Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
30
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan suatu proses perubahan kelakuan manusia dalam pengetahuan, cara berfikir, perasaan, dan sikap
mental. Pendidikan dikatakan suatu proses, bahwa pendidikan tidak akan pernah berhenti, tetapi akan terus berlangsung seumur hidup manusia.
Hasil dari pendidikan tersebut akan mempengaruhi cara bereaksi, cara sikap, dan berfikir terhadap pencapaian tujuan yang tentunya terdapat perbedaan
sesuai dengan tingkatan pendidikan. Pendidikan terbagi dalam berbagai tingkatan, tingkatan tersebut dapat dikatakan sebagai tingkatan tinggi dan
tingkatan rendah, yang dimaksud dengan pendidikan konsumen di sini adalah tingkat pendidikan tinggi dan tingkat pendidikan rendah. Tingkat pendidikan
yang tinggi adalah pendidikan yang ditempuh konsumen berdasarkan jenjang pendidikan formal yakni D I, D II, D III, S I. Tingkat pendidikan konsumen
tersebut juga bisa mempengaruhi persepsinya dalam memilih apa yang telah dikeluarkan perusahaan. Hal ini disebabkan cara berfikir, bereaksi, dan cara
sikap yang ditunjukan konsumen berpendidikan tinggi cenderung ini mendapatkan suatu ketepatan dalam melakukan pilihannya, seperti pemilihan
suatu jasa transportasi yang akan digunakannya. Hal tersebut dapat berbeda dengan pendidikan konsumen tingkat rendah, di sini konsumen yang
berpendidikan rendah cenderung cara berfikir, beraksi dan cara sikap dalam persepsinya terhadap sesuatu yang ditawarkan kepada mereka cenderung
lebih kearah terbatas tanpa mempertimbangkan bagaimana mereka
31
mendapatkan suatu yang lebih dari perusahaan jasa yang menawarkan suatu produknya terhadap mereka.
Dari uraian diatas, dapat diasumsikan bahwa pengaruh jenis kelamin konsumen terhadap hubungan antara tingkat pendidikan dan persepsi
konsumen mengenai produk, promosi dan harga cenderung memiliki perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Hal ini disebabkan karena
konsumen yang berjenis kelamin perempuan dengan tingkat pendidikan yang mereka tempuh lebih mengutamakan kenyamanan dalam menilai suatu
layanan yang mereka dapatkan baik dari segi produk, promosi, maupun harga dari jasa transportasi. Hal ini justru berbanding terbalik dengan konsumen
yang berjenis kelamin laki-laki dengan tingkat pendidikan konsumen mereka tempuh, karena konsumen laki-laki cenderung mempunyai pandangan yang
berbeda karena lebuh mengutamakan ketepatan waktu dalam melakukan penilaian atas apa yang telah ditawarkan oleh perusahaan dengan
menyesuaikan dengan kecerdasaan dari konsumen itu sendiri. Keadaan ini justru menimbulkan tanda tanya bagi perusahaan itu sendiri, karena
perusahaan akan menganggap bahwa apa yang telah diberikan kepada konsumen telah memenuhi kebutuhan konsumen itu sendiri atau belum.
2. Pengaruh jenis kelamin antara hubungan tingkat pendapatan dan persepsi konsumen mengenai produk, promosi dan harga.
Menurut Gilarso 1994:63 pendapatan adalah suatu balas jasa atau karya yang akan diperoleh sebagai imbalan atas jasa atau sumbangan seseorang