anterior hemisfer kiri terhadap frontal pole, sehingga dapat disimpulkan apabila seseorang pernah mendapat serangan stroke di anterior hemisfer
kiri kemudian mendapat serangan stroke di hemisfer kanan, maka gejala depresi yang timbul berkaitan dengan kerusakan lesi lama di anterior
hemisfer kiri Robinson, dkk, 1982. h Hendaya fungsi sosial
Robinson, dkk 1982 pada studi terhadap 103 penderita pasca stroke didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara skor penilaian
fungsi sosial dan skor penilaian berat depresi pada keadaan akut. Penilaian fungsi sosial pada keadaan akut tersebut mencerminkan kemampuan
penyesuaian sosial pada keadaan akut tersebut mencerminkan kemampuan penyesuaian sosial sebelumnya premorbid social adjustment, sehingga
dapat disimpulkan bahwa semakin berat depresi yang dialami, semakin jelek kemampuan fungsi sosial sebelumnya dari penderita. Hubungan ini
akan menurun dan tidak bermakna lagi pada saat 3 bulan pasca stroke.
C. Pria dan Wanita
Perbedaan perlakuan antara pria dan wanita didalam masyarakat tampaknya berawal dari adanya perbedaan faktor biologis antara pria dan wanita.
Menurut Maccoby dalam Suhapti, 1995 perbedaan perilaku bagi pria dan wanita sebenarnya timbul bukan karena faktor bawaan yang dibawa sejak lahir tetapi
terbentuk lebih disebabkan karena sosial budaya masyarakat dimana terdapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perbedaan perlakuan yang diterima pria dan wanita sejak awal masa perkembangan.
Secara struktur biologis atau jenis kelamin, manusia terdiri dari pria dan wanita yang masing-masing memiliki alat dan fungsi biologis yang melekat serta
tidak dapat dipertukarkan. Sementara itu konsep gender adalah pembagian pria dan wanita yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural. Gender dapat
diartikan sebagai konsep sosial yang membedakan peran antara pria dan wanita. Perbedaan fungsi dan peran antara pria dan wanita dibedakan menurut kedudukan
fungsi dan peranan masing-masing dalam berbagai bidang kehidupan sosial. William dan Best dalam Brannon, 1996 menyatakan sifat feminin terdiri dari
sifat seperti lembut, emosional, sabar, dan tekun yang biasanya dilekatkan pada jenis kelamin wanita, sedangkan sifat maskulin terdiri dari sifat tegas, keras,
mandiri, dan penuh persaingan yang biasanya dilekatkan pada jenis kelamin pria. Secara fisik-biologis pria dan wanita tidak saja dibedakan oleh jenis
kelamin, bentuk dan anatomi biologis lainnya, melainkan juga komposisi kimia dalam tubuh. Adanya kenyataan bahwa pria secara biologis berbeda dengan
wanita tidak ada perbedaaan pendapat. Akan tetapi efek perbedaan biologis terhadap perilaku manusia khususnya dalam perbedaan relasi gender,
menimbulkan banyak perbedaan. Perbedaan anatomis biologis dan komposisi kimia dalam tubuh oleh sejumlah ilmuwan dianggap berpengaruh pada
perkembangan emosional dan kapasitas intelektual masing-masing. Unger dalam Handayani, 2001 mengidentifikasi perbedaan emosional dan intelektual antara
pria dan wanita sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI