Seni Budaya 17
Sehingga diharapkan siswa punya gambaran awal tentang materi yang akan disampaikan nantinya oleh guru. Untuk mengekplorasi,
siswa bisa diberikan tugas berupa tugas terstruktur atau tugas tidak terstruktur, seperti:
1. Mengumpulkan bebarapa gambar patung dari media koran atau majalah, atau yang bisa lewat media internet, bisa secara
kelompok atau mandiri dengan ketentuan atau batasan, seperti bentuk-bentuk patung , berdasarkan bahan berkarya seni patung.
2. Mencari dan mengamati karya seni patung yang ada dilingkungan sekolah atau diperpustakaan sekolah, dan membahas berdasarkan
bentuk dan bahan dalam berkarya seni patung. Dari contoh-contoh gambar yang ada bisa diuraikan alat serta bahan
dan teknik dalam berkarya seni patung perlu juga dijelaskan kepada peserta didik, dengan cara umpan balik bertanya dengan memberikan
asumsi-asumsi sehingga interaksi dengan siswa akan lebih dekat. Pada proses pembelajaran ini guru dapat mengikuti langkah-langkah
SHPEHODMDUDQGHQJDQPHQJJXQDNDQSHQGHNDWDQVDLQWLÀN\DLWX
a. Mengamati melalui gambar atau media lain tentang senipatung. Pada saat pengamatan guru dapat memberi motivasi sehingga
timbul rasa keingintahuan peserta didik. Contoh dengan memberikan pertanyaan tentang apa yang dilihat, dirasakan,
diingat atau apa yang diketahui lebih jauh tentang gambar yang diperlihatkan .
b. Setelah peserta didik mengamati gambar contoh, siswa diberikan lembar kerja sesuai dengan media yang diamati peserta didik.
Lembar kerja bisa disesuaikan dengan situasi lingkungan daerah setempat
c. Peserta didik kemudian melakukan eksplorasi baik melalui mencoba untuk mencari ide dan gagasan dalam mepatung
sendiri maupun mencari melalui media dan sumber belajar lain. Pada proses eksplorasi peserta didik dapat melakukan praktek
sederhana dengan mengacu pada teknik seni patung seperti yang tertera pada buku peserta didik.
d. Untuk langkah mengkomunikasi dapat disesuaikan dengan waktu pembelajaran yang tersedia dan materi pembelajaran. Langkah
mengkomunikasi tidak harus dilakukan setiap kali pertemuan. Dan untuk materi berkarya patung digunakan model pembelajaran
penemuan, dan model pembelajaran berbasis proyek.
18 Kelas IX SMPMTs
2. Remedial
Dalam materi seni lukis pembelajaran siswa diberikan teori-teori seperti di dalam buku siswa juga diberikan tagihan-tagihan berupa
praktek. Sehingga diakhir pelajaran guru bisa mengadakan uji kometensi berupa latihan soal ataupun berupa uji keterampilan . untuk kompetensi
pengetahuan siswa yang tidak memenuhi nilai yang mengalami kesulitan dalam memahami materi bisa diberikan remedial , tetapi untuk
uji keterampilan siswa tidak diberikan remedial. Remedial untuk materi seni lukis siswa diberikan dengan cara:
a. Menguraikan kan kembali beberapa materi senipatung, sambil berinteraksi tanya jawab dengan siswa sehingga guru mengetahui
bagaian sub bab yang perlu dijelaskan kembali b. Dari uraian materi yang sudah dijelaskan, apakah siswa yang
remedial dengan materi yang sama atau dengan materi yang berbeda
c. Setelah memberikan uraian materi guru melakukan evaluasi kembali, masih adakah siswa yang masih diremedial kembali,
kalau masih ada ulangi langkah pertama kembali Dalam memilih metode yang diterapkan dalam remedial pembelajaran
antara lain a. Memanfaatkan latihan khusus, latihan khusus ini diberikan
terutama bagi siswa yang memiliki daya tangkap lemah atau di bawah rata-rata.
b. Menekankan pada segi kekuatan yang dimiliki oleh siswa, dalam kegiatan belajar dalam proses belajar mengajar terkadang
ditemukan siswa yang dengan mudah memahami materi pelajaran hanya melalui penjelasan guru secara lisan, ada yang
mudah memahami jika disertakan gambar atau alat bantu belajar lainnya, ada pula yang baru dapat memahami materi
pelajaran jika diberi kesempatan untuk menerapkan konsep secara langsung. Masing-masing kekuatan siswa dengan gaya
belajarnya itu harus dimengerti dan dipahami oleh guru agar lebih memudahkan siswa dalam mengatasi kesulitan belajarnya.
c. Memanfaatkan media belajaralat peraga, dengan memahami berbagai kekuatan siswa dan gaya belajarnya, guru harus
mengimbanginya dengan menggunakan dan memanfaatkan
Seni Budaya 19
ber bagai media belajaralat peraga dalam membahas materi pelajaran.
d. Memanfaatkan permainan sebagai sarana belajar. Yang perlu diingat adalah bermain sambil belajar, dengan memanfaatkan
permainan sebagai sarana belajar akan sangat membantu memotivasi siswa yang selama ini kurang memiliki motivasi
untuk belajar
Untuk materi praktek siswa tidak diadakan remedial, hanya penekanan pada siswa untuk melaksanakan, menjalani proses
pembelajaran dan memaksimalkan kemampuan masing-masing siswa
3. Pengayaan
Kegiatan pengayaan adalah kegiatan bagi siswa kelompok cepat nilai maksimal agar potensinya berkembang optimal dengan memanfaatkan
sisa waktu yang dimilikinya. Ada beberapa kegiatan yang dapat dirancang dan dilaksanakan oleh guru dalam kaitannya dengan pengayaan. Berikut
ini adalah beberapa kegiatan pengayaan
a. Membentuk kelompok tutor Sebaya dalam proses remedial b. Mengembangkan Latihan Kegiatan ini dapat dilakukan untuk
pendalaman materi yang menuntut banyak latihan, c. Mengembangkan media dan sumber belajar Siswa kelompok
cepat diberi kesempatan untuk membuat hasil karya berupa model, permainan atau karya tulis yang berkaitan dengan materi
yang dipelajari yang kemudian dimanfaatkan sebagai sumber belajar bagi siswa kelompok lambat.
d. Melakukan Proyek Kegiatan ini mampu meningkatkan motivasi belajar, kesempatan mengembangkan bakat, dan menambah
wawasan baru bagi siswa kelompok cepat.
4. Interaksi Orangtua
Guru untuk menunjang keberhasilan siswa dalam proses belajar maka perlu kerja sama anatar orang tua dan guru, sehingga harus ada
komunikasi antara orang tua siswa dan Guru. Interaksi antara guru dengan orang tua tidak mesti untuk siswa yang bermasalah dengan sikap tingkah
laku atau siswa yang bermasalah, tetapi termasuk siswa yang punya kecakapan khusus sehingga siswa yang punya kelihan atau kecakapan