14
1.5 Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1.
Mengidentifikasikan aturan-aturan yang digunakan dalam pengelolaan Panti Asuhan Al-Hakiim.
2. Mendeskripsikan aturan agama dan non agama koeksistensi dalam suatu
pengelolaan Panti Asuhan Al-Hakiim 3.
Mendeskripsikan koeksistensi berbagai sistem aturan hukum itu berkerja dalam suatu pengelolaan Panti Asuhan Al-Hakiim
4. Mendeskripsikan apakah dalam pengelolaan sistem hukum yang saling
koeksistensi di dalam Panti Asuhan Al-Hakiim tersebut adanya suatu yang harmonis atau adanya suatu konflik.
Adapun manfaatnya adalah sebagai rekomendasi terhadap panti asuhan dalam sistem pengelolaan agar menjadi lebih baik. Menambah pengetahuan akan
kajian tentang sistem hukum khususnya di Panti Asuhansetelah Tsunami dan Banjir Bandangdi Aceh Tamiang dan mengetahui akan aturan-aturan yang ada
dalam Panti Asuhan.
1.6 Metode Penelitian
15
Dalam hal ini terkait dengan metodepenelitian antropologi 5 yaitu mendeskriptif suatu permasalahan dengan menggunakan pendekatan kualitatif6
1. Dokumen atau Data Awal
dan bersifat etnografi.Etnografi itu sendiri merupakan pekerjaan mendeskripsikan suatu kebudayaan, yang tujuannya untuk memahami suatu pandangan hidup dari
sudut pandang penduduk asli yang terdapat dalam penelitian antropologi. Etnografi sebagai suatu cara atau metode yang mengacu pada kerja
lapangan yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan observasi partisipasi. Dimana peneliti harus bisa tinggal bersama dan hidup seperti orang yang
ditelitinya dalam kurung waktu tertentu. Dalam penelitian ini saya mengumpulkan data kualitatif sebanyak mungkin yang merupakan data utama
untuk menjawab persoalan dari suatu permasalahan. Untuk memperolah data-data tersebut, saya sebagai penelitimenggunakan teknik pengumpulan data sebagai
berikut:
Pertama sekali saya meneliti di panti asuhan ini adalah karena keprihatinan saya terhadap panti asuhan setelah terjadinya tsunami dan banjir bandang yang
melanda Aceh Tamiang.Saya mereka perlahan-lahan aturan Agama Islam tersebut berubah dan menghilang dari panti asuhan tersebut.Serta banyaknya panti asuhan
yang berlembagakan agama terungkap melanggar aturan yang kemudian berkasus.
5Metode penelitian antropologi adalah suatu penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat etnogarafi dalam mendeskripsikan suatu permalahan yang akan di
teliti.
6Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang masalah-masalah sosial melalui data-data yang dikumpulkan baik berupa kata-
kata maupun gambar-gambar dalam suatu penelitian.
16
Oleh sebab itu maka yang saya lakukan pertama kali untuk melihat Panti Asuhan Al-Hakiim yang berada di Aceh Tamiang adalah dengan mencari
informasi tentang dokumen-dokumen atau data tentang Panti Asuhan Al-Hakiim dari sumber internet dan informasi dari Dinas Sosial yang berada di Aceh
Tamiang. Informasi awal tentang segala hal yang ada di Panti Asuhan Al-
Hakiim.Baik dari segi pemilik panti asuhannya, berapa anak asuh yang berada di Panti Asuhan Al-Hakiim tersebut, bagaimana kondisi panti asuhan tersebut dan
sebagainya untuk data awal kemudian yang saya lakukan adalah observasi. 2.
Observasi Dalam observasi 7
Dalam pengamatan ini saya sebagai peneliti juga membangun Rapport
ini peneliti mengamati langsung bagaimana pengelolaan pendidikan dipanti asuhan dengan terbentuknya suatu perilaku dan
karakter seorang anak dalam berinteraksi di kehidupan masyarakat. Serta dalam pengamatan tersebut saya juga melihat keadaan sekitar bagaimana cara mereka
berinteraksi dengan sesama teman Panti dan masyarakat sekitar, dengan cara saya ikut berinteraksi dengan anak-anak dan masyarakat di sekeliling Panti Asuhan.
8
7
Observasi adalah suatu tindakan untuk meneliti suatu gejala atau tingkah laku dan peristiwa dengan cara mengamati. observasi ini dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang panti
asuhan dan aturan dalam pengelolaan Panti Asuhan atau keadaan sekilas tentang Panti Asuhan tersebut. Observasi yang digunakan adalah observasi partisipasi, dimana mengamati suatu gejala
dengan melibatkan peneliti untuk ikut serta dalam kegiatan sosial dari masyarakat yang akan diteliti.
