Penelitian Peranan Orang Tua dalam Pendidikan Iman Anak di

52 Kisi-Kisi Kuesioner Penelitian No. Variabel No Item Jumlah I II 1. Peran orang tua dalam pendidikan iman anak sudah terwujud 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 1 dan 2 11 2. Faktor-faktor pendukung dan penghambat orang tua berperan dalam pendidikan iman anak 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, dan 17 3 dan 4 10 3. Usulan katekesependalaman iman yang diharapkan umat untuk meningkatkan peran orang tua dalam pendidikan iman anak 18, 19, 20, 21, 22, 23, dan 24 5 dan 6 9 Jumlah item pernyataan 30

D. Laporan dan Pembahasan Hasil Penelitian

1. Kuesioner Tertutup Hasil penelitian dari 30 responden yang terdiri dari 15 responden orang tua dan 15 responden anak-anak tertera pada tabel berikut ini: a. Identitas Responden Tabel 1 : Identitas Responden N=30 No Pernyataan Jumlah X XN × 100 53 1. Anggota Keluarga: a. Bapak b. Ibu c. Anak 4 11 15 13,3 36,7 50 2. Orang Tua berusia: a. 30 tahun b. 40 tahun c. 50 tahun 3 6 6 10 20 20 3. Anak Berusia: a. 13-14 tahun b. 15-20 tahun 5 10 16,7 33,3 Dalam tabel 1 dapat dilihat jumlah responden yaitu 30 orang terdiri dari Bapak, ibu dan anak. Jumlah responden dibagi dua dengan jumlah 15 responden untuk orang tua dan 15 responden untuk anak. Orang tua dibagi menjadi 2 golongan yaitu bapak dan ibu dengan kriteria orang tua yang memiliki anak usia sekolah. Jumlah responden bapak sebanyak 4 orang dengan jumlah prosentase 13,3 sedangkan jumlah responden ibu sebanyak 11 orang dengan jumlah prosentase 36,7 . Jumlah responden anak sebanyak 15 orang dengan jumlah prosentase 50 . Dari data yang masuk pada tabel 1, diketahui bahwa responden rata-rata berusia 41-50 tahun ke atas sebanyak 12 orang dengan jumlah prosentase 40 . Dari data di atas, jumlah rata-rata responden anak-anak berusia tahun 15- 20 tahun sebanyak 10 orang dengan jumlah prosentase 33,3 . b. Sejauh mana peran orang tua dalam pendidikan iman anak sudah terwujud Tabel 2 : Sejauh mana peran orang tua dalam pendidikan iman anak sudah terwujud. 54 N=30 No Pernyataan Jumlah 1. Seluruh anggota keluarga berdoa, membaca dan membahas makna bacaan Kitab Suci bersama. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah 2 4 11 10 3 6,7 13,3 36,7 33,3 10 2. Seluruh anggota keluarga saling memberikan dukungan satu sama lain. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah 17 10 3 - - 56,7 33,3 10 - - 3. Orang tua mendukung anak aktif dalam kegiatan di Gereja. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah 24 2 - 4 - 80 6,7 - 13,3 - 4. Orang tua mendamping anak dalam proses persiapan inisiasi penerimaan sakramen. a. Selalu b. Sering 13 2 43,3 6,7 55 c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah 8 7 - 26,7 23,3 - 5. Orang tua mengajak anak untuk sharing tentang pengalamannya. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah 5 8 13 3 1 16,7 26,7 43,3 10 3,3 6. Orang tua mengajarkan anak tentang doa dan ajaran agama katolik di rumah. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah 8 8 6 8 - 26,7 26,7 20 26,7 - 7. Orang tua mengajarkan anak untuk menghargai dan menghormati teman atau orang lain yang beragama lain. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah 26 3 - 1 - 86,7 10 - 3,3 - 8. Orang tua mengajarkan anak untuk selalu bersyukur kepada Tuhan atas apa yang sudah dimiliki. 56 a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah 27 1 1 1 - 90 3,3 3,3 3,3 - 9. Orang tua menjelaskan arti dan makna perayaan-perayaan dalam agama katolik seperti pekan suci, paskah, natal dll kepada anak. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak Pernah 7 3 5 9 6 23,3 10 16,7 30 20 Pada item no 1, dari 30 orang responden hanya 11 orang responden dengan jumlah prosentase 36,7 menyatakan bahwa seluruh anggota keluarga ayah, ibu, dan anak kadang-kadang berdoa, membaca dan membahas makna bacaan Kitab Suci bersama. Dan 10 orang responden dengan jumlah prosentase 33,3 menyatakan pernah berdoa, membaca dan membahas makna bacaan Kitab Suci bersama. Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa sebagian besar keluarga belum dapat menyempatkan waktu untuk berdoa, membaca dan membahas makna bacaan dari kitab suci bersama-sama. Data di atas sesuai dengan pengamatan penulis bahwa berdoa, membaca dan membahas makna bacaan kitab suci belum menjadi suatu kegiatan yang rutin dilaksanakan dalam keluarga di lingkungan Santo Yusuf Gemuh. Hal tersebut terjadi karena kegiatan tersebut seringkali tergeser oleh kegiatan dan tugas-tugas rutin yang selalu menyita waktu. Padahal kegiatan tersebut seharusnya 57 menjadi sebuah rutinitas dalam keluarga terutama bagi para orang tua agar dalam menjalani kehidupan sehari-hari selalu mendapatkan rahmat dan bimbingan dari Tuhan dalam mencapai kehidupan yang harmonis sebagai keluarga Kristiani. Tetapi rata-rata keluarga Kristiani mengalami masalah yang sama yakni masalah membagi waktu dan niat yang kurang kuat. Dari data di atas, dari 30 orang responden selain 11 orang yang menyatakan kadang-kadang dan 10 orang responden menyatakan bahwa seluruh anggota keluarga pernah berdoa, membaca dan membahas makna bacaan kitab suci, sisanya yakni 2 orang responden dengan jumlah prosentase 6,7 menyatakan bahwa seluruh anggota keluarga selalu berdoa, membaca dan membahas makna bacaan Kitab Suci dan 4 orang responden dengan jumlah prosentase 13,3 menyatakan sering. Dari data tersebut, hanya sebagian kecil keluarga yang secara rutin berdoa, membaca dan membahas makna bacaan kitab suci secara bersama- sama. Pada item no 2, dari 30 orang responden sebanyak 17 orang responden dengan prosentase 56,7 menyatakan bahwa seluruh anggota keluarga ayah, ibu, dan anak selalu memberikan dukungan satu sama lain dan 10 orang responden dengan jumlah prosentase 33,3 menyatakan bahwa mereka sering memberikan dukungan satu sama lain kepada anggota keluarga. Dari data tersebut diketahui bahwa relasi antar anggota keluarga di lingkungan Santo Yusuf Gemuh cukup baik karena seluruh anggota keluarga saling mendukung satu sama lain yang merupakan modal utama untuk menjadi yang terbaik dan memberikan yang terbaik bagi keluarga. Sedangkan sisanya yakni 3 orang responden dengan jumlah prosentase 10 menyatakan hanya kadang-kadang saja seluruh anggota keluarga memberi dukungan satu sama lain. Menurut penulis, antar anggota keluarga saling mendukung

