Uji Hipotesis Teknik Analisa dan Uji Hipotesis

uji perbedaan antara data kita dengan data berdistribusi normal yang memiliki mean dan SD yang sama dengan data kita. Akibatnya jika tes tersebut signifikan p0.05 maka data tersebut disebut data yang tidak normal distribusinya dan sebaliknya bila hasil tes tersebut tidak signifikan p0.05 maka data yang kita miliki adalah data yang mempunyai distribusi normal.

3.4.2. Uji Hipotesis

• Uji F Uji F hitung disebut juga uji secara serempak atau secara simultan. Pada tahapan ini dilakukan pengujian terhadap semua variabel bebas yang meliputi Earning Per Share, Return On Equity dan Tingkat Bunga Deposito secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan atau mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap harga saham. • Uji Kelayakan Model Uji F dilakukan untuk melihat apakah model yang dianalisis memiliki tingkat kelayakan model yang tinggi yaitu variabel-variabel yang digunakan dalam model mampu menjelaskan fenomena yang dianalisis. Dua indikator yang digunakan adalah Ferdinand, 2006:300: 1. Uji Anova untuk melihat sebaran varian yang disebabkan oleh regresi dan varians yang disebabkan oleh residual. Hal ini dapat dianalisis melalui uji F Anova yang membandingkan mean square dari regresi dan mean square dari residual. F = MS Regresi …………………………………....3.7 MS Residual 2. Goodness of fit dari model yang dikembangkan dianalisis dengan mengganti koefisien determinasi. Koefisien ini digunakan untuk menggambarkan kemampuan model menjelaskan variasi yang terjadi dalam variabel dependen. Koefisien determinasi ditunjukkan oleh angka R- Square dalam model summary yang dihasilkan oleh program. Koefisien determinasi ini diperoleh dengan rumus : R2 = TSS – SSE TSS = SSR TSS ……………...3.8 Dimana : TSS = Total Sum Square SSE = Sum Square of Error SSR = Sum Square of Regresion • Uji t Untuk mengetahui pengaruh antara variabel secara parsial digunakan uji t dengan rumus sebagai berikut : 1. H : β 1 = 0 tidak terdapat pengaruh X 1, X 2 dan X 3 secara parsial terhadap Y . H : β 1 ≠ 0 terdapat pengaruh X 1, X 2 dan X 3 secara parsial terhadap Y . 2. Level signifikan α = 0,05. Kiterianya adalah sebagai berikut : • Apabila tingkat signifikasi koefisien α = 0,055 maka variabel x tidak signifikan atau tidak berpengaruh terhadap variabel y. • Apabila tingkat signifikasi koefisien α = 0,055 maka variabel x berpengaruh signifikan atau mempunyai pengaruh terhadap variabel y.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Pasar Modal di Indonesia

Pasar modal Indonesia yang sekarang ini kita kenal sebenarnya sudah sejak jaman pemerintahan kolonial Belanda. Tujuan pemerintah kolonial Belanda mendirikan pasar modal pada waktu itu adalah untuk menghimpun dan menunjang ekspansi usaha perkebunan milik orang- orang Belanda di Indonesia, para investor yang berkecimpung di Bursa Efek pada waktu itu adalah orang-orang Hindia Belanda dan Eropa lainnya. Munculnya pasar modal di Indonesia secara resmi diawali dengan didirikannya Vereniging voor de efefectenhandel di Jakarta pada tanggal 14 Desember 1912. Perkembangan pasar modal di Jakarta pada waktu itu cukup menggembirakan, sehingga pemerintah colonial Belanda terdorong untuk membuka Bursa Efek di kota lain, yaitu di Surabaya pada tanggal 11 Januari 1925, dan di Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925. Pada awal tahun 1939 terjadi gejolak di Eropa yang mempengaruhi efek di Indonesia. Melihat situasi yang tidak menguntungkan ini, pemerintah kolonial Belanda menutup bursa efek di Surabaya maupun di Semarang yang kemudian memusatkan perdagangan efek di Jakarta. Kemudian, pada tanggal 10 Mei 1940 bursa efek di Jakarta juga ditutup, 56

Dokumen yang terkait

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 135 69

Pengaruh Return on Asset (ROA), Earning per Share (EPS) dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham : Studi Empiris di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012

0 35 85

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham Pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009 – 2011

2 32 74

Analisisis Pengaruh Price Earning Ratio, Return on Equity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham pada Industri Kimia dan Dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 57 85

Analisis Pengaruh Laba Bersih Akuntansi, Return On Equity (ROE), Return On Asset (ROA) Dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 33 86

Pengaruh Faktor-faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 9 124

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia PEriode 2011-2013

0 3 124

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing Harga Saham pada Perusahaan yang Melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 6 137

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 7 124

PENGARUH EPS (EARNING PER SHARE), ROE (RETURN ON EQUITY) DAN TINGKAT BUNGA DEPOSITO TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK JAKARTA

0 0 21