Perilaku Konsumen Kerangka Teoretik 1. Persepsi Konsumen
16
a. Konsep Kepercayaan Konsumen
Kepercayan konsumen adalah semua pengetahuan yang dimiliki konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen tentang obyek,
atribut dan manfaatnya. Atribut intrinsic merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan sifat actual produk,sedangkan atribut ekstrinsik adalah
segala sesuatu yang diperoleh dari aspek eksternal produk seperti nama, merk, dan label.
b. Sikap Konsumen
Sikap menurut Thurstone yang dikutip Mowen dan Minor didefisinikan sebagai afeksi atau perasaan untuk atau terhadap suatu
rangsangan. Defisinisi yang lain adalah bahwa sikap merupakan inti dari rasa suka dan tidak suka terhadap sesuatu. Jadi, mengingat kepercayaan
merupakan pengetahuan kognitif tentang suatu obyek, maka sikap merupakan tanggapan perasaan atau afektif tentang sebuah obyek.
c. Perilaku dan Keinginan untuk Berperilaku
Perilaku konsumen terdiri dari semua tindakan konsumen untuk memperoleh, mengunakan dan membuang barang atau jasa. Sebelum
bertindak, seseorang sering kali mengembangkan keinginan berperilaku berdasarkan keinginan tindakan yang akan dilakukan. Keinginan berperilaku
didefisinikan sebagai keinginan konsumen untuk berperilaku menurut cara tertentu dalam rangka memiliki, membuang, dan menggunakan produk atau
jasa.
17
Pemahaman terhadap perilaku konsumen ini sangat penting untuk keberhasilan dari system pemasaran suatu perusahaan. Ada berbagai
macam alasan yang mempengaruhi seorang pembeli suatu produk. Selain jenis
produk, faktor demografi dan faktor ekonomis, faktor psikologis juga turut mempengaruhi pembelian seseorang. Faktor psikologis adalah sikap, minat,
motif serta kepribadian seseorang atau konsumen. Kegiatan pemasaran dimaksudkan untuk mempengaruhi konsumen agar bersedia membeli
barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.hal yang penting bagi menajer pemasaran untuk memahami mengapa dan bagaimana tingkah laku
konsumen, sehingga perusahaan dapat mengembangkan strategi pemasarannya.
Pada awalnya seorang konsumen menganggap bahwa dorongan untuk melakukan tindakan pemilihan diantara berbagai jenis barang dan jasa serta
berbagai merek yang ada adalah karena konsumen berpendapat bahwa kualitas dari barang dan jasa yang dipilihnya dianggap yang paling baik atau
yang paling murah harganya. Namun kenyataannya sering kali pertimbangan yang dipakai tidak hanya mempertimbangkan kualitas atau
harga saja, tetapi ada faktor lain yang menimbulkan keputusan-keputusan dalam pembelian suatu barang atau jasa. Misalnya rasa harga diri, ikut
ikutan, tidak mau kalah dan sebagainya.
18
Umumnya konsumen melakukan pembelian suatu barang atau jasa adalah karena kebutuhan. Kebutuhan dalam hal ini sangat relative, artinya
ada kebutuhan yang mendesak, kebutuhan agak mendesak dan kebutuhan tidak terlalu mendesak. Berdasarkan hal ini kita harus tahu mengapa
seseorang membutuhkan suatu barang atau jasa tertentu. Tapi jika hanya mengetahui kebutuhan-kebutuhan tertentu dari konsumen terhadap barang
atau jasa , perusahaan baru mampu memdorong seseorang untuk melakukan pembelian terhadap barang atau jasa tanpa mengabaikan keputusannya
sebagai tujuan 5 1 Model Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen dalam pembelian tidak sederhana. Pemahaman akan perilaku ini menjadi tugas yang penting bagi manajemen pemasaran.
Pasar konsumen terdiri dari semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang dan jasa untuk konsumsi pribadi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen Pembelian yang konsumen melakukan karena dipengaruhi oleh faktor yang
berbeda-beda untuk masing-masing pembeli. Faktor-faktor tersebut adalah: 1.
Kebudayaan 2.
Kelas sosial 3.
Kelompok reverensi kecil 4.
Keluarga 5.
