Uji Autokorelasi Uji Multikolinearitas

68

4.3 Analisis dan Pengujian Hipotesis

4.3.1 Asumsi-asumsi Klasik Regresi

Pengujian asumsi klasik ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan betul-betul terbebas dari adanya gejala multikolinearitas, gejala autokorelasi dan gejala heteroskedastisitas. Hasil pengujian disajikan sebagai berikut :

4.3.1.1 Uji Autokorelasi

Identifikasi ada tidaknya gejala autokorelasi dapat dilihat dari tabel Durbin Watson dengan jumlah variabel bebas k dan jumlah data n sehingga dL dan dU dapat diperoleh distribusi daerah keputusan ada atau tidaknya korelasi. Suatu observasi dikatakan tidak terjadi autokorelasi jika nilai Durbin Watson berada antara dU hingga 4-dU. Dari tabel Durbin Watson untuk n = 30 dan k = 3 banyaknya variabel bebas dengan tingkat signifikansi 0,05 diperoleh nilai dL sebesar 1,214 dan dU sebesar 1,650. Nilai DW 2,478 terletak antara 4- dU sebesar 2,350 dan 4-dL sebesar 2,786 dan terletak di daerah keragu-raguan; sehingga dapat DIANGGAP bahwa asumsi tidak terjadi autokorelasi terpenuhi. 69 Gambar 3 : Uji Durbin Watson 2,350 DW = 2,478 2,768 1,650 1,214 Ada Auto Daerah Daerah Ada auto Korelasi keragu- keragu- korelasi Positif raguan raguan positif Tidak ada autokorelasi Positif dan tidak ada Autokorelasi negatif dL dU 4-dU 4-dL 4

4.3.1.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas ini dilakukan untuk mengetahui bahwa tidak terjadi hubungan yang sangat kuat atau tidak terjadi hubungan linear yang sempurna atau dapat pula dikatakan bahwa antar variabel bebas tidak saling berkaitan. Cara pengujiannya adalah dengan membandingkan nilai tolerance yang didapat dari perhitungan regresi berganda, apabila nilai tolerance 0,05 maka terjadi multikolinearitas. Berikut hasil pengujian dari masing-masing variabel bebas : 70 Tabel 7 : Data Uji Multikolinearitas Variabel Tolerance VIF EPS .954 1.048 ROE .965 1.037 Tingkat Bunga Deposito .973 1.028 Sumber : Lampiran II Pada hasil pengujian didapat bahwa keseluruhan nilai tolerance 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas. Uji multikolinearitas dapat pula dilakukan dengan melihat pada nilai Variance Inflation Factor VIF. Apabila VIF 10 maka regresi bebas dari multikolinearitas sedangkan apabila VIF  10 regresi mengandung multikolinier. VIF Variance Inflation Factor menyatakan tingkat pembengkakan varians. Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai VIF Variance Inflation Factor variabel bebas tidak melebihi angka 10, sehingga metode regresi ini tidak terjadi multikolinearitas.

4.3.1.3 Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 135 69

Pengaruh Return on Asset (ROA), Earning per Share (EPS) dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham : Studi Empiris di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012

0 35 85

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham Pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009 – 2011

2 32 74

Analisisis Pengaruh Price Earning Ratio, Return on Equity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham pada Industri Kimia dan Dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 57 85

Analisis Pengaruh Laba Bersih Akuntansi, Return On Equity (ROE), Return On Asset (ROA) Dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 33 86

Pengaruh Faktor-faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 9 124

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia PEriode 2011-2013

0 3 124

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing Harga Saham pada Perusahaan yang Melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 6 137

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 7 124

PENGARUH EPS (EARNING PER SHARE), ROE (RETURN ON EQUITY) DAN TINGKAT BUNGA DEPOSITO TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK JAKARTA

0 0 21