Komunikasi Organisasi Kerangka Teori

d. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publiknya, sebagai khalayak sasarannya. Kusumastuti, 2002, hlm. 23-24 Menurut Jefkins 1992, public relations adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. hlm. 9 Jefkins 2005 menjelaskan bahwa ada tiga hal yang sangat memengaruhi tingkat efektifitas humas internal, yaitu: a. Keterbukaan pihak manajemen, b. Kesadaran pengakuan pihak manajemen akan nilai dan arti penting komunikasi dengan pegawai, c. Keberadaan seorang manajer komunikasi kepala humas yang tidak hanya ahli dan berpengalaman, tetapi juga didukung oleh sumber daya teknis. hlm. 172

2.1.3 Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horizontal. Sendjaja, 1994 Komunikasi organisasi menurut Goldhaber didefinisikan sebagai proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang saling berubah-ubah. Arni Muhammad, 2002, hlm. 67 Komunikasi organisasi adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang menciptakan, memelihara, dan mengubah organisasi. Pace dan Faules, 2001, hlm. 33 Proses komunikasi memiliki peranan penting di dalam sebuah organisasi. Dengan komunikasi sebuah organisasi dapat melakukan berbagai kegiatan manajemen untuk mencapai tujuan organisasi seperti Universitas Sumatera Utara yang diutarakan oleh Redding dan Sanborn, Communication organization is sending and receiving information in complex organizations. Included in this field is communication Internally, human relations, union relations managers, communication downward or communication from superiors upward communicationcommunication from subordinates to superiors, horizontal communication or communications of people–people in the same level, listening, writing, and communication evaluation program”. Masmuh, 2008, hlm. 5 Komunikasi akan selalu terjadi dalam setiap kegiatan organisasi dengan tujuan untuk menciptakan saling pengertian dan kerjasama pada setiap anggota organisasi dalam mencapai tujuan organisasi. Seiring dengan pernyataan Roger 1976, “komunikasi adalah darah kehidupan yang mengalir dalam organisasi. Komunikasi meliputi seluruh kegiatan dalam organisasi yang dapat menghasilkan alat kerja yang penting di mana akan timbul saling pengertian serta kerjasama di antara anggota organisasi.” hlm. 6 Aliran informasi dapat membantu menentukan iklim dan moral organisasi, yang pada gilirannya akan berpengaruh pada aliran informasi. Tantangan dalam komunikasi organisasi adalah bagaimana menyampaikan informasi keseluruh bagian organisasi dan bagaimana menerima informasi dari seluruh bagian organisasi. Pace dan Faules, 2001, hlm. 170 Untuk menjalankan dan mencapai tujuan tersebut maka dalam organisasi terdapat empat arah formal aliran informasi dalam organisasi. Keempat aliran informasi itu adalah: a. Komunikasi ke bawah, yaitu dalam sebuah organisasi bahwa informasi mengalir dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang berotoritas lebih rendah. Biasanya kita beranggapan bahwa informasi bergerak dari manajemen kepada para pegawai; namun, dalam organisasi kebanyakan hubungan ada pada kelompok manajemen. hlm. 184 Komunikasi ini berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen Universitas Sumatera Utara mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah; pemberian atau penyampaian instruksi kerja job instruction; penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu dilaksanakan job retionnale; penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku procedures and practices; pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik. Sendjaja, 2002, hlm. 4.5 b. Komunikasi ke atas, dalam sebuah organisasi bahwa informasi mengalir dari tingkat yang lebih rendah bawahan ke tingkat yang lebih tinggi penyelia. Pace dan Faules, 2001, hlm. 189 Semua karyawan dalam perusahaan kecuali pimpinan mungkin akan melakukan komunikasi ke atas. Meminta informasi kepada seseorang yang memiliki otoritas lebih tinggi, memberikan permohonan atau komentar merupakan alasan tujuan dari komunikasi ini. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah, penyampaian informasi tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan; penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan; penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan; penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya. Sendjaja, 2002, hlm. 4.5 c. Komunikasi horizontal, komunikasi ini terdiri dari penyampaian informasi di antara rekan-rekan sejawat dalam unit kerja yang sama. Unit kerja meliputi individu-individu yang ditempatkan pada tingkat otoritas yang sama dalam organisasi dan mempunyai atasan yang sama. Pace dan Faules, 2001, hlm. 195 Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah; memperbaiki koordanasi tugas; upaya pemecahan masalah; saling berbagi informasi; upaya memecahkan konflik; dan membina hubungan melalui kegiatan bersama. d. Komunikasi lintas saluran, komunikasi ini muncul dari keinginan pegawai untuk berbagi informasi melewati batas-batas fungsional Universitas Sumatera Utara dengan individu yang tidak menduduki posisi atasan maupun bawahan mereka. Empat aliran informasi yang telah disebutkan di atas merupakan komunikasi yang terdapat dalam organisasi dan ke empat aliran informasi tersebut juga terdapat dalam kegiatan employee relations. Secara fungsional kegiatan komunikasi di dalam suatu perusahaan adalah: • Untuk memepngaruhi setiap tindakan ke arah kemajuan dan kesejahteraan perusahaan the welfare of the enterprise. • Komuniksi adalah sesuatu yang penting untuk meningkatkan fungsi manajerial di perusahaan secara internal internal functioning. Harold Koontz 1990

2.1.4 Employee Relations

Dokumen yang terkait

Employee Relations Terhadap Kepuasan Komunikasi Pegawai (Studi Korelasional Tentang Employee Relations terhadap Kepuasan Komunikasi Pegawai pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provivinsi Sumatera Utara)

1 81 108

Kegiatan Employee Relations Dan Kepuasan Kerja (Studi Korelasional Tentang Kegiatan Employee Relations dan Kepuasan Kerja Karyawan di PT. CIMB NIAGA Tbk Jl. Pemuda No. 14 Medan)

3 48 87

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan kerja pegawai tetap DI Rumah Sakit Haji Jakarta Tahun 2013

0 12 209

Hubungan antara Tingkat Keterlibatan Employee Relations denganKepuasan Kerja Karyawan di Grand Quality Hotel Yogyakarta Hubungan antara Tingkat Keterlibatan Employee Relations dengan Kepuasan Kerja Karyawan di Grand Quality Hotel Yogyakarta.

0 2 13

PENDAHULUAN Hubungan antara Tingkat Keterlibatan Employee Relations dengan Kepuasan Kerja Karyawan di Grand Quality Hotel Yogyakarta.

1 5 51

PENUTUP Hubungan antara Tingkat Keterlibatan Employee Relations dengan Kepuasan Kerja Karyawan di Grand Quality Hotel Yogyakarta.

0 2 47

STRATEGI EMPLOYEE RELATIONS DALAM MENINGKATKAN LOYALITAS DAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN Strategi Employee Relations Dalam Meningkatkan Loyalitas Dan Motivasi Kerja Karyawan (Studi Kasus Strategi Employee Relations Di Pt. Baja Kurnia Klaten Tahun 2011).

0 0 16

BAB II URAIAN TORITIS 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Komunikasi - Employee Relations dan Kepuasan Kerja

0 0 23

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian - Employee Relations dan Kepuasan Kerja

0 0 6

EMPLOYEE RELATIONS DAN KEPUASAN KOMUNIKASI (Studi Korelasional Kegiatan Employee Relations dalam Bentuk Rapat Rutin dan Kepuasan Komunikasi Karyawan PT INALUM di Kuala Tanjung)

0 0 15