Lembaga Pendukung Pasar Modal

2.2.3.3. Lembaga Pendukung Pasar Modal

Lembaga Pendukung pasar modal perlu bekerja secara profesional dan bisa diandalkan sehingga kegiatan emisi dan transaksi efek bisa berlangsung dengan cepat. Lembaga-lembaga tersebut menurut Husnan 1998 : 2 adalah : a. BAPEPAM Lembaga ini merupakan lembaga yang dibentuk oleh pemerintah untuk mengawasi pasar modal Indonesia. BAPEPAM Badan Pengawas Pasar Modal dibentuk agar dapat mewujudkan kegiatan pasar modal yang teratur dan efisien serta melindungi pemodal dan masyarakat. Pelindung ini hendaknya tidak ditafsirkan sebagai pelindung dari fluktuasi harga, melainkan perlindungan dari perlakuan yang tidak baik dari emiten misalnya informasi yang tidak benar atau lembaga dan profesi yang berkaitan dengan pasar modal. b. Bursa Efek Lembaga yang meyelenggarakan perdagangan efek adalah bursa efek. Di Indonesia bursa efek harus berbentuk perseroan. c. Lembaga Kliring dan Penjaminan Lembaga ini menyediakan jasa kliring dan pinjaman penyelesaian transaksi bursa. Untuk melakukan jasa kliring jual beli efek di bursa efek. Dengan demikian setiap transaksi harus melewati bursa ini untuk diselesaikan transaksinya. d. Akuntan Publik Peranannya yang utama adalah memeriksa laporan keuangan dan memberikan pendapat terhadap laporan keuangan. Di pasar modal dituntut pendapat wajar tanpa syarat terhadap laporan keuangan dari perusahaan yang akan menerbitkan atau yang telah terdaftar di bursa. Pendapat wajar tanpa syarat berarti laporan keuangan yang telah disusun sesuai dengan prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia PAI tanpa suatu catatan atau kekurangan. e. Wali Amanat trustee Jasa wali amanat diperlukan untuk penerbitan obligasi dan mewakili kepentingan pembeli obligasi. Wali amanat melakukan penilaian terhadap perusahaan ayng menerbitkan obligasi untuk menjamin keamanan obligasi yang dibeli oleh para pemodal. f. Notaris Jasa notaris diperlukan untuk membuat berita acara Rapat Umum Pemegang Saham RUPS dan menyusun pernyataan keputusan-keputusan RUPS. Notaris juga perlu meneliti keabsahan penyelenggaraan RUPS tersebut. g. Konsultan Hukum Diperlukan jasanya agar jangan sampai perusahaan yang menerbitkan sekuritas di pasar modal ternyata terlibat persengketaan hukum dengan pihak lain, juga memeriksa keabsahan dokumen-dokumen perusahaan.

2.2.3.4. Jenis Pasar Modal

Dokumen yang terkait

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 135 69

Pengaruh Return on Asset (ROA), Earning per Share (EPS) dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham : Studi Empiris di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012

0 35 85

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham Pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009 – 2011

2 32 74

Analisisis Pengaruh Price Earning Ratio, Return on Equity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham pada Industri Kimia dan Dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 57 85

Analisis Pengaruh Laba Bersih Akuntansi, Return On Equity (ROE), Return On Asset (ROA) Dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 33 86

Pengaruh Faktor-faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 9 124

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia PEriode 2011-2013

0 3 124

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing Harga Saham pada Perusahaan yang Melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 6 137

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 7 124

PENGARUH EPS (EARNING PER SHARE), ROE (RETURN ON EQUITY) DAN TINGKAT BUNGA DEPOSITO TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK JAKARTA

0 0 21