Tingkat Bunga Depsito X

66 Dari tabel diatas diketahui bahwa pada tahun 2005 hingga tahun 2009 secara berturut-turut untuk Return On Equity PT. Unilever Indonesia, Tbk mencatat nilai tertinggi sebesar 94,98, 104,06, 104,80, 111,23 dan 85,98.

4.2.3 Tingkat Bunga Depsito X

3 Suku bunga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar oleh seorang peminjam untuk pemanfaatan uang selama suatu periode tertentu. Pengaruh suku bunga terhadap saving, kredit dan investasi adalah makin tinggi suku bunga maka makin tinggi pula volume tabungan dan mendorong tingkat pemberian kredit, selain itu akan menurunkan tingkat investasi dan peminjaman modal. Tabel 5 : Tingkat Bunga Depsito X 3 dalam satuan Prosentase Sumber : Lampiran I No. Bulan 2005 2006 2007 2008 2009 1. JAN 7,42 12,75 9,50 8 8,75 2. FEB 7,42 12,74 9,25 8 8,25 3. MRT 7,43 12,73 9 8 7,75 4. APR 7,53 12,74 9 8 7,50 5. MEI 7,90 12,50 8,75 8,25 7,25 6. JUN 8,18 12,50 8,50 8,50 7 7. JUL 8,49 12,25 8,25 8,75 6,75 8. AGST 8,75 11,75 8,25 9 6,50 9. SEPT 10 11,25 8,25 9,25 6,50 10. OKT 11 10,75 8,25 9,50 6,50 11. NOP 12,25 10,25 8,25 9,50 6,50 12. DES 12,75 12,75 8 9,25 6,50 67 Dari tabel diatas diketahui bahwa Tingkat Suku Bunga pada tahun 2005 mengalami kenaikan cukup signifikan yaitu dari 7,42 menjadi 12,75, tahun 2006 Suku Bunga SBI dapat dikatakan stabil yaitu pada kisaran 12,75 - 12,75, tahun 2007 terjadi penurunan yaitu dari 9,50 menjadi 8, tahun 2008 terjadi kenaikan yaitu dari 8 menjadi 9,25 dan pada tahun 2009 Suku Bunga SBI mengalami pernurunan yang cukup signifikan yaitu dari 8,75 menjadi 6,50. Tabel 6 : Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi di BEJ No. Perusahaan 2005 2006 2007 2008 2009 1. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk 950 1350 2575 930 3550 2. PT. Gudang Garam, Tbk 11650 10200 8500 4250 21550 3. PT. H.M Sampoerna, Tbk 8900 9700 14300 8100 10400 4. PT. Bentoel International Inv, Tbk 135 310 560 520 800 5. PT. Kalbe Farma, Tbk 990 1190 1260 400 1300 6. PT. Unilever Indonesia, Tbk. 4275 6600 6750 7800 11050 Sumber : Lampiran I Dari tabel di atas diketahui bahwa PT. Gudang Garam, Tbk mencatat nilai yang paling tinggi pada tahun 2005, 2006 dan 2009 yaitu sebesar Rp 1650, Rp 10200 dan Rp 21550. Sedangkan pada tahun 2007 dan 2008 PT. H.M Sampoerna, Tbk mencatat nilai yang paling tinggi yaitu sebesar Rp 14300 dan Rp 8100. 68

4.3 Analisis dan Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 135 69

Pengaruh Return on Asset (ROA), Earning per Share (EPS) dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham : Studi Empiris di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012

0 35 85

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham Pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009 – 2011

2 32 74

Analisisis Pengaruh Price Earning Ratio, Return on Equity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham pada Industri Kimia dan Dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 57 85

Analisis Pengaruh Laba Bersih Akuntansi, Return On Equity (ROE), Return On Asset (ROA) Dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 33 86

Pengaruh Faktor-faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 9 124

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia PEriode 2011-2013

0 3 124

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing Harga Saham pada Perusahaan yang Melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 6 137

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 7 124

PENGARUH EPS (EARNING PER SHARE), ROE (RETURN ON EQUITY) DAN TINGKAT BUNGA DEPOSITO TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK JAKARTA

0 0 21