Kajian Hasil Penelitian Kerangka Berpikir

aspek lain. Oleh karena itu, dalam pengukuran loyalitas merek, sikap pelanggan terhadap merek juga harus diteliti. Bila sikap pelanggan lebih positif terhadap merek tertentu dibandingkan dengan merek- merek lain, maka ia dapat dikatakan loyal terhadap merek bersangkutan.

B. Kajian Hasil Penelitian

Dari penelitian sebelumnya oleh Saiful Anton Prasetyo, 2008 Studi Kasus: P.O Bejeu Jepara. “persepsi konsumen mengenai produk, promosi dan harga” bertujuan untuk mengetahui tanggapan konsumen mengenai produk, promosi dan harga. Peneliti menyimpulkan bahwa penumpang telah setuju dengan apa yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan kata lain perusahaan telah mampu memenuhi kebutuhan konsumen pengguna jasa transportasi tersebut. Namun konsumen lebih perhatian terhadap harapannya mengenai produk yang telah dikeluarkan oleh perusahaan, sedangkan untuk atribut promosi maupun harga kurang mendapatkan perhatian lebih dari konsumen. Hal ini terjadi karena sebagian besar konsumen merupakan pelanggan, sehingga mereka akrab dengan apa yang telah dikeluarkan oleh perusahaan.

C. Kerangka Berpikir

1. Persepsi konsumen mengenai produk dan tarif yang ditawarkan perusahaan ditinjau dari jenis kelamin. Konsumen yang berjenis kelamin wanita diduga memiliki persepsi mengenai produk dan tarif jasa transportasi yang berbeda dengan konsumen yang berjenis kelamin laki-laki. Hal ini disebabkan kebanyakan dari kaum laki-laki lebih senang dengan kesederhanaan suatu yang ditawarkan oleh perusahaan jasa, sedangkan sebaliknya bagi wanita lebih senang dengan penjelasan yang lebih kompleks dari perusahaan yang menawarkan jasanya tersebut. 2. Persepsi konsumen mengenai produk dan tarif yang ditawarkan perusahaan ditinjau dari tingkat pendapatan. Pendapatan atau penghasilan tercermin dalam tingkat kemampuan seseorang untuk bersosialisasi dengan sesamanya yang nampak dalam pergaulan sehari-hari maupun tingkat kemampuan seseorang untuk menunjukkan identitasnya sebagai makhluk sosial atau setidaknya mendapat pengakuan dari masyarakat. Faktor tingkat pendapatan atau penghasilan tidak lepas dari status sosial ekonomi, misalnya Penghasilan seseorang sangat mempengaruhi pengeluaran seseorang. Dengan penghasilan yang tinggi, seseorang tersebut dapat dikatakan memiliki pengeluaran yang tinggi pula demikian juga sebaliknya. Pendapatan yang dimiliki konsumen akan dapat mempengaruhi tanggapannya mengenai produk dan tarif yang ditawarkan oleh perusahaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Persepsi konsumen mengenai produk dan tarif yang ditawarkan perusahaan ditinjau dari tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan sangat mempengaruhi konsumen dalam menggunakan jasa transportasi. Pendidikan melandasi perilaku seseorang dalam menentukan pilihannya. Misalnya, Orang dengan pendidikan yang tinggi cenderung lebih bisa mengendalikan dirinya dalam setiap tindakan yang dilakukan, cenderung lebih cepat, tepat dan hati-hati dalam mengambil keputusan. Hal ini dikarenakan orang yang berpendidikan tinggi pada umumnya melihat siapa yang berbicara bukan apa yang dikatakan oleh orang itu. Sedangkan, Orang dengan pendidikan yang rendah cenderung mudah terpengaruh orang lain, tanpa memandang baik dan buruknya terlebih dahulu, karena orang yang berpendidikan rendah pada umumnya menangkap informasi secara mentah-mentah. Sehingga tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang dapat memberikan tanggapan yang berbeda terhadap produk dan tarif jasa trnsportasi.

D. Hipotesis