Public Relations Kerangka Teori

b. Komunikasi harus berfungsi sebagai suatu sistem yang lengkap antara manajemen dan karyawan. c. Papan tertulis harus digunakan untuk menghindari penyimpangan arti yang mungkin terjadi dalam komunikasi lisan. d. Pesan harus disampaikan dengan menggunakan kata-kata yang lazim yang sesuai dengan tingkat pendidikan karyawan. e. Media komunikasi harus dipilih dan pesan harus disiapkan oleh komunikator yang berpengalaman. Terutama yang terpenting bahwa komunikasi tentang infomasi penting tidak dipercayakan kepada orang dengan pengalaman komunikasi yang terbatas. f. Komunikasi jangan secara sengaja disalah gunakan atau disesatkan tetapi harus faktual, saksama, dan tidak memihak. g. Informasi harus diberikan tepat pada waktunya dan pesan harus disampaikan dengan cepat untuk menghindari kesalahpahaman. h. Pengulangan adalah penting dalam komunikasi karyawan yang baik. Informasi harus diulang dalam cara yang berlainan agar mudah dipahami. i. Informasi harus dikomunikasikan dalam jumlah yang kecil agar mudah dipahami. j. Tanggung jawab terhadap komunikasi karyawan yang bersifat formal harus diserahkan kepada staf humas. Moore, 2005, hlm. 350

2.1.2 Public Relations

Menurut definisi kamus terbitan Institute of Public Relations IPR, yakni sebuah lembaga humas terkemuka di Inggris dan Eropa, terbitan bulan November 1987, “ humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memeliharaniat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya”. Anggoro, 2002, hlm. 2 Grunig dan Hunt 1984 mengatakan, “public relations PR adalah usaha untuk memanajemen penyebarluasan informasi antara individu atau Universitas Sumatera Utara organisasi dan publik,” hlm. 6e dan Fraser P. Seitel 2007 menjelaskan, “public relations juga berkaitan dengan usaha suatu organisasi atau individu meningkatan perhatian khalayaknya menggunakan topik kepentingan umum dan berita yang secara tidak langsung membutuhkan bayaran.” hlm. 10e Studi yang dilakukan oleh Gina Furia Rubel di tahun 2007 menjelaskan bahwa sasaran dari public relations sebuah perusahaan secara umum adalah untuk mempersuasi publik, investor, partner, karyawan, dan orang-orang yang memiliki kepentingan untuk mengubah pandangannya mengenai perusahaan, kepemimpinannya, produk, atau keputusan politisnya. Aktivitas umum termasuk berbicara dalam pertemuan, memenangkan penghargaan industri, bekerja dengan pers, dan komunikasi karyawan. Pada pertemuan asosiasi-asosiasi humas seluruh dunia di Mexico City, Agustus 1978 telah menetapkan humas adalah suatu seni sekaligus disiplin ilmu sosial yang menganalisis berbagai kecenderungan, memprediksikan setiap kemungkinan konsekuensi dari setiap kegiatannya, memberi masukan dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi, dan mengimplementasikan program-program tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan atau kepentingan khalayaknya. Anggoro, 2002, hlm. 2 Berdasarkan ciri khas kegiatan public relations, maka fungsi public relations menurut Cutlip, Centre dan Canfield adalah: a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi, b. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dengan menyebarkan informasi dari organisasi ke publiknya dan menyalurkan opini publik pada organisasi, c. Melayani publik dan memberikan sumbangan saran kepada pimpinan manajemen demi kepentingan umum, Universitas Sumatera Utara d. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publiknya, sebagai khalayak sasarannya. Kusumastuti, 2002, hlm. 23-24 Menurut Jefkins 1992, public relations adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. hlm. 9 Jefkins 2005 menjelaskan bahwa ada tiga hal yang sangat memengaruhi tingkat efektifitas humas internal, yaitu: a. Keterbukaan pihak manajemen, b. Kesadaran pengakuan pihak manajemen akan nilai dan arti penting komunikasi dengan pegawai, c. Keberadaan seorang manajer komunikasi kepala humas yang tidak hanya ahli dan berpengalaman, tetapi juga didukung oleh sumber daya teknis. hlm. 172

2.1.3 Komunikasi Organisasi

Dokumen yang terkait

Employee Relations Terhadap Kepuasan Komunikasi Pegawai (Studi Korelasional Tentang Employee Relations terhadap Kepuasan Komunikasi Pegawai pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provivinsi Sumatera Utara)

1 81 108

Kegiatan Employee Relations Dan Kepuasan Kerja (Studi Korelasional Tentang Kegiatan Employee Relations dan Kepuasan Kerja Karyawan di PT. CIMB NIAGA Tbk Jl. Pemuda No. 14 Medan)

3 48 87

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan kerja pegawai tetap DI Rumah Sakit Haji Jakarta Tahun 2013

0 12 209

Hubungan antara Tingkat Keterlibatan Employee Relations denganKepuasan Kerja Karyawan di Grand Quality Hotel Yogyakarta Hubungan antara Tingkat Keterlibatan Employee Relations dengan Kepuasan Kerja Karyawan di Grand Quality Hotel Yogyakarta.

0 2 13

PENDAHULUAN Hubungan antara Tingkat Keterlibatan Employee Relations dengan Kepuasan Kerja Karyawan di Grand Quality Hotel Yogyakarta.

1 5 51

PENUTUP Hubungan antara Tingkat Keterlibatan Employee Relations dengan Kepuasan Kerja Karyawan di Grand Quality Hotel Yogyakarta.

0 2 47

STRATEGI EMPLOYEE RELATIONS DALAM MENINGKATKAN LOYALITAS DAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Strategi Employee Relations Dalam Meningkatkan Loyalitas Dan Motivasi Kerja Karyawan (Studi Kasus Strategi Employee Relations Di Pt. Baja Kurnia Klaten Tahun 2011).

0 0 16

BAB II URAIAN TORITIS 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Komunikasi - Employee Relations dan Kepuasan Kerja

0 0 23

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian - Employee Relations dan Kepuasan Kerja

0 0 6

EMPLOYEE RELATIONS DAN KEPUASAN KOMUNIKASI (Studi Korelasional Kegiatan Employee Relations dalam Bentuk Rapat Rutin dan Kepuasan Komunikasi Karyawan PT INALUM di Kuala Tanjung)

0 0 15