja Jemala Indra, Awang Pengasuh, Awang Muda
serta para pengawal kerajaan menari dan mengelilingi panggung sebanyak satu putaran maka Putri Ratna, para dayang, Raja Jemala Indra, Awang Pengasuh, Awang Muda dan Mak Inang
serta para Pengawal Raja mengambil mengambil posisi dan duduk berjejer ditengah panggung. Kemudian dilanjutkan dengan nyanyian lagu “Timang Welo”, Putri Ratna dan para dayang
duduk bersila dan melakukan tarian dan Raja Jemala Indra serta Awang Penagasuh menari dengan gerakan tari bebas hingga lagu selesai.
3.8.2 Bagian Isi
Pada bagian ini penulis akan menjabarkan yang menjadi isi dari pertunjukan. Isi dari pertunjukan yang dimaksud akan dijabarkan sebagai berikut. Setelah lagu “Timang Welo”
berakhir maka dilanjutkan dengan dialog Putri Ratna dengan Mak Inang dimana Putri Ratna mengajak Mak Inang dan beserta para dayang-dayang agar menyanyi dan menari untuk
menghibur diri. Lalu Putri Ratna dan para dayang menari dan Mak Inang menyanyi dengan lagu “Bunga Tanjung”.
Setelah lagu “Bunga Tanjung” selesai lalu muncul lah Awang Pengasuh dengan mengendap-endap lalu Putri Ratna menegur Awang Pengasuh lalu Putri Ratna dan Awang
Pengasuh dan terjadilah dialog antara Awang Pengasuh dan Putri Ratna. Dalam dialog tersebut
Universitas Sumatera Utara
Putri Ratna menanyakan kelancangan Awang Pangasuh yang masuk ke istana dengan cara mengendap-endap dan memberitahukan kepada Awang Pengasuh bahwa Raja Muda Lembek
sedang sakit dimana Raja Muda Lembek mengalami kelumpuhan dan menggemparkan seluruh negeri. Lalu Awang Pengasuh memperkenalkan diri kepada Putri Ratna, dan Awang Pengasuh
menjelaskan bahwa Awang Pengasuh berasal dari negeri tersebut dan pernah mengabdikan diri pada Raja Muda Lembek, dan Awang Pengasuh memberitahukan kepada Putri Ratna sebab dari
Raja Muda Lembek mengalami kelumpuhan yang dikarenakan Raja Muda Lembek tidak melaksanakan nazar pesan dari almarhum ayah Raja Muda Lembek untuk berangkat ke Gunung
Burma. Setelah Awang Pengasuh memberi penjelasan kepada Putri Ratna lalu Raja Muda
Lembek muncul dan mendengarkan apa yang dikatakan Awang Pengasuh dan berkata bahwa Raja Muda Lembek akan menuruti apa yang dikatakan oleh Awang Pengasuh untuk
melaksanakan nazarpesan untuk pergi berangkat ke Gunung Burma. Lalu Raja Muda Lembek mengajak Awang Pengasuh untuk menemani Raja Muda Lembek berangkat ke Gunung Burma,
lalu Awang Pengasuh menuruti untuk menemani Raja Muda Lembek berangkat ke Gunung Burma.
Lalu Raja Muda Lembek memerintahkan pengawal kerajaan untuk melepaskan Burung Muri Sakti yang ditugaskan untuk menyampaikan pesan kepada sahabat Raja Muda Lembek
yaitu Raja Jemala Indra yang isi pesannya adalah Raja Muda Lembek meminta tolong agar Raja Jemala Indra menjaga Putri Ratna dan menjaga kerajaan selama Raja Muda Lembek pergi
bertapa ke Gunung Burma. Setelah burung Muri Sakti dilepas kemudian Raja Muda Lembek bersenandung yang menandakan akan berangkatnya Raja Muda Lembek lalu berangkat lah Raja
Muda Lembek, Awang Pengasuh, Awang Muda, Mak Inang, dan serta beberapa dayang-dayang
Universitas Sumatera Utara
dan para pengawal kerajaan ke Gunung Burma untuk bertapa dan keberangkatan diiringi dengan tarian dan musik Lagu Kelantan.
Lalu sampailah Raja Muda Lembek dan Awang Pengasuh beserta rombongannya di Gunung Burma. Di Gunung Burma Raja Muda Lembek bertapa didalam gua, dan diluar gua
Awang Pengasuh menunggu berserta para rombongannya. Ketika Raja Muda Lembek tengah bertapa, Awang Pengasuh menggoda dan merayu para dayang-dayang yang juga turut serta
menunggu Raja Muda Lembek dalam pertapaannya. Lalu Awang Pengasuh memanggil Awang Muda berkata kepada Awang Muda, jika Awang Muda bertemu dengan Mak Inang agar Awang
Muda mengatakan kepada Mak Inang bahwa Awang Pengasuh sedang pergi membeli Minyak. Lalu pergilah Awang Muda dan kemudian Awang Pengasuh kembali menggoda dan merayu para
dayang-dayang dan memanggil salah satu dayang dan merayu salah satu dayang tersebut. Kemudian Mak Inang pun muncul mencari Awang Pengasuh dan berteriak memanggil
Awang Pengasuh dengan membawa sapu lidi kecil. Lalu Mak Inang mendapati Awang Pengasuh sedang berdiri berduaan dengan salah satu dayang dan Mak Inang memukul bokong Awang
Pengasuh dengan sapu lidi yang dibawa mak Inang. Lalu Mak Inang pun memarahi Awang Pengasuh dan sembari memukul bokong Awang Pengasuh dan kemudian Awang Pengasuh
meledek Mak inang dengan bercanda. Kemudian Awang Pengasuh memanggil Awang Muda dan menanyakan kepada Awang Muda mengapa Awang Muda memberitahukan kepada Mak Inang
kalau Awang Pengasuh sedang menggoda dan merayu para dayang-dayang. Lalu Awang Pengasuh mengulangi meledek dan mengejek Mak Inang sambil bercanda.
