Rumusan Masalah Tujuan Penulisan
9
dipahami sebagai pembinaan anak-anak, kaum muda, dan orang-orang dewasa dalam iman, yang khususnya mencakup penyampaian ajaran Kristen, yang pada umumnya
diberikan secara organis dan sistematis, dengan maksud mengantar para pendengar memasuki hidup Kristen. Dalam hal ini, katekese dipahami sebagai pembinaan hidup
orang Kristen sesuai ajaran Kristiani baik dalam lingkup lingkungan maupun paroki secara sistematis dan terorganisir menuju ke arah kedewasaan iman yang sempurna
dalam Kristus. Menurut Huber 1979:20, katekese ialah usaha saling menolong terus-
menerus dari setiap orang untuk mengartikan dan mendalami hidup pribadi ataupun hidup bersama menurut pola Kristus menuju kepada hidup Kristiani dewasa. Dari
pengertian tersebut, katekese diartikan sebagai usaha untuk membantu sesama orang Kristiani secara terus menerus dalam mengartikan dan menghayati hidup pribadi
maupun hidup bersama dengan saling memberi peneguhan iman kepada Kristus agar iman Kristiani semakin dewasa dari hari ke hari.
Katekese dipahami
sebagai komunikasi
iman dengan
tujuan meningkatkan hidup beriman baik secara pribadi maupun bersama. Sebagai hasil dari
sidang PKKI II, Huber 1981: 18 merumuskan pengertian katekese sebagai berikut: Katekese adalah komunikasi iman atau tukar pengalaman iman
penghayatan iman antar anggota jemaat atau kelompok sebagai kesaksian untuk saling membantu sedemikian rupa, sehingga iman
masing-masing diteguhkan dan dihayati secara semakin sempurna.
Menurut Huber, katekese merupakan komunikasi iman antar umat. Dimana seluruh anggota jemaat saling berdialog untuk memberikan kesaksian
mengenai pengalaman iman agar masing-masing anggota dapat saling meneguhkan dan memperkembangkan imannya semakin sempurna dalam Kristus.
10
Katekese menekankan pentingnya peran umat dalam prosesnya
karena katekese juga tanggung jawab setiap umat yang telah masuk dalam persekutuan
dengan Kristus melalui pembaptisan. Katekese dapat menjadi sarana bagi umat
untuk mengolah pengalaman menjadi kesaksian akan kasih Kristus yang telah mereka rasakan sehingga dapat saling meneguhkan satu sama lain. Dalam kerangka
komunikasi iman, yang menjadi titik tolak dalam katekese ialah pengalaman hidup orang beriman yang sungguh menghayati imannya di tengah-tengah pergulatan hidup
sehari-hari Heryatno, 2010:1. Dalam pengertian tersebut, umat menjadi subyek dalam katekese dimana umatlah yang menjadi pusat dari proses katekese yang
bersaksi atas imannnya akan Kristus dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Kitab Suci terutama pada: Luk 1:4, Kis 18:25, Kis 21:21, Rm
2:18, 1Kor 14:19, dan Gal 6:6 katekese dimengerti sebagai pengajaran, pendalaman, dan pendidikan iman agar seorang kristen semakin dewasa dalam iman.
http:www.imankatolik.or.idpengertian_dasar_dan_prinsip_katekese.html. Dalam pengertian tersebut dikatakan bahwa melalui katekese, orang Kristiani dituntun untuk
hidup sesuai dengan ajaran Kristiani sehingga dapat menemukan pengharapan akan kasih yang mereka rindukan melalui firman dalam Kitab Suci yang mereka dalami
bersama. Firman yang tertulis dalam Kitab Suci dapat menjadi bahan refleksi bagi umat untuk melihat dalam kehidupan mereka masing-masing sehingga diharapkan
dapat membawa perubahan dalam kehidupan mereka dan menjadikan firman sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan baik di masyarakat maupun di Gereja.