Persepsi Konsumen Terhadap Atribut Jasa Transportasi ditinjau dari Tingkat Pendapatan

menggunakan jasa transportasi Bus Trans Jogja sebagai kendaraan yang selalu digunakan dalam berpergian. Sedangkan konsumen yang berjenis kelamin perempuan beranggapan bahwa atribut yang terdapat dalam bus telah sesuai yang diinginkan oleh para konsumen sehingga mereka merasa yakin untuk menggunakan jasa transportasi Bus Trans Jogja sebagai kendaraan yang selalu digunakan dalam berpergian. Konsumen akan mempersepsikan suatu produk dengan menyeleksi sesuai dengan pengalamannya. Persepsi diri tentang pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri ternyata juga mempengaruhi pembentukan kesan pertama terhadap produk. Persepsi yang cukup baik dan adanya perbedaan persepsi antara laki-laki dan perempuan dipengaruhi oleh kebutuhan yang sama dan lingkungan sekitar di mana konsumen memiliki kesempatan yang sama untuk menggunakan produk jasa transportasi Bus Trans Jogja.

2. Persepsi Konsumen Terhadap Atribut Jasa Transportasi ditinjau dari Tingkat Pendapatan

Hasil perhitungan nilai uji F atau One Way Anova persepsi konsumen terhadap atribut jasa transportasi ditinjau dari tingkat pendapatan diperoleh F hitung F tabel atau 6,228 2,476. Sedangkan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,000. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak. Artinya, ada perbedaan persepsi konsumen terhadap atribut jasa Bus Trans Jogja ditinjau dari tingkat pendapatan. Bagi para konsumen atribut produk dan tarif jasa Bus Trans Jogja telah memiliki standar yang baik. Produk yang ada dalam bus seperti AC, tempat duduk dan kondisi bus yang baik telah memberi kenyamanan konsumen, sedangkan atribut tarif yang dikeluarkan manajemen telah sesuai dengan kondisi keuangan konsumen. Sebagai jasa transportasi yang baru, Bus Trans Jogja kurang melakukan promosi sehingga para konsumen memiliki berbagai macam tanggapan terhadap atribut yang diberikan. Konsumen akan mempersepsikan suatu produk dengan menyeleksi sesuai dengan pengalamannya. Persepsi diri tentang pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri ternyata juga mempengaruhi pembentukan kesan pertama terhadap produk. Tingkat pendapatan atau penghasilan sangat mempengaruhi pengeluaran seseorang untuk menunjukkan identitasnya sebagai makhluk sosial. Harga diri yang tinggi dan dorongan-dorongan dari luar seperti pergaulan dilingkungan sekitar mempengaruhi konsumen untuk memilih suatu produk. Ada perbedaan antara persepsi konsumen terhadap atribut jasa Bus Trans Jogja berdasarkan tingkat pendapatan. Hal ini dikarenakan ada perbedaan kelas sosial yang memiliki minat dan tingkah laku yang berbeda. Hal ini tampak pada responden yang memiliki tingkat pendapatan lebih dari Rp 1.500.000,00 merasa atribut yang ada pada Bus Trans Jogja membentuk persepsi yang kurang baikpositif dibandingkan dengan responden lainnya. Mereka beranggapan bahwa atribut yang terdapat dalam bus dan fasilitas- fasilitas yang diberikan belum mampu menarik kepercayaan konsumen menggunakan jasa Bus Trans Jogja, sehingga mereka memilih menggunakan kendaraan pribadi sebagai kendaraan favorit dalam melakukan perjalanannya. Tarif yang murah belum menjamin adanya tingkat kenyamanan dan keamanan suatu produk, sehingga perlu adanya penambahan fasilitas-fasilitas dalam produk Bus Trans Jogja meskipun harganya dinaikkan. Pengelompokkan kebutuhan akan dilakukan oleh sebagian besar pendapatan tinggi, sedang dan rendah dengan mempertimbangkan atau mengkombinasikan segi positif dan negatifnya bila harus menggunakan jasa transportasi tersebut.

3. Persepsi Konsumen Terhadap Atribut Jasa Transportasi ditinjau dari Tingkat Pendidikan