• Pabrik Karbon Carbon Plant • Pabrik Reduksi Reduction Plant
• Pabrik Penuangan Casting Plant
Pembangunan PT INALUM merupakan suatu prestasi besar pemerintah pada masanya karena pembangunan yang dilakukan PT INALUM membutuhkan
teknologi dengan biaya yang besar sehingga tidak semua negara mampu menyelenggarakannya.
Pembangunan dengan teknologi yang rumit pastinya membutuhkan tenaga manusia yang handal dan kompeten sehingga banyak staf dan karyawan Indonesia
yang mendapat kesempatan untuk belajar mengenai teknik konstruksi sampai ke negara Jepang demi memenuhi standar tersebut.
Produksi alumunium yang mampu dihasilkan oleh tungku-tungku pabrik saat ini mencapai 249.000 ton alumunium per tahun dengan efisiensi yang
meningkat hingga lebih dari 92, sangat jauh dari angka estimasi desain awal pabrik yang hanya mampu menghasilkan sekitar 225.000 ton alumunium per
tahun. Penelitian ini dilaksanakan di Smelter PT INALUM Kuala Tanjung
Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara, P.O. Box 1 Kuala Tanjung 21257. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan pada pertimbangan bahwa lokasi
yang dipilih memiliki konsentrasi populasi dan intensitas rapat rutin satu atau antar divisi yang lebih banyak daripada lokasi lainnya seperti di Medan, Jakarta,
maupun di Paritohan.
3.2 Metode Penelitian
Tipe pada penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian korelasional digunakan untuk meneliti hubungan di antara
variabel-variabel, dan hubungan dari variabel-variabel itu disebut sebagai korelasi. Husein Umar 2002 dalam bukunya Metode Penelitian Organisasi
mengataan, “penelitian korelasional adalah dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Perbedaan utama
dengan metode lain adalah adanya usaha untuk menaksir hubungan dan bukan
Universitas Sumatera Utara
sekedar deskripsi.” hlm. 45Sedangkan Jalaluddin Rakhmat 2001 dalam bukunya Metode Penelitian Komunikasi mengatakan, “metode korelasi bertujuan
untuk meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor berkaitan dengan variasi pada faktor lain. Bila hanya dua variabel yang dihubungkan, korelasinya disebut
korelasi sederhana simple correlation.” hlm. 27 Penelitian ini merupakan korelasi sederhana karena hanya
menghubungkan dua variabel, yaitu variabel employee relations dan kepuasan komunikasi.
Sedangkan untuk pengumpulan data penulis menggunaan metode penelitian survei. Metode survei adalah riset yang diadakan untuk memperoleh
fakta-fakta tentang gejala-gejala atas permasalahan yang timbul. Kajiannya tidak perlu mendalam sampai menyelidiki kenapa gejala-gejala tersebut ada atau sampai
menganalisis hubungan-hubungan atas gejala-gejala. Fakta-fakta yang ada lebih digunakan untuk pemecahan masalah daripada digunakan untuk pengujian
hipotesis. Survei dapat bermanfaat, misalnya, untuk membandingkan kondisi- kondisi yang ada dengan kriteria yang telah ditentukan. Survei dapat dilakukan
dengan cara sensus maupun sampling. Umar, 2002, hlm. 44 Selain itu dasar pemilihan metode survei untuk memperoleh fakta-fakta
dan mencari keterangan secara faktual untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini juga diperkuat dengan pernyataan Moekizat 1994 sebagai berikut:
“Riset survei adalah suatu metode ilmiah untuk mengumpulkan dan memeriksa data yang tepat, yang seobjektif-objektifnya mengenai masalah
tertentu, dengan cara sistematik, kemudian menganalisis dan menafsirkan data tersebut untuk memperbaiki kondisi-kondisi yang telah ada. Riset survei sebagian
besar berhubungan dengan pembuatan laporan deskriptif secara objektif dan sebagaimana data itu benar-benar tampak. Hal ini menuntut agar peneliti mencatat
data seperti yang sesungguhnya ada, tanpa prasangka dan ketidak telitian”. hlm. 26-27
3.3 Populasi dan Sampel