44
membawa dampak bagi perkembangan iman umat dan dampak konkret yang sekarang ini masih menjadi keprihatinan adalah banyak terjadi nikah beda agama dan
kawin campur bahkan banyak juga yang pindah agama. Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung dalam dunia
pendidikan mengakibatkan jumlah kaum muda yang aktif di paroki St. Martinus Weleri sangat sedikit. Hal itu dikarenakan banyak kaum muda yang studi di luar kota
dan jarang pulang. Meskipun kaum muda di paroki St. Martinus tidak begitu banyak, tetapi banyak kegiatan yang dilaksanakan dan diikuti oleh para kaum muda misalnya
pertemuan rutin OMK, kepanitian dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan di paroki, week end
rohani OMK antar paroki dll. Meskipun aktivitas umat sangat tinggi, tetapi mereka tidak melupakan
tugas dan tanggungjawab mereka sebagai orang Katolik. Hal ini sangat nampak ketika umat terlibat dalam berbagai kegiatan yang sudah terjadwal pada agenda
masing-masing lingkungan maupun paroki. Contohnya seperti tugas koor antar lingkungan, kegiatan doa di lingkungan dan di paroki, ulang tahun paroki, natal, misa
imlek dll, semua umat saling bekerjasama dan terlibat dalam pembagian tugas.
B. Gambaran Umum Lingkungan Santo Yusuf
uraian mengenai lingkungan Santo Yusuf Gemuh Paroki St. Martinus Weleri,
penulis menggunakan referensi dari Siswarjono, 2012 dan observasi aktisipatif.
1. Letak dan Batas-Batas Geografis Lingkungan Santo Yusuf Gemuh
Lingkungan Santo Yusuf Gemuh merupakan lingkungan paling timur yang berjarak 8 km dari paroki dan berbatasan langsung dengan lingkungan Santa
45
Maria Bunda Penolong Cepiring dan lingkungan Pegandon Paroki St. Antonius Padua Kendal.
2. Kegiatan umat di Lingkungan Santo Yusuf Gemuh
Umat lingkungan Santo Yusuf berjumlah 61 orang 29 orang tua, 22 kaum muda dan 10 anak-anak dan menyebar di 8 delapan desa. Jarak rumah antar
umat lingkungan Santo Yusuf yang berjauhan tidak menyurutkan umat di lingkungan ini untuk ikut ambil bagian dalam kegiatan-kegiatan di lingkungan. Kegiatan-
kegiatan rutin umat lingkungan Santo Yusuf Gemuh antara lain seperti: a.
Misa lingkungan diadakan satu bulan sekali di rumah umat secara bergilir. b.
Natal lingkungan biasanya diadakan pada pertengahan bulan Januari sekitar tanggal 11-20.
c. Ziarah bersama diadakan satu tahun sekali.
d. Rapat pengurus lingkungan diadakan setiap dua minggu sekali di rumah
ketua lingkungan. e.
Pendalaman imandoa bersama diadakan pada masa-masa perayaan bulan liturgi.
f. Latihan koor, lingkungan Santo Yusuf Gemuh memiliki kelompok koor
yang terdiri dari para orang tua dan rutin berlatih satu bulan sekali dan satu minggu sekali jika bertugas.
Umat lingkungan Santo Yusuf tidak memiliki tempat khusus yang bisa digunakan untuk kegiatan lingkungan. Tetapi tempat yang biasa digunakan untuk
mengadakan acara lingkungan seperti natalan bersama dll, umat biasa meminjam aula atau gedung serbaguna milik SMP Negeri 01 Gemuh. Sedangkan pertemuan
46
pengurus lingkungan atau kegiatan lingkungan yang tidak memerlukan ruang yang besar, umat biasanya berkumpul di rumah-rumah umat secara bergilir atau di rumah
ketua lingkungan. OMK Orang Muda Katolik di lingkungan Santo Yusuf Gemuh yang
berjumlah 22 orang, sebagian besar sedang menempuh studi di luar kota Weleri sehingga tidak banyak kegiatan yang dilakukan oleh OMK. Adapun kegiatan yang
dilakukan oleh OMK lingkungan Santo Yusuf seperti membuat Gua pada saat natal, panitia natal lingkungan, berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan di Gereja seperti
HUT paroki St. Martinus dan kegiatan OMK se-paroki. Meskipun sebagian besar umat lingkungan Santo Yusuf berprofesi
sebagai guru, di lingkungan Santo Yusuf tidak ada sekolah minggu dan pendidikan
iman hanya terlaksana di dalam keluarga. Pelajaran agama untuk inisiasi persiapan calon baptis atau sakramen yang lainnya, diberikan oleh salah satu umat yang
berprofesi sebagai guru agama dan ketua lingkungan.
3. Situasi Sosial Kemasyarakatan Umat Lingkungan Santo Yusuf Gemuh
Masyarakat desa Gemuh dan sekitarnya sebagian besar merupakan umat beragama Muslim yang sangat taat. Meskipun sebagai warga minoritas, umat Katolik
di lingkungan Santo Yusuf Gemuh sangat menjaga hubungan baik antar warga. Hal ini terbukti bahwa sebagian besar umat lingkungan Santo Yusuf Gemuh memiliki
jabatan penting dalam kepengurusan di tingkat rt, rw, perangkat desa dan kabupaten. Selain aktif di lingkungan, umat Katolik lingkungan Santo Yusuf Gemuh juga aktif
dalam kegiatan di masyarakat. Hal itu disadari bersama-sama oleh umat Katolik demi menjaga hubungan yang baik satu sama lain untuk menciptakan kedamaian bersama.