Ketika Awang Pengasuh, Awang Muda dan Mak Inang saling meledek dan mengejek, tiba-tiba Raja Muda Lembek muncul beserta pengawalnya. Raja Muda Lembek berteriak
memanggil Awang Pengasuh dan mengucap syukur karena Raja Muda Lembek telah sembuh
Universitas Sumatera Utara
dan dapat berjalan seperti semula setelah Raja Muda Lembek melaksanakan nazarpesan dari almarhum ayah Raja Muda Lembek untuk bertapa di Gunung Burma. Lalu Mak Inang dan
Awang Pengasuh serta Awang Muda merasa senang kegirangan dan seakan mereka tak percaya sehingga Awang Pengasuh dan Awang Muda serta Mak Inang melihat secara dekat dan
memegang langsung kaki dari Raja Muda Lembek. Kemudian Raja Muda Lembek berkata kepada Awang Pengasuh dan Awang Muda serta
Mak Inang bahwa Raja Muda Lembek teringat pada adiknya Putri Ratna yang tinggal dikerajaan. Lalu Raja Muda Lembek mengajak para rombongannya untuk segera pulang kembali kekerajaan
namun Awang Pengasuh berkata dan mengusulkan sebelum pulang kembali kekerajaan Awang Pengasuh agar merayakan kesembuhan dari Raja Muda Lembek dengan menampilkan sebuah
tarian yang dinamakan Tari Ya Salam Tari Zapin Serdang. Setelah tarian Ya Salam Tari Zapin Serdang selesai lalu Raja Muda Lembek kembali
memanggil Awang Pengasuh dan Awang Muda dan berkata untuk mengajak pulang kembali kekerajaan. Kemudian Raja Muda Lembek bersenandung dan diikuti musik Lagu Kelantan, ini
menandakan bahwa Raja Muda Lembek beserta rombongan kembali pulang kekerajaannya. Adegan berikutnya adalah ketika Raja Muda Lembek beserta rombongannya sedang
menuju perjalanan pulang kembali kekerajaan, Putri Ratna yang berada dalam istana diganggu oleh Gergasi Raksasa dimana Gergasi ingin menyakiti Putri Ratna disaat Gergasi sedang
mengganggu Putri Ratna tiba-tiba muncullah Raja Jemala Indra yang akan menolong Putri Ratna dari Gergasi. Lalu pertarungan antara Raja Jemala Indra dengan Gergasi pun berlangsung, dalam
pertarungan Raja Jemala Indra dengan Gergasi musik yang dimainkan adalah lagu Patam-patam. Ketika bertarung Raja Jemala Indra mengambil senjatanya dan menusukkan ketubuh Gergasi dan
akhirnya Gergasi pun kalah dan mati ditangan Raja Jemala Indra.
Universitas Sumatera Utara
Kemudian Raja Jemala Indra mendekati Putri Ratna, dan Putri Ratna berkata kepada Raja Jemala Indra untuk mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Raja Jemala Indra yang telah
menyelamatkan Putri Ratna dari gangguan Gergasi. Kemudian Raja Jemala Indra berkata pada Putri Ratna bahwa Raja Jemala Indra telah lama memendam rasa terhadap Putri Ratna sangat
mencintai dan menyayangi Putri Ratna dan telah bertekad dalam hati Raja Jemala Indra ingin meminang Putri Ratna. Dalam dialaog antara Raja Jemala Indra diiringi dengan ”Lagu
Senandung” Ketika Raja Jemala Indra dan Putri Ratna sedang menari dan berduaan tiba-tiba Raja
Muda Lembek datang dan bertanya kepada Raja Jemala Indra mengapa berduaan dengan adiknya Putri Ratna dan apakah negerinya aman, lalu Putri Ratna menjelaskan bahwa Gergasi
telah mengganggu dan telah membuat gempar seluruh negeri, Putri Ratna juga menjelaskan bahwa dirinya juga telah diculik paksa oleh Gergasi, dan untung lah Raja Jemala Indra datang
menyelamatkan Putri Ratna dari Gergasi. Kemudian setelah mendengar dari penjelasan dari Putri Ratna, Raja Muda Lembek merangkul dan memeluk Raja Jemala Indra dan berkata bahwa Raja
Muda Lembek sangat berhutang budi terhadap Raja Jemala Indra dan menawarkan agar Raja Jemala Indra mau menajadi suami dari adiknya Putri Ratna. Setelah mendengarkan penawaran
dari Raja Muda Lembek maka dengan spontan Putri Ratna dan Raja Jemala Indra menyetujui tawaran dari Raja Muda Lembek.
3.8.3 Bagian Akhir