Drug Related Problems PENELAAHAN PUSTAKA

d. Faktor lainnya. Banyak faktor yang menyebabkan infeksi disebabkan adanya gangguan pada tubuh seperti trauma, terbakar, dan operasi Dipiro et al , 2003.

2. Mengidentifikasi senyawa patogen

Bagian tubuh yang terinfeksi harus disampel jika bisa dilakukan sebelum diberikan terapi antimikroba karena untuk mengetahui bakteri penginfeksi dan untuk mengetahui komposisi kimia dari bagian yang terinfeksi. Kultur darah harus ditampilkan pada infeksi akut dengan kondisi demam febris Dipiro et al, 2003.

3. Pemilihan terapi

Untuk memilih terapi antimikroba yang rasional untuk infeksi harus mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain: tingkat keparahan, faktor pasien, faktor yang akan ditimbulkan oleh obat yang digunakan, dan keperluan untuk menggunakan beberapa obat. Terapi empirik ditujukan untuk bakteri yang biasanya menyebabkan infeksi dalam tubuh pasien Dipiro et al, 2003. Faktor pasien yang dapat mempengaruhi pemilihan terapi, antara lain: alergi, usia, kehamilan, genetik atau metabolisme tidak normal, fungsi ginjal dan hati, dan lokasi infeksi. Pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hati perlu dilakukan pengurangan dosis Dipiro et al, 2003.

E. Drug Related Problems

Drug related problems DRPs didefinisikan sebagai peristiwa tidak diinginkan yang dialami oleh pasien yang melibatkan atau kemungkinan melibatkan terapi obat dan berpotensi bertentangan dengan hasil yang diinginkan pasien. Drug related problems DRPs sering juga disebut drug therapy problems PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI atau masalah-masalah yang berhubungan dengan obat. Drug related problems DRPs terdiri dari aktual DRPs, yaitu masalah yang sedang terjadi berkaitan dengan terapi yang sedang diberikan pada penderita dan potensial DRPs, yaitu masalah yang diperkirakan akan terjadi berkaitan dengan terapi yang sedang diberikan pada penderita Cipolle et al,1998. Masalah-masalah dalam kajian DRPs dapat ditunjukkan oleh kemungkinan penyebab DRPs di bawah ini. 1. Butuh obat need for additional drug, jika pasien dengan kondisi yang membutuhkan kombinasi obat, kondisi kronis membutuhkan kelanjutan terapi obat, kondisi baru yang membutuhkan obat, dan kondisi yang berisiko sehingga membutuhkan obat untuk mencegahnya. Pasien akan mendapatkan risiko tinggi bila tidak mendapatkan terapi tambahan. 2. Tidak perlu obat unnecessary drug, jika tidak ada indikasi pada saat itu, pemakaian multiple drug yang seharusnya cukup dengan single drug terapi, dan pasien minum obat untuk mencegah efek samping obat lain yang seharusnya dapat dihindarkan. Pasien akan mengalami komplikasi akibat mendapatkan obat yang tidak dibutuhkan. 3. Obat tidak tepat wrong drug, jika obat yang diberikan bekerja tidak efektif kurang sesuai dengan indikasinya, pasien mempunyai alergi terhadap obat- obat tertentu, obat yang diberikan memiliki faktor risiko kontraindikasi dengan obat lain yang juga dibutuhkan, efektif namun tidak ekonomis, penggunaan antibiotika yang sudah resisten terhadap infeksi pasien, dan adanya kombinasi obat yang tidak perlu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Dosis kurang dosage too low, jika dosis yang diberikan terlalu rendah untuk memberikan efek dan konsentrasi obat di bawah jendela terapi. 5. Dosis berlebih dosage too high, jika dosis yang diberikan terlalu tinggi untuk memberikan efek dan konsentrasi obat di atas jendela terapi. 6. Interaksi obat adverse drug reaction, jika ada reaksi alergi terhadap obat, ada faktor risiko yang membahayakan bagi pasien, dan ada interaksi dengan obat lain, dan hasil laboratorium berubah akibat penggunaan obat. 7. Ketidaktaatan pasien uncomplience, jika pasien tidak menerima obat sesuai regimen karena medication error peresepan, penyerahan obat dan monitoring pasien, tidak taat pada instruksi, pasien tidak membeli obat yang disarankan karena mahal, tidak mengambil obat karena tidak memahami, pasien tidak menggunakan obat karena ketidaktahuan cara pemakaian obat, pasien tidak menggunakan obat karena ketidakpercayaan dengan produk obat yang dianjurkan Cipolle et al,1998.

F. Keterangan Empiris

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGGUNAAN TERAPI KOMPLEMENTER PADA PASIEN DENGAN DIABETES MELLITUS DI RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA

0 4 84

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien ICU yang dirawat di RSH Jerman periode Januari-September 2015.

0 2 165

Evaluasi pemilihan dan penggunaan antibiotika pada pasien kanker payudara pasca kemoterapi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.

0 3 115

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ASMA PADA PASIEN ASMA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP DR.SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2005 | Satibi | Majalah Farmaseutik 24043 47648 1 SM

13 62 10

Evaluasi penatalaksanaan kelainan hematologi pasca kemoterapi pada pasien kanker payudara di RSUP DR. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 - USD Repository

0 2 171

Evaluasi pemilihan dan penggunaan antibiotika pada pasien kanker payudara pasca kemoterapi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 - USD Repository

0 0 113

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien kaker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 - USD Repository

0 2 145

Evaluasi drug related problems [DRPs] pada pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 - USD Repository

0 0 150

Evaluasi drug therapy problems penggunaan antibiotika pada pasien kanker paru yang menjalani kemoterapi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode 2006-2008 - USD Repository

0 0 109

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien kanker ovarium pasca kemoterapi yang dirawat di RSUP DR. Sardjito Yogyakarta periode 2008-2009 - USD Repository

0 0 119