Dokumen yang terkait

Katekese keluarga untuk meningkatkan kesadaran akan peran penting orang tua bagi pendidikan iman anak di lingkungan Santo Carolus Borromius Margomulyo Paroki Santo Yoseph Medari Yogyakarta.

1 25 209

Upaya peningkatan tanggungjawab keluarga Katolik di Paroki Santo Petrus Pekalongan terhadap pendidikan iman anak.

0 4 153

Upaya peningkatan hidup rohani keluarga kristiani di Lingkungan Santo Paulus Maguwoharjo Paroki Marganingsih Yogyakarta melalui katekese keluarga.

0 1 150

Katekese keluarga untuk meningkatkan kesadaran akan peran penting orang tua bagi pendidikan iman anak di lingkungan Santo Carolus Borromius Margomulyo Paroki Santo Yoseph Medari Yogyakarta

0 15 207

Bimbingan orang tua terhadap perkembangan iman anak dalam keluarga Katolik di Paroki St. Yusup Bintaran Yogyakarta - USD Repository

0 2 132

PENINGKATAN KESADARAN ORANG TUA AKAN PERANNYA DALAM PENDIDIKAN IMAN ANAK MELALUI KATEKESE MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS DI LINGKUNGAN BRAYAT MINULYO WILAYAH SANTA MARIA KALASAN BARAT PAROKI MARGANINGSIH KALASAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu S

0 0 146

Peran pendampingan orang tua dalam sekolah minggu terhadap perilaku iman anak di Paroki St Fransiskus Assisi Berastagi - USD Repository

0 6 182

Upaya meningkatkan pelaksanaan peranan orang tua dalam pendidikan iman anak dalam keluarga di Kring Santo Yohanes Paroki Santo Mikael Gombong Keuskupan Purwokerto - USD Repository

0 1 134

Peranan kebiasaan religius orangtua bagi pendidikan iman anak dalam keluarga di lingkungan ST. Monika Paroki Wates - USD Repository

0 2 145

Sumbangan katekese keluarga terhadap peningkatan kesadaran akan peran penting orang tua bagi pendidikan iman anak di lingkungan Santo Yusuf Gemuh Paroki St. Martinus Weleri - USD Repository

0 0 146