Tingkat Stres Kerja Wartawan

Spector dalam Widyarani, 2006 menjelaskan tiga jenis gejala yang dialami seseorang ketika menghadapi situasi yang menekan. Ketiga jenis reaksi tersebut adalah: pertama, reaksi Psikologis, yaitu reaksi psikis terhadap stres yang dialami. Contoh dari reaksi psikologis adalah cemas, frustasi, daya ingat menurun, kecewa, gelisah, sulit memecahkan masalah dan lesu. Kedua, reaksi Fisiologis, yaitu reaksi fisik yang muncul ketika seseorang menghadapi situasi yang penuh dengan tekanan disebut reaksi fisiologis. Bagian fisik yang paling sering terasa sakit adalah daerah kepala dan perut. Contoh dari reaksi fisiologis yaitu sakit kepala, sakit perut, tekanan darah meningkat dan sebagainya. Ketiga, reaksi Perilaku, yaitu ketika seseorang menunjukkan perilaku tertentu yang intensitasnya meningkat atau menurun secara drastis sewaktu mengalami stres itu maka itu disebut reaksi perilaku. Contoh dari reaksi perilaku adalah merokok, berdoa, dan sulit tidur. Namun, setiap manusia memiliki sumber daya sendiri-sendiri dalam merespon stres yang dialami. Hal ini juga berlaku bagi setiap wartawan. Hardjana 1994 mengemukakan, ada dua faktor pokok yang mempengaruhi penilaian kita yaitu, faktor pribadi dan situasi. Faktor pribadi meliputi unsur intelektual, motivasi dan kepribadian. Sedangkan faktor situasi meliputi beberapa bentuk, yaitu : bentuk pertama, bila hal, peristiwa, orang dan keadaan itu mengandung tuntutan berat dan mendesak, yang kedua, bila hal itu berhubungan dengan perubahan hidup, seperti mulai masuk kerja, menikah, menjadi orang tua. Bentuk ketiga adalah ketidakjelasan dalam situasi, misalnya ditempat kerja fungsi tidak jelas, tugas kabur. Bentuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI keempat adalah tingkat diinginkannya suatu hal dan bentuk kelima adalah, kemampuan orang untuk mengendalikan hal yang membawa stres. Faktor-faktor di atas mempengaruhi tingkat stres bagi masing-masing wartawan dalam merespon stressor-stressor yang terdapat dalam tugasnya. Smet 1994 juga menambahkan tiga faktor lagi selain faktor individu dan karakteristik kepribadian, yaitu faktor variabel sosial-kognitif, meliputi dukungan sosial, jaringan sosial, kontrol pribadi, faktor hubungan dengan lingkungan sosial, dan faktor strategi coping. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari bagan 1 di bawah ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Wartawan Tugas : Meliput berita, mengolah dan melaporkan berita atau informasi dengan jelas serta terperinci seseuai dengan fakta yang terjadi dilapangan dalam rangka memenuhi target berita surat kabar Stressor dari situasi pekerjaan 1. Deadline yang harus ditepati Pelanggaran deadline berpengaruh pada proses kerja redaksi, bisa merusak produk, terhambatnya proses percetakan dan terlambatnya proses pendistribusi an 2. Bekerja dibawah tekanan waktu 3. Tekanan dari atasan, seperti sering didesak atasan redaktur supaya cepat menyelesaikan pekerjaan 4. Siap bekerja siang-malam 5. Resiko fisik, psikis serta sosial Stres Kerja Faktor-faktor yang Mempengaruhi Stres 1. Faktor pribadi, meliputi unsur intelektual, pendidikan, umur, jenis kelamin, motivasi, suku, kebudayaan, status ekonomi serta kondisi fisik dan karakteristik kepribadian seperti ekstrovert-introvert,satabilitas emosi, ketabahan hardiness, ketabahan dan ketangguhan 2. Faktor situasi: seperti sesuatu yang mengandung tuntutan hidup, hal-hal yang berhubungan dengan perubahan hidup, ketidakjelasan situasi, tingkat diinginkannya suatu hal, dan kemampuan orang mengendalikan hal yang membawa stres. 3. Variabel sosial-kognitif: dukungan sosial, jarinagan sosial dan kontrol pribadi 4. Hubungan dengan lingkungan sosial, dukungan sosial, integrasi dalam jaringan sosial 5. Strategi coping Tinggi Sedang Rendah Gambar 2. Skema Alur Stres Kerja Wartawan

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah membuat pencandraan deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam penelitian ini tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan, membuktikan hipotesis, membuat ramalan atau mendapatkan makna dan implikasi Suryabrata, 2006. Pada penelitian ini keadaan yang hendak digambarkan adalah tingkat stres kerja pada wartawan surat kabar harian.

