3. Data Tingkat Pendidikan Wartawan Pada Surat Kabar Harian Tabel 4.3. Tingkat Pendidikan Wartawan Pada Surat Kabar Harian
Tingkat Pendidikan Frekuensi 0rang
Persentase Sarjana S1
94 96,91
Diploma D3 3
3,09
Berdasarkan proses identifikasi yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa sebagian besar Wartawan Pada Surat Kabar Harian
memiliki tingkat pendidikan Sarjana S1 yaitu 94 orang 96,91 . Sedangkan sisanya yaitu 3 orang 3,09 memiliki tingkat pendidikan
Diploma 3.
4. Data Lama Bekerja Wartawan Pada Surat Kabar Harian Tabel 4.4. Data Lama Bekerja Wartawan Pada Surat Kabar Harian
Lama Bekerja Frekuensi 0rang
Persentase 2 tahun
28 orang 28,87
2 - 4 tahun 41 orang
42, 26 4 tahun
28 orang 28,87
Proses identifikasi lama bekerja yang telah dilakukan memperliatkan bahwa sebagian besar wartawan telah bekerja diatas 2
tahun. Persentase terbesar berada pada tingkat lama bekerja antara 2 sampai 4 tahun, yaitu 41 orang 42,27 .
5. Kategorisasi Tingkat Stres Kerja Pada Wartawan Surat Kabar Harian
Kategori tingkat stres kerja diperoleh dengan memasukan skor total yang diperoleh subyek ke dalam norma kategorisasi skala tingkat stres kerja
yang telah ada. Berikut ini adalah hasil dari pengkategorisasian disertai persentase jumlah subyek dari tiap-tiap kategori:
Tabel 4.5 Kategorisasi Tingkat Stres Kerja Pada Wartawan Surat Kabar Harian
Normatif Rentang Nilai
Kategori Frekuensi
orang Persentase
120 + 1x24 ≤ X
144 ≤ X
Tinggi 120 – 1x24
≤ X 24 + 1x120 96 ≤ X 144 Sedang
78 80,41
X 120 – 1x24 X 96
Rendah 19
19,59 Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa subyek penelitian paling
banyak berada pada tingkat kategori “sedang” yaitu 78 orang 80,41 .19 subyek berada pada kategori “rendah” 19,59 .
D. Pembahasan
Berdasarkan pengkategorisasian data tiga jenjang yang telah dilakukan, terlihatkan bahwa sebagian besar wartawan surat kabar harian
mengalami stres kerja dengan kategori sedang, yaitu 78 orang 80,41, sedangkan 19 orang 19,59 berada pada kategori rendah. Jumlah total subyek
adalah 97 orang. Hasil pengkategorisasian yang telah dilakukan memperlihatkan bahwa subyek tidak terlalu mengalami keadaan stressful yang tinggi. Hal ini
didasarkan pada tidak adanya subyek yang masuk dalam kategori tingkat stres yang tinggi.