37
makanan, Dari pakaian bekas itu, penduduk sekitar desa Srengseng Sawah membantu mendaur ulang sehingga menjadi pakaian anak-anak.11
1. Sejarah Panti Asuhan Al-Hakiim Aceh Tamiang
Panti Asuhan adalah suatu lembaga yang bertanggung jawab memberikan pelayanan penganti dalam pemenuhan kebutuhan fisik, mental dan sosial pada
anak asuh sehingga memperoleh kesempatan yang luas, tepat dan memadai bagi perkembangan kepribadian sesuia dengan ajaran agama Islam.
Panti Asuhan berdiri dilatarbelakangi masih banyaknya anak-anak yatim dan terlantar yang masih kurang mendapatkan perawatan dari keluarganya,
banyak anak-anak yatim dan terlantar tidak mampu melanjutkan sekolahnya karena tidak mampu atau tidak mempunyai biaya dan kehidupan anak yatim yang
terlantar. Harapannya dengan ada Panti Asuhan anak-anak yatim dan anak terlantar
dapat hidup layak. Selain itu juga sebagai umat muslim menjalankan perintah Allah SWT dalam surat Al-Maun yaitu perintah untuk menyantunin anak yatim.
Dalam surat Al-Maun 1-7 yang artinya: “Tahukah kamu orang yang mendustakan agama itulah orang yang
menghardik anak yatim dan tidak memberi makan orang miskin, maka celakalah bagi orang-orang yang sholeh yaitu orang-orang yang lalai
dari sholatnya, orang-orang yang berbuat riya dan enggan menolong dengan barang berguna”.
11
http:www.Sejarah Panti Asuhan di Indonesia - Lembaga Bina Yatim Dhuafa Direktory Panti Asuhan.html 17 Februari 2015 jam 19:22
38
Panti Asuhan satu-satunya yang berada di Aceh Tamiang adalah Panti Asuhan Nasrullah yang berdiri tahun 1998 dengan pendiri Yayasan Bpk Hj.
Syahuddin OK. Gagasan Berdirinya Panti Asuhan Nasrullah adalah Banyaknya anak Aceh Tamiang yang tidak sekolah, yang tidak memiliki pendidikan dan
tempat tinggal karena orang tua yang tidak mampu membiaya kebutuhan hidup mereka baik dari segi pendidikan dan ekonomi sehari-hari sehingga ia
membangun Panti Asuhan tersebut. Pada tahun 2006 Aceh Tamiang dilanda Banjir bandang yang meluluh
lantakkan 80 keseluruhan wilayah sebahagian besar kawasan Aceh Tamiang termasuk Panti Asuhan Nasrullah. Karena kondisi yang memprihatinkan dan tidak
memungkinkan untuk menjadi tempat tinggal, Panti Asuhan Nasrullah berpindah tangan ke yayasan lain yang bernama Yayasan Al-Hakiim dengan pendirinya
yaitu Bpk Drs H. Ahmad As’adi. Bapak Ahmad adalah pembina dari Yayasan Panti Asuhan Al-Hakiim
dengan ibu Novalita selaku pengurus Panti Asuhan tersebut. Landasan berdirinya Panti Asuhan Al-Hakiim ini adalah dengan berdasarkan akta pendirian Yayasan
Al-Hakiim Aceh Tamiang no 3 dengan Notaris Dicky Kurniawan, SH. Serta mempunyai legalisasi menteri hukum Ham RINo-C 4137.HT.01.02.TH 2007 oleh
Dr. Syamsudin Manan Sinaga SH,MH di Jakarta. Pada saat kejadian banjir bandang tersebut maka anak-anak Panti Asuhan
Nasrullah dipindahkan ke Yayasan Al-Hakiim. Akibat kurangnya dana serta tempat yang masih tidak memungkinkan untuk membawa semua anak panti ke
yayasan Al-Hakiim, maka tidak semua anak bisa ditolongnya atau di asuh.
39
Mereka hanya mampu membantu sebanyak 20 orang, selebihnya anak-anak tersebut terpaksa dipulangkan dan ada yang masuk ke Panti Asuhan di Tanjung
Pura ada ada pula yang diambil keluarganya.
Sumber: Foto Richa Meliza, 2015. Bentuk Bangunan Panti Asuhan Al- Hakiim di Desa PayaKulbi dari Sudut Kiri dan Kanan Bangunan.
Panti Asuhan Al-Hakiim memiliki bangunan rumah yang baik dan layak untuk ditinggal oleh anak-anak tersebut.Disini dapat kita lihat bahwa
bangunannya permanen dan nyaman.Panti Asuhan ini berada paling ujung dari bagian lingkungan sekitar tempat tinggal penduduk. Jarak antara setiap bangunan
rumah tidak begitu jauh dari satu rumah ke rumah yang lain. Sekitar Panti Al- Hakiim masih ada tanah yang kosong yang sebagian penduduknya digunakan
untuk beternak sapi.
2. Lokasi Panti Asuhan Al-Hakiim di Aceh Tamiang