Pengalaman
19
6. Kepribadian
7. Sikap dan kepercayaan
8. konsep diri
5.2.1 Kebudayaan Kebudayaan menyangkut segala aspek kehidupan manusia dan merupakan
faktor penentu paling pokok dari keinginan dan perilaku seseorang. Dalam kenyataannya perilaku manusia ditentukan oleh kebudayaan
5.2.2 Klas Sosial Pada pokoknya masyarakat dikelompokan menjadi tiga golongan. Golongan
itu adalah: -
Golongan atas, seperti pengusaha kaya, pejabat tinggi. -
Golongan menengah, seperti karyawan instansi pemerintah dan pengusaha menengah.
- Golongan rendah, seperti buruh pabrik, tukang becak, pegawai rendah
atau kecil Dalam hal ini tidak berarti bahwa klas atas lebih bahagia dari kelas lainnya.
Diantara kelas-kelas tersebut juga terdapat perbedaan secara psikologis. Ini akan nampak pada saat mereka memberikan tanggapan terhadap suatu
produk. 5.2.3 Kelompok referensi kecil
Kelompok sering digunakan sebagai pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku.kelompok disini misalnya serikat buruh, perkumpulan agama
20
serta lingkungan rumah tangga. Masing-masing kelompok memiliki pelapor yang dapat
Mempengaruhi anggota kelompoknya. Maka menjadi tugas manajer pemasaran yakni untuk mencari tahu siapa pelapor dalam suatu kelompok
referensi kecil tersebut. 5 .2.4 Keluarga
Dalam suatu keluarga masing-masing anggota memiliki sikap pembelian yang berbeda akibat dari perbedaan selera dan keinginan. Dalam hal ini perlu
diselusuri siapa yang mempengaruhi, yang membuat keputusan. 5 2.5 Pengalaman
Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan seseorang dalam bertingkah laku, dari perbuatannya dimasa lalu seseorang dapat mempelajari sesuatu,
sebab dengan belajar orang memperoleh pengalaman. 5 2.6 Kepribadian.
Dapat diartikan sebagai pola sikap individu yang dapat menentukan tanggapan untuk bertingkah laku. Kepribadian mempengaruhi pandangan dan
perilaku pembelian seseorang. 5 .2.7 Sikap dan Kepercayaan
Dua ini saling mempengaruhi, yang paling memenonjol adalah perasaan emosional seseorang terhadap suatu barang, jasa atau merk produk
21
5 .2.8 Konsep Diri Konsep diri merupakan pandangan untuk melihat kemampuan dirinya dalam
hal melakukan suatu pembelian. Dengan begitu seseorang akan mengetahui sejauh mana dirinya bisa menjadi konsumen yang bisa dengan tepat
memanfaatkan produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Marketing mix adalah istilah yang dikembangkan dan digunakan
secara gabungan dalam menentukan empat masalah yang terpisah yaitu produk, lokasi, promosi dan harga. Marketing mix merupakan inti dari sistem
pemasaran perusahaan, yang secara definitif dapat dinyatakan sebagai kombinasidari empat variabel yang merupakan inti sistem pemasaran
perusahaan yakni produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi “Basu Swastha D.H dan Irawan”
Tujuan dari diciptakan dan dilaksanaannya marketing mix adalah untuk memuaskan konsumen.
1. Produk Dalam situasi persaingan , perusahan harus saling merebut
pangsa pasar yang ada konsumen karena konsumen akan memilih produk yang ada di pasar disesuaikan dengan keinginan dan
kemampuannya. Dalam jasa transportasi darat produk utamanya adalah penyediaan fasilitas alat angkut atau kendaraan.
22
2. Harga Harga merupakan jumlah uang yang haru dibayar oleh
konsumen untuk mendapatkan suatu produkjasa. Dalam perekonomian, untuk mengadakan pertukaran atau mengukur nilai suatu barang
digunakan uang dan istilah yang dipakai adalah harga. Jumlah uang yang digunakan dalam pertukaran mencerminkan tingkat harga diri suatu
barang. Apabila harga suatu produk yang dibeli konsumen mampu memuaskan konsumen, maka dikatakan bahwa penjualan perusahaan
berada pada tingkat yang memuaskan bila diukur kedalam nilai rupiah. 3. Lokasi
Usaha jasa transprotasi adalah jasa memindahkan orang atau barang dari suatu tempat tertentu ketempat yang lain. Penentuan lokasi yang tepat
berarti telah mengatasi setidaknya satu masalah yaitu pendristribusian produk.