47
4. Situasi Ekonomi Umat Lingkungan Santo Yusuf
Situasi ekonomi umat lingkungan Santo Yusuf terdiri dari dua tingkat yaitu menengah dan menengah ke bawah. Umat yang perekonomiannya menengah,
sebagian besar bekerja sebagai PNS guru dan pegawai serta wiraswasta. Sedangkan umat yang ekonomi kalangan menengah ke bawah, bekerja sebagai buruh, pedagang,
dan pensiunan.
C. Penelitian Peranan Orang Tua dalam Pendidikan Iman Anak di
Lingkungan Santo Yusuf Gemuh.
1. Latar Belakang Penelitian
Kebanyakan orang Katolik percaya bahwa keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan utama bagi semua anak, terutama mereka yang
mempunyai orang tua sendiri. Sayang, kepercayaan tersebut sering kali tidak diimbangi dan ditindaklanjuti dengan usaha mereka dalam mendidik anak-anak
mereka di rumah. Tidak sedikit orang tua yang hanya mampu memberikan pendidikan jasmani dan intelektual kepada anak-anak. Mereka tidak mampu
memberikan pendidikan rohani, moral dan sosial kepada anak-anak mereka sendiri. Salah satu yang barangkali mendorong mereka berbuat demikian ialah terlalu
besarnya kepercayaan mereka kepada para guru di sekolah dan kepada para pemimpin Gereja di paroki.
Dari pengamatan dan hasil wawancara terhadap beberapa OMK dan anak-anak yang dilakukan oleh penulis, kurangnya peran para orang tua dalam
pendidikan iman anak bagi anak-anak mereka menjadi permasalahan konkret yang terjadi di lingkungan Santo Yusuf Gemuh.
Latar belakang pekerjaan umat di
48
lingkungan Santo Yusuf yang sebagian besar merupakan pegawai dan PNS serta memiliki pekerjaan sampingan, membuat para orang tua sibuk dengan pekerjaan
mereka sehingga kurang memperhatikan dan terlibat langsung dalam mendampingi anak khususnya perkembangan iman mereka. Selain faktor tersebut, kurangnya
pengetahuan mengenai ajaran agama, mengetahui kebutuhan anak, dan pengetahuan mengenai pentingnya pendidikan iman anak dalam keluarga yang berpengaruh bagi
perkembangan karakter serta relasi anak terhadap sesama dan Tuhan, dialami oleh para orang tua. Umumnya para orang tua hanya memotivasi anak-anak mereka untuk
selalu mengikuti sekolah minggu dan memfasilitasi anak dengan berbagai buku seperti buku doa, buku cerita, Kitab Suci bergambar dll tanpa penjelasan dan
pendampingan lebih lanjut dari orang tua. Meskipun demikian, tidak semua orang tua di lingkungan Santo Yusuf Gemuh seperti yang disebutkan di atas, walaupun hanya
ada satu atau dua keluarga yang memiliki perhatian terhadap perkembangan iman anak mereka.
Beberapa permasalahan dapat penulis angkat, misalnya ada sebuah keluarga keturunan Tionghoa yang terdiri dari ayah, ibu, nenek, dan empat orang
anak yang masih usia sekolah. Suami-istri ini tidak memiliki pekerjaan tetap tetapi mereka memiliki usaha sendiri di rumah dengan membuka bengkel mobil yang bisa
dikatakan dapat mencukupi kebutuhan mereka. Usaha yang mereka geluti ini banyak menyita waktu, tenaga, dan pikiran. Rutinitas sehari-hari pun tidak menentu dan
tidak terjadwal dengan baik. Terkadang mereka bekerja sampai sore bahkan sampai malam hari. Akibatnya, suami-istri ini jarang memiliki kesempatan untuk makan, ke
Gereja, berdoa dan bercengkrama bersama dengan anggota keluarga yang lain. Sebagai orang tua, mereka hanya memenuhi kebutuhan jasmani anak-anak. Mereka
49
hanya memberikan fasilitas yang dibutuhkan oleh anak-anak mereka tanpa adanya pendampingan atau perhatian akan kebutuhan anak yang paling mendasar yaitu
perhatian dan keterlibatan dari orang tua. Akibatnya hubungan antara orang tua dan anak kurang dekat dan anak-anak cenderung memiliki sifat pendiam.
Disadari atau tidak, anak-anak tidak bisa berkembang dengan sendirinya. Mereka memerlukan bantuan dari orang lain terutama orang yang paling dekat
dengan mereka yaitu orang tua. Orang tua harus terlibat secara langsung dalam pendampingan anak-anak agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara
maksimal untuk mempersiapkan anak-anak menghadapi dunia luar. Untuk itu, melalui penelitian ini, penulis ingin mengetahui sejauh mana orang tua berperan
dalam pendidikan iman anak mereka dan memberikan sumbangan pemikiran agar orang tua semakin menyadari tentang pentingnya peran mereka dalam pendidikan
iman anak-anak mereka.
2. Tujuan Penelitian
a. Mengetahui sejauh mana para orang tua di lingkungan Santo Yusuf Gemuh
Paroki St. Martinus Weleri telah menjalankan peran mereka dalam mendidik iman anak-anak.
b. Mengetahui faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat orang tua
dalam menjalankan perannya sebagai pendidik iman. c.
Mengetahui harapan umat untuk meningkatkan kesadaran akan peran penting orang tua dalam pendidikan iman anak di lingkungan Santo Yusuf Gemuh
Paroki St. Martinus Weleri.