6. Obat tidak tepat
wrong drug
Tabel XXX. Evaluasi DRPs obat tidak tepat pada penggunaan antibiotika pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005
No. Jumlah dan
nomor pasien Permasalahan
Penilaian Rekomendasi
1. 1
12 Pada awal
pengobatan, pasien menggunakan surat
tanda miskin Raskin. Ketika
pasien diberikan Tyason
seftriakson, pasien menyatakan
keberatan tetapi pemberian Tyason
tetap dilanjutkan selama beberapa
hari Pemberian
antibiotika tidak tepat karena
tidak effective cost
bagi pasien.
Pasien diberi antibiotik yang
generick agar effective cost
.
D. Outcome atau Hasil Terapi Pasien Kanker Prostat
Tujuan terapi pada penatalaksanaan terapi pasien kanker prostat adalah untuk meredakan symptom gejala, menghambat perkembangan sel kanker
prostat, dan menghambat penyebaran sel kanker ke bagian disekitarnya. Selama menjalani kemoterapi dapat membuat kondisi pasien menjadi lebih baik tetapi
dapat juga menimbulkan masalah lain, seperti terjadinya penurunan ketahanan tubuh pasien yang dapat membuat tubuh pasien menjadi rentan terhadap infeksi.
Berdasarkan data yang ada, dari 14 pasien kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005, sebanyak 9 pasien 65 memberikan outcome
membaik pasien pulang dalam keadaan lebih baik daripada saat pasien datang ke rumah sakit, sebanyak 3 pasien 21 pulang dengan outcome sembuh, hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tersebut terjadi karena kanker prostat yang dialami masih termasuk stadium awal. Dikatakan stadium awal karena diketahui dari keluhan pasien yang hanya
mengeluh bahwa buang air kecil susah, buang air kecil tidak lancar, dan sering buang air kecil pada malam hari. Selain itu terdapat 2 pasien 14 yang
meninggal dunia. Hal tersebut terjadi karena selain terdiagnosis kanker prostat, pasien juga terdiagnosis hipertensi stage II dan chronic kidney disease. Saat
pemeriksaan awal, pasien mengeluh kadang setiap buang air kecil BAK disertai buang air besar BAB, kaki bengkak, dan mual-muntah.
Outcome pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005
21
65 14
Sembuh Membaik
Meninggal
Gambar 7. Outcome atau hasil terapi dari pasien kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005
E. Rangkuman Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotika pada pasien kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005. Dari data
rekam medis ditemukan 14 pasien kanker prostat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambaran pasien kanker prostat yang terjadi pada tahun 2005 dalam hal ini berdasarkan umur dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok umur 40 -
≤49 tahun sebanyak 1 pasien 7, 50-
≤59 tahun sebanyak 2 pasien 14, 60-≤69 tahun sebanyak 7 pasien 50 dan 70 tahun tahun sebanyak 4 pasien 29.
Pada penelitian ini, sebanyak 13 pasien 93 dari 14 pasien diberikan antibiotika. Terdapat 4 golongan antibiotika yang digunakan, yaitu:
β-laktam, kuinolon, aminoglikosida, danklindamisin. Ada 11 jenis antibiotika dari ketiga
golongan tersebut yang digunakan dalam terapi bagi pasien kanker prostat, yaitu: sefiksim, seftriakson natrium seftriakson, sefotaksim, seftazidim, sefuroksim,
sefadroksil, amoksisilin, gentamisin, siprofloksasin, norfloksasin, dan linkomisin. Yang paling sering digunakan adalah seftriakson atau natrium seftriakson 40,5
dan siprofloksasin 21,4. Dari data pemilihan dan penggunaan antibiotika, jumlah antibiotika yang
diberikan kepada pasien adalah sebanyak 1 atau 2 golongan. Ada pula yang diberikan 3 macam golongan dengan waktu penggunaan antibiotika yang sama
maupun berbeda. Pada penelitian ini, dari 17 kasus yang diberikan antibiotika, terdapat 6
kasus yang tidak terjadi DRPs terkait dengan penggunaan antibiotika sehingga terdapat 11 kasus yang mengalami DRPs terkait pengggunaan antibiotika. DRPs
yang paling sering terjadi terkait dengan penggunaan obat yang tidak perlu unnecessary drug sebanyak 7 kasus 46,7. Sebanyak 3 kasus 20 terkait
dengan butuh obat need for additional drug dan 2 kasus 13,3 terkait interaksi obat adverse drug reaction. Terdapat masing-masing 1 kasus 6,7 yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terkait dengan dosis antibiotika kurang dosage too low, dosis obat berlebih dosage too high, dan penggunaan obat tidak tepat wrong drug.
Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat sebanyak 9 pasien 65 dengan outcome membaik, sebanyak 3 pasien 21 dengan outcome sembuh dan
2 pasien 14 dengan outcome meninggal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan dari penelitian tentang DRPs penggunaan antibiotika pada pasien kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun
2005, diperoleh kesimpulan, yakni : 1.
gambaran pasien kanker prostat yang terjadi pada tahun 2005 berdasarkan kelompok umur dibagi menjadi 4, yaitu kelompok umur 40-
≤49 tahun 7, 50
≤-≤59 tahun 14, 60≤-≤69 tahun 50 dan 70≤ tahun 29; 2.
sebanyak 13 pasien 93 diberi antibiotika, jenis antibiotika yang sering digunakan adalah seftriakson 40,5 dan siprofloksasin 21,4;
3. terjadi Drug Related Problems yang paling sering terjadi terkait dengan
penggunaan antibiotika pasien kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 adalah adalah penggunaan obat yang tidak perlu
unnecessary drug sebanyak 7 kasus 46,7. Sebanyak 3 kasus 20 terkait dengan butuh obat need for additional drug dan 2 kasus 13,3
terkait interaksi antar obat adverse drug reaction. Terdapat masing-masing 1 kasus 6,7 terkait dengan dosis obat kurang dosage too low, dosis obat
berlebih dosage too high, dan penggunaan obat tidak tepat wrong drug. 4.
terdapat 9 pasien 65 dengan outcome membaik, 3 pasien 21 dengan outcome
sembuh dan 2 pasien 14 dengan outcome meninggal.
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI