Uji Validitas Metode Regresi Linear Berganda Uji Asumsi Klasik

2. Setuju S 4 3. Kurang Setuju KS 3 4. Tidak Setuju TS 2 5. Sangat Tidak Setuju STS 1 3.8 Teknik Analisis Data 3.8.1 Uji Instrumen Sebelum melakukan pengambilan data melalui kuesioner, terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap daftar pertanyaan yang digunakan.

3.8.1.1 Uji Validitas

Menurut Juliandi dan Irfan 2013:79 uji validitas merupakan menguji sejauhmana ketepatan atau kebenaran suatu instrumen sebagai alat ukur variabel penelitian. Jika instrumen validbenar maka hasil pengukuran pun kemungkinan akan benar. Dalam melakukan penguraian validitas, digunakan alat bantu program komputer SPSS versi 21.0. Jika nilai sig α 0.05, maka suatu item instrumen yang diuji korelasinya valid. Sebaliknya jika diperoleh data yang tidak valid, maka data tersebut akan dikeluarkan atau dibuang dari instrumen. Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuisioner adalah sebagai berikut: a. Jika r hitung r tabel maka pertanyaan tersebut valid. b. Jika r hitung r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.

3.8.1.2 Uji reliabilitas

Menurut Juliandi dan Irfan 2013:83, tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk melihat apakah instrumen penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya. Uji reliabilitas dilakukan setelah uji validitas atas pertanyaan yang sudah valid. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 21.0. Adapun Kriteria dari pengujian reliabilitas adalah: a. Jika koefisien reliabilitas 0.6, maka instrument yang diuji memiliki reliabilitas yang baikreliabelterpercaya. b. Jika nilai koefisien reliabilitas 0.6, maka instrument yang diuji tersebut tidak reliabel.

3.8.2 Metode Analisis Data

3.8.2.1 Metode Regresi Linear Berganda

Regresi linear berganda didasarkan pada pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat. Berikut rumus untuk melihat analisis linear berganda: Dimana: Y = Kinerja Karyawan α = Konstanta β 1, β 2 = Koefisien regresi Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + e X 1 = Kepemimpinan X 2 = Budaya Organisasi e = Standar Error Apabila persamaan regresi tidak menggunakan konstanta constant maka nilai koefisien yang digunakan adalah pada kolom standardized Coeeficients Juliandi dan Irfan 2013:174.

3.8.2.2 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independennya memiliki distribusi normal atau tidak. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas Gujarati, Santoso, Arif dalam Juliandi dan Irfan 2013:169. Kriteria untuk menentukan normal atau tidaknya data, maka dapat dilihat pada nilai probabilitasnya. Data adalah normal, jika nilai Kolmogorov Smirnov adalah tidak signifikan Asymp. Sig 2- tailedα0,05 2. Multikolineraritas Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang kuat antar variabel independen Gujarati,Santoso, Arief dalam Juliandi dan Irfan 2013:170. Cara yang digunakan untuk menilainya adalah dengan melihat nilai faktor inflasi varian Variance Inflasi FactorVIF, yang tidak melebihi 4 atau 5 Hines dan Mongtgomery dalam Juliandi dan Irfan 2013:170. 3. Heterokedastisitas Heterokedatisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan yang lain. Jika variasi residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Model yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas Arief, Gujarati dalam Juliandi dan Irfan 2013:171. Dasar pengambilan keputusannya adalah: jika pola tertentu, seperti titik- titik poin-poin yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur, maka terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik point- point menyebar di bawah dan di atas angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas Santoso dalam Juliandi dan Irfan 2013:171.

3.8.2.3 Pengujian Hipotesis