4. Promosi Promosi dan publikasi secara sederhana bertujuan untuk memberitahu
kepada orang lain bahwa ada produk yang ditawarkan untuk dijual. Suksesnya kegiatan promosi tergantung kepada produk yang akan dijual,
apakah produk yang dipropagandakan itu benar-benar memenuhi kenginan masyarakat sehingga dapat memenuhi harapan-harapannya.
Promosi meliputi setiap bentuk yang dibayar dari presentasi non-personal dan promosi gagasan, barang-barang atau jasa-jasa oleh suatu sponsor
23
yang diketahui. Jelaslah bahwa promosi dapat diklasifikasikan menjadi dua tipe utama: 1. iklan produk, dan 2. iklan institusional dibuat untuk
menciptakan sikap yang baik terhadap suatu lembaga. Oleh karena itu, perhatian utama kita adalah terhadap suatu pemakaian iklan sebagai alat
penjualan. Oleh karena itu perlu menilai kesempatan untuk memanfaatkan iklan konsumen, untuk dapat memanfaatkan kesempatan dan merangsang
permintaan yang selektif melalui iklan yang ditujukan kepada konsumen, maka faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan adalah sebagai
berikut: Pertama, iklan mungkin lebih efektif jika perusahaan mengikuti tren
permintaan primer dan bukan sebaliknya. Kondisi kedua yang menentukan kesempatan perusahaan untuk dapat
mempengaruhi permintaaan ialah adanya kesempatan luas untuk diferensiasi produk. Jika produk cukup dapat dideferensiasi, maka besar
kemungkinan iklan itu akan efektif. Sebaliknya, iklan tidak banyak manfaatnya jika terdapat kecenderungan berbagai produsen menghasilkan
produk yang sama. Kondisi yang ketiga dalah peranana relatif dari kualitas yang tersembunyi
dari produk tersebut dari konsumen. Kualitas yang tersembunyi ini adalah lawan dari kualitas yang dapat dilihat dan dinilai. Jika kualitas yang
tersembunyi itu ada, maka konsumen akan cenderung mempercayai merek tiu, dan iklan dapat digunakan untuk mengasosiasikan adanya kualitas
24
tersebut dengan mereknya. Sebaliknya, jika cirri-ciri suatu produk yang penting bagi konsumen dapat dinilai pada waktu pembelian, maka merek
itu cenderung kehilangan sebagian maknanya, dan iklan tidak dibutuhkan untuk membangkitkan asosiasi mental mengenai ciri-ciri ini.
Kondisi yang keempat adalah motif pembelian emosional yang kuat yang dapat dipakai dalam himbauan iklan kepada konsumen. Sebaliknya, jika
daya-tarik yang kuat itu tidak dapat dipakai secara efektif, maka kesempatan iklan itu tidak begitu bermanfaat.
Kondisi kelima yang penting adalah apakah operasi perusahaan itu ada memberikan banyak hal bagi iklan dan promosi produknya untuk
mencapai pasar yang hendak dijangkau. Iklan haruslah dilaksanakan dalam skala cukup besar untuk membuat kesan efektif terhadap pasarnya.
Setelah menilai kesempatan untuk memanfaatkan iklan konsumen, maka sekarang eksekutif dapat menentukan peranannya dalam perpaduan
penjualan. Walaupun iklan konsumen mungkin merupakan satu-satunya metpde promosi yang dipakai dalam kasus-kasus tertentu yang luar biasa,
namun lebih lazim unsure-unsur penjualan lain seperti kewiraniagaan dan usaha-usaha promosi stand, juga dimasukkan kedalam promosi tersebut.
Proses penentuan metode yang akan dipakai ini dimulai dengan penaksiran yang seksama terhadap kesempatan yang dapat memberikan
sumbangan berguna bagi tercapainya tujuan yang dikehendaki. Iklan konsumen sebaiknya diutamakan dalam keadaan berikut:
25
Pertama, jika penilaian menunjukan bahwa kondisi sangat baik untuk mempengaruhi penilaian konsumendan untuk menciptakan tindakan
pembelian yang cepat melalui iklan konsumen itu. Kedua, jika analisa membawa kepada kesimpulan kewiraniagaan tidak
penting dalam pemasaran yang menguntungkan produk ini Ketiga, jika usaha promosi stand dan metode-metode penjualan
lainnya, jika dipakai sendirian, ternyata kurang memberikan harapandalam menigkatkan penjualan daripada iklan konsumen.