8Rapport adalah proses menjalin hubungan yang baik antara peneliti dengan masyarakat yang akan diteliti sehingga tidak ada lagi dinding pemisah diantara keduanya.
dengan orang-oarng yang bersangkutan dan dengan para pengasuh serta
17
pengajar Panti Asuhan tersebut. Peneliti akan ikut dengan kegiatan yang berlansung di Panti Asuhan. Agar tidak sulit untuk mendapatkan dokumentasi
tentang Panti Asuhan.Setelah saya mengobservasi beberapa kali ke Panti Asuhan tersebut, langkah selanjutnya adalah melakukan wawancara.
3. Wawancara
Selain observasi, peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam untuk mendapatkan data dari informan. Wawancara digunakan untuk memperoleh
data dalam hunian mereka dengan panduan interview guide sebagai bahan untuk mendapatkan data yang lengkap.
Wawancara mendalam indepth interview merupakan wawancara yang tidak terstruktur dan mendalam.Wawancara ini mengali informasi secara
mendalam, terbuka, tegas, bebas tetapi dengan tetap memperhatikan fokus dalam penelitian.Untuk menjaga agar wawancara berjalan dengan lancar dan sesuai
dengan struktur interview guide.Sehingga dapat menemukan jawaban-jawaban atau informasi yang diperlukan untuk mempertajam data yang dicari.
Penelitian disini penelitiakan ikut berpartisipasi menjadi pengasuh di Panti Asuhan tersebut dan staf pengajar untuk mereka. Saya akan berpartisipasi dengan
mereka dalam segala hal yang memungkinkan untuk mendapatkan informasi yang bersangkutan dengan Panti Asuhan tersebut.
Selain menggunakan pedoman wawancara seperti interview guide, peneliti juga dalam penelitiannya menggunakan kamera digital dan recorder atau perekam
suara.Penggunaan ini bertujuan untuk mencegah kurang tertangkapnya informasi
18
pada saat berlangsungnya wawancara sehingga dapat membantu penelitian untuk mencegah kelupaan serta kamera digital untuk menangkap gambar sebagai
penguat data dari hasil wawancara dan observasi. 4.
Informan penelitian Sebelum melakukan wawancara mendalam peneliti akan mencari dahulu
beberapa informan untuk mendapatkan informasi tentang Panti Asuhan Al- Hakiim.Dimulai dengan penentuan informan yang tepat dan mampu memberikan
informasi yang tepat untuk menentukan lancarnya pengumpulan data. Penentuan informan biasa, dilakukan secara berantai dari satu informan ke
informan yang lain. Pencarian informan dihentikan ketika wawancara yang dilakukan sudah merasa mendapatkan data yang jenuh dan tidak bervariasi lagi.
Dalam Panti Asuhan ini peneliti memiliki informan yang
harusdiwawancarai.Panti Asuhan ini adalah Panti Asuhan yang terstruktur dan memiliki bagian masing-masing dalam mengatur pengelolaan Panti Asuhan itu
sendiri.Dimana bagian-bagian tersebut memiliki tugas masing-masing dan tanggung jawab masing-masing di dalam Panti Asuhan.
Awalnya mewawancarai pemilik Panti Asuhan sebagai informan kuncinya 9
9 Informan kunci adalah informan yang paling mengetahui akan data yang kita perlukan dalam penelitian dan yang paling kompeten dalam menjawab semua pertanyaan yang
akan kita ajukan dalam wawancara
. Setelah itu untuk menambah informasi tentang Panti Asuhan mewawancarai informan pokok lainnya di Panti Asuhan Al-Hakiim, antara lain
Pengasuh Panti Asuhan, Donatur Panti Asuhan, lembaga yang bersangkutan
19
dengan Panti Asuhan serta masyarakat sekitar yang tinggal di sekitar Panti Asuhan Al-Hakiim.
Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara disetiap saat ketika ada kesempatan mengunjungi Panti Asuhan tersebut.peneliti sering bercerita-
cerita dan bergosip dengan pemilik Panti Asuhan dan juga staf pengasuh di Panti Asuhan tersebut untuk memperoleh informasi yang lebih dalam lagi tentang Panti
Asuhan Al-Hakiim. Disaat peneliti tidak dapat mengunjungi Panti Asuhan tersebut, pemilik
Pantiterus menerus memberikan informasi kepada peneliti melalui alat komunikasi.Komunikasi antara kami sangatlah baik, Karena pengurus Panti
Asuhan tersebut telah menganggap saya sebagai anak dan pengasuh Panti Asuhan. Peneliti disini walaupun tidak mendatangi Panti Asuhan tersebut akibat
dari sesuatu yang berhalangan, tetapi pemilik Panti masih terus
memberikaninformasi dan menghubungi peneliti untuk menambahkan informasi lagi tentang Panti Asuhan tersebut. Semuanya akibat dari pendekatan yang baik
dengan pemilik Panti Asuhan dan pemilik Panti Asuhan tersebut juga sudah menganggap peneliti sebagai anak asuhnya sendiri serta keluarga dari Panti
Asuhan Al-Hakiim tersebut.
1. Pengalaman Penelitian