Serunai Instrumen Musik .1 Rebab

terbuat dari kulit kerbau. Ada yang disebut “Susu” yaitu lengket pada kulit yang gunanya untuk menekan suara resonance. Cemara untuk gesekkan terbuat daripada ekor kerbau atau sabut kelapa. Pemain rebab meletakkan ibu jari kanannya disamping kepala gesekan dan jari ke 2 dan ke 3 dibawah dan lalu jari ke 4 dan ke 5 mengeraskan tali. Tali gesekan dimainkan pada bagian atas tempurung. Namun pada pertunjukan Makyong cerita Putri Ratna Oleh Sinar Budaya Group penggunaan rebab sangat jarang sekali, alat music rebab ini digantikan oleh serunai. Gambar 3.6: Rebab

3.6.2.2 Serunai

Serunai merupakan instrumen yang tergolong kedalam aerophone. Didalam pementasan Makyong oleh Kesultanan Serdang dan Riau serunai digunakan sebagai pengganti dari Rebab. Alat tiup ini sudah ada sejak zaman Mesir Kuno dan Mesopotamia. Serunai telah digunakan di Arab sejak 3000 tahun yang silam yang pada awalnya digunakan oleh tentera-tentara, tetapi setelah 1000 tahun kemudian serunai sudah mulai digunakan untuk mengiringi tarian, lagu-lagu Universitas Sumatera Utara pada upacara perkawinan atau menyambut tamu agung dan sebagai tanda waktu. Di dalam bahasa Arab serunai disebut “Zurna”, Cina “Sona”, India “Sahnay” dan Persia “Surnay”. Serunai berbentuk seperti oboe dimana sebenarnya oboe itu berasal dari serunai. Pada saat pusat Islam berada di Cordoba Spanyol pada abad ke 8 M serunai tersebar ke Eropa Barat dan menjadi cikal bakal daripada oboe dan clarinet. Ketika Turki menjadi Islam, dari Sana dan dari Persia serunai menyebar ke Asia Timur dan ke Asia Tenggara melalui India. Serunai masuk ke India dibawa oleh orang Islam dari Persia dan mulai dipakai di dalam angkatan musik Nobat Diraja Monghul Kesultanan Delhi sebagaimana halnya di istana Raja-raja India, maka serunai ini pun juga masuk pada alat-alat music Nobat Diraja Melayu. Serunai mempunyai panjang badan 18 inci, dan menggunakan lidah serunai reed yang disebut “Pipit” yang kecil dan terbuat dari daun pohon kelapa atau nibung dimasukkan pada mouth piece. Serunai dimainkan dengan tehnik mengontrol aliran udara melalui lubang tiupan dan mendapatkan nada pitch dengan menutup lubang-lubang nada yang ada. Pada serunai terdapat delapan lubang nada yang terletak tujuh lubang dibagian atas dan sebuah lubang dibagian bawah. Meskipun ada delapan lobang, tetapi hanya lima yang bisa dimainkan sekaligus dengan berbagai nada dimana nada umumnya adalah C. Tiga lobang di atas bernada G,A dan B. Lobang kelima dan keenam bernada D dan E. Sedangkan lobang ke tujuh merupakan nada antara, yaitu E. Jika lobang di bawah itu ditutupkan, maka nada akan naik satu oktaf. Dalam lagu silat dan inai, serunai dimainkan dengan tiupan panjang dengan improvisasi masing-masing tiap pemain tanpa melodi tertentu. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.7: Serunai

3.6.2.3 Gendang Panjang