Deskriptif Data Penelitian Tabel 4.2 Statistics Descriptive
Namun, dari data pengkategorisasian yang telah dilakukan juga memperlihatkan bahwa keadaan stressfull tersebut tetap ada, subyek tetap
mengalami keadaan-keadaan yang menekan dalam pekerjaannya 80,41 berada pada tingkat stres sedang. Berdasarkan wawancara informal dengan Marga
Raharja 2007, seorang wartawan senior dari Harian Bisnis dan Ekonomi Kontan, tekanan paling besar yang dihadapi wartawan adalah deadline. Deadline wajib
dipatuhi oleh setiap wartawan dan redaktur. Zaenuddin 2007 juga mengungkapkan bahwa tidak boleh ada pelanggaran deadline, sebab dapat
menghambat proses cetak surat kabar dan dampaknya bisa merembet pada keterlambatan pendistribusian surat kabar. Resiko terburuknya adalah masyarakat
tidak mau membeli surat kabar tersebut karena sering terlambat. Tingkat stres pada masing-masing individu adalah berbeda. Smet
1994 mengemukakan bahwa tidak ada kriteria obyektif yang dapat mengukur situasi yang penuh stres, karena setiap individu memberikan respon yang berbeda
terhadap stres. Berbagai faktor dapat mempengaruhi tingkat stres tersebut. Secara
konseptual, Hardjana 1994 mengemukakan bahwa terkena tidaknya stres terhadap seseorang dipengaruhi oleh ketangguhan diri hardiness. Orang yang
berpribadi kurang tangguh lebih mudah terkena stres daripada orang yang berpribadi tangguh. Ketangguhan diri yang baik akan mendukung wartawan
dalam mengatasi segala kesulitan serta hambatan yang ditemui. Hardjana 1994 menjelaskan bahwa ketangguhan pribadi merupakan
keadaan diri yang membuat individu memiliki ketabahan dan ketahanan. Orang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang tangguh mampu menghadapi dan menerima kesukaran, kesulitan dan masalah dengan tabah. Orang yang tangguh akan memiliki ketahanan dalam
menghadapi tekanan. Selain itu, orang yang memiliki ketangguhan tidak akan mudah putus asa dalam menghadapi permasalahan. Hardjana 1994 juga
menyebutkan bahwa individu dengan hardiness yang baik akan memiliki sense of purpose
dalam hidupnya, oleh karena itu ia akan memiliki arah serta tujuan yang jelas dan dijalani dengan penuh keyakinan. Segala kesulitan serta tantangan
pekerjaan akan dihadapi sebagai sebuah tantangan bukan sabagai hambatan. Hal itu didukung oleh pernyataan Zaenuddin 2007 yang mengatakan
bahwa wartawan harus seorang yang menyukai tekanan. Ia mengungkapkan aspek lain yang sering dicantumkan dalam iklan rekrutmen calon wartawan adalah ”siap
bekerja di bawah tekanan”. Bagi yang tidak siap, sebaiknya cepat-cepat saja mengubur
cita-citanya menjadi wartawan. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa orang-orang yang berprofesi sebagai wartawan adalah orang –
orang yang memiliki ketahanan mental yang baik. Susiyatri 2004 mengatakan bahwa individu yang memiliki ketahanan mental yang baik akan mudah
meyesuakan diri dengan lingkungan pekerjaan naik lingkungan fisik maupun lingkungan sosialnya. Individu tersebut yakin bahwa ia akan berhasil dan
menerapkan strategi secara lebih efektif sehingga ia akhirnya menunjukkan kinerja yang lebih baik. Dalam hal ini individu tidak mengalami ketegangan fisik
dan psikis sehingga dapat bekerja secara optimal. Hal ini didukung oleh Sarafino 1990 yang menyatakan bahwa ketika
berhadapan dengan situasi yang menimbulkan stres, individu akan mencoba PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melakukan usaha-usaha tertentu untuk beradaptasi dengan situasi tersebut untuk mengatasi stres. Adaptasi ini bisa dilakukan dengan coping. Sarafino
mendefinisikan coping sebagai suatu proses yang terjadi ketika individu berusaha untuk mengontrol adanya ketidakseimbangan antara tuntutan dengan sumberdaya
- sumberdaya yang dimilikinya dalam situasi stres. Individu yang mengalami tingkat stres kerja yang sedang
mengindikasikan bahwa individu tersebut sangat mungkin masih dalam pada tahap eustress. GregsonLooker 2004 juga menjelaskan bahwa eustress dapat
dialami ketika kemampuan yang kita rasakan untuk mengatasi melebihi tuntutan- tuntutan yang dirasakan. Situasi eustress membangkitakan rasa percaya diri,
menjadi terkontrol dan mampu mengatasi dan menangani tugas-tugas, tantangan- tantangan dan tuntutan-tuntuan. Yerkes dan Dowson dalam LandyConte, 2004
mengemukakan bahwa hubungan antara stres dengan performansi adalah berbentuk U terbalik dimana semakin tinggi tingkat stres maka performansi yang
dihasilkan juga semakin meningkat. Stres yang meningkat sampai titik optimal merupakan stres yang baik, yang menyenangkan. Tingkat stres yang berada pada
ketegori sedang pada wartawan memperlihatkan bahwa wartawan berada pada level eustress dimana mereka mengerjakan semua tuntutan pekerjaan walaupun
dalam kondisi penuh tekanan serta resiko dengan rasa percaya diri akan kemampuannya mengatasi semua permasalahan. Susiyatri 2004 mengemukakan
bahwa individu dengan tingkat stres kerja yang rendah akan memulai aktivitasnya dengan perasaan senang, menyerahkan usaha yang lebih besar, dan bertahan pada
aktivitas tersebut meskipun dia menemukan kesulitan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI