Teknik Analisis Teknik Analisa dan Uji Hipotesis

dengan cara mencari dan mengumpulkan data dengan mengambil data- data yang sudah dipublikasikan oleh pemerintah, industri atau sumber- sumber individual. Data ini diambil atau sebagian dari data yang telah dicatat atau dilaporkan.

3.4. Teknik Analisa dan Uji Hipotesis

3.4.1. Teknik Analisis

Sifat penelitian yang dilakukan adalah untuk melihat kejelasan pengaruh variabel bebas Earning Per Share, Return On Equity dan Tingkat Bunga Deposito terhadap variabel terikat harga saham. Model statistik yang dipakai adalah model linier berganda yang dirumuskan sebagai berikut : Y = βo + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + ℮I ………………………………3.3 Algifari, 1997 : 79 Keterangan : Y = Harga Saham X1 = EPS Earning Per Share X2 = ROE Return On Equity X3 = Tingkat Bunga Deposito Βo = Konstanta β 1, β 2 , β 3 = Koefisien regresi untuk variabel bebas µi = Komponen pengganggu Persamaan regresi tersebut bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator, artinya pengambilan keputusan uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka harus dipenuhi diantaranya tiga asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh regresilinier yaitu : 1. Tidak boleh ada autokorelasi Menurut Gujarati 1995:201, autokorelasi dapat diidentifikasi sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diturunkan menurut waktu data time series atau data yang diambil pada waktu tertentu data Crossectional. Jadi dalam model regresi linier diasumsikan tidak terdapat gejala autokorelasi. Artinya nilai residul Y observasi – Y prediksi pada waktu ke-t e t tidak baleh ada hubungan dengan nilai residual periode sebelum e t-1 . Identifikasi ada atau tidak adanya gejala autokorelasi dapat dites dengan menghitung nilai DurbinWatson d tes dengan persamaan : d = …………………………………………....3.4 t=n ∑ e t – e t-1 2 t=1 n ∑ e t 2 t=1 Gujarati, 1995:215 Keterangan : d = Nilai Durbin Watson e t = residual pada waktu ke-t e t-1 = residual pada waktu ke t-1 satu periode sebelumnya n = banyaknya data Banyaknya data time series minimal yang dapat dihitung dengan Durbin Watson adalah enam buah data dengan satu variable. Identifikasi gejala autokorelasi dapat dilakukan dengan kurva berikut : Ada Auto Daerah Daerah Ada auto Korelasi keragu- keragu- korelasi Positif raguan raguan positif Tidak ada autokorelasi Positif dan tidak ada Autokorelasi negatif dL dU 4-dU 4-dL 4 2. Tidak boleh ada multikolonieritas Persamaan regresi linier berganda diasumsikan tidak terjadi pengaruh antara variabel bebas. Apabila ternyata ada pengaruh antara variabel bebas, maka tidak berlaku lagi terjadi bias. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas, dapat dilihat ciri-cirinya sebagai berikut : a. Koefisien determinasi berganda R square tinggi b. Koefisien korelasi sederhana tinggi c. Nilai F hitung tinggi signifikan d. Tapi tak satupun atau sedikit sekali diantara variabel bebas yang signifikan. Tindakan perbaikan multikolonier adalah : 1. Informasi Apirori 2. Menggabungkan data cross-sectional dan data urutan waktu 3. mengeluarkan suatu variabel atau variabel-variabel dan bias spesifikasi 4. Transformasi variabel 5. Penambahan data baru Identifikasi secara statistik ada atau tidaknya gejala multikolonier dapat dilakukan dengan menghitung Variance Inflaction Factor VIF. 1 VIF = .............................................3.5 1 – Rj 2 VIF menyatakan tingkat pembengkakan varians. Apabila VIF lebih besar dari 10, berarti terdapat multikolonier pada persamaan regresi linier Gujarati, 1995 : 157 3. Tidak boleh ada heteroskedastisitas Pada regresi linier, nilai residul tidak boleh ada hubungan dengan variabel independent X. Statistik dasar dalam pengujian heteroskedastisitas dalam suatu regresi dapat dilakukan dengan pengujian korelasi Rank Sperman rs. Gujarati, 1995 : 188 ∑di 2 Rs = 1-6 ………………..….3.6 NN 2 – 1 Keterangan : di = Perbedaan dalam rank yang ditempatkan untuk karakteristik yang berbeda dari individual atau fenomena ke – i. N = Banyaknya individual atau fenomena yang di rank. Kaidah pengambilan keputusan : • Apabila nilai signifikan hitung sig tingkat signifikan α = 0.05 maka H diterima, berarti tidak terjadi heteroskedastisitas. • Apabila nilai signifikan hitung sig tingkat signifikan α = 0.05 maka H ditolak, berarti terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2001 : 77. Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar, maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator, sehingga pengambilan keputusa melalui uji F dan uji t menjadi bias. 4. Uji Normalitas Uji Normalitas dimaksudkan untuk memeriksa apakah data populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji ini diperlukan untuk mengetahui apakah teknik analisis regresi dapat digunakan dalam penelitian ini atau tidak. Konsep dari uji Kolmogorov Smirnov ini adalah membandingkan uji perbedaan antara data kita dengan data berdistribusi normal yang memiliki mean dan SD yang sama dengan data kita. Akibatnya jika tes tersebut signifikan p0.05 maka data tersebut disebut data yang tidak normal distribusinya dan sebaliknya bila hasil tes tersebut tidak signifikan p0.05 maka data yang kita miliki adalah data yang mempunyai distribusi normal.

3.4.2. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 135 69

Pengaruh Return on Asset (ROA), Earning per Share (EPS) dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham : Studi Empiris di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012

0 35 85

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham Pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009 – 2011

2 32 74

Analisisis Pengaruh Price Earning Ratio, Return on Equity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham pada Industri Kimia dan Dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 57 85

Analisis Pengaruh Laba Bersih Akuntansi, Return On Equity (ROE), Return On Asset (ROA) Dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 33 86

Pengaruh Faktor-faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 9 124

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia PEriode 2011-2013

0 3 124

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing Harga Saham pada Perusahaan yang Melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 6 137

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 7 124

PENGARUH EPS (EARNING PER SHARE), ROE (RETURN ON EQUITY) DAN TINGKAT BUNGA DEPOSITO TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK JAKARTA

0 0 21