B. Variabel Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah studi deskriptif, jadi tidak ada kontrol terhadap variabelnya. Variabel yang akan diteliti pada penelitian ini adalah tingkat stres kerja pada wartawan surat kabar harian.

C. Definisi Operasional

Tingkat stres kerja pada wartawan surat kabar harian adalah sebuah kondisi ketidakseimbangan antara aspek psikologis, fisiologis dan perilaku yang diakibatkan oleh adanya stressor pada pekerjaan yang dialami oleh para wartawan yang bekerja pada surat kabar harian. Stres dari segi psikologis dapat diartikan sebagai tingkat keseringan atau seberapa sering subjek merasakan gejala stres berupa cemas, frustasi, daya ingat menurun, kecewa, gelisah, sulit memecahkan masalah dan lesu. Stres dari segi fisiologis, diartikan sebagai tingkat keseringan atau seberapa sering subjek merasakan gejala stres dalam hal fisik seperti sakit kepala, sakit perut, tekanan darah meningkat. Sedangkan stres dari segi perilaku dapat diartikan sebagai tingkat keseringan atau seberapa sering subjek merasakan gejala stres dalam hal berperilaku seperti meningkatnya frekuensi merokok, berdoa dan sulit tidur. Adapun data dari ketiga aspek tersebut diperoleh dari pengukuran melalui skala tingkat stres kerja dimana dalam hal ini tidak diberi batasan pasti mengenai tingkat keseringan munculnya gejala stres kerja yang terjadi pada subjek namun diserahkan pada penilaian subjektif dari para subjek.

D. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah wartawan dengan karakteristik: a. Wartawan yang bertugas mencari dan mengumpulkan informasi atau bahan pemberitaan melalui peliputan peristiwa yang terjadi di lapangan. Tidak termasuk redaktur serta editor. b. Wartawan yang bekerja pada surat kabar harian. Wartawan yang bekerja pada surat kabar harian dan memiliki kewajiban mengumpulkan berita sesuai dengan jadwal deadline setiap hari. Teknik pemilihan subyek yang digunakan adalah teknik purposive sampling , yaitu suatu teknik pemilihan sekelompok subyek di dasarkan atas ciri- ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya Hadi, 2004.

E. Metode dan Alat Penelitian

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan penyebaran skala yang diisi oleh subjek. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala tingkat stres kerja yang disusun berdasarkan teori Spector yang memuat 3 aspek, yaitu psikologis, fisiologis dan perilaku.. Skala ini digunakan untuk mengungkap tinggi rendahnya tingkat stres kerja pada wartawan surat kabar harian. Skala tersebut dibuat berdasarkan metode rating yang dijumlahkan method of summated rating yaitu metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya. Dalam skala ini, subyek diminta merespon pernyataan-pernyataan yang dirumuskan secara dan unfavorabel tentang suatu obyek. Obyek skala yang dimaksud adalah tingkat stres kerja. Pernyataan favorabel adalah pernyataan yang mendukung secara teknis atau memihak obyek sikap yang akan diukur, sedangkan pernyataan unfavorabel adalah pernyataan yang tidak mendukung atau berlawanan terhadap obyek sikap yang hendak diukur. Setiap item yang hendak diukur memuat empat kategori jawaban yaitu, Tidak Pernah TP, Jarang J, Sering S, dan Sering Sekali SS. Pemberian skor pada setiap item tergantung pada jenis pernyataan. Untuk item favorabel kategori jawaban Tidak Pernah TP diberi skor 1, Jarang J, diberi skor 2, Sering S diberi skor 3, Sering sekali SS diberi skor 4, sedangkan untuk item unfavorabel kategori jawaban Tidak Pernah TP diberi skor 4, Jarang J, diberi skor 3, Sering S diberi skor 2, Sering sekali SS diberi skor 1. Skor untuk masing-masing item pada skala dijumlahkan sehingga menjadi skor total. Semakin tinggi skor yang diperoleh subyek, menunjukkan bahwa subyek memiliki tingkat stres kerja yang lebih tinggi. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh subyek, menunjukkan bahwa subyek memiliki tingkat stres yang rendah. Tabel 3.1 Blueprint Skala Tingkat Stres Kerja Pada Wartawan Sebelum Uji Coba