Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Dari hal itulah yang kemudian mendorong peneliti untuk melakukan penelitian mengenai perbedaan tingkat depresi antara pria dan wanita pasca stroke di Indonesia, dengan tidak membatasi pada status sosial ekonominya. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perbedaan tingkat depresi antara pria dan wanita pasca stroke, sehingga dapat diambil suatu tindakan dalam perawatannya agar dapat mencapai kesejahteraan psikologis, yaitu dengan cara membentuk lingkungan yang saling mendukung, sehingga dapat memberikan kesempatan perbaikan adaptasi terhadap ketidakberdayaan yang sebenarnya dapat menimbulkan gangguan depresi.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas maka masalah pokok yang terumuskan adalah apakah ada perbedaan tingkat depresi antara pria dan wanita pasca stroke?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini ingin mengetahui perbedaan tingkat depresi antara pria dan wanita pasca stroke.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis Dari hasil ini diharapkan dapat memberi sumbangan dalam bidang psikologi sebagai tambahan pengetahuan tentang dampak psikologi penderita pasca stroke, khususnya masalah depresi. 2. Manfaat Praktis Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemahaman bagi keluarga atau yang merawat penderita pasca stroke untuk dapat memberikan treatment yang sesuai dengan jenis kelaminnya agar peningkatan kualitas hidup penderita pasca stroke dapat tercapai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Cerebral Vascular Accident CVA atau Stroke

1. Pengertian Stroke

Definisi stroke atau Cerebral Vascular Accident CVA menurut Simon, dkk 1989 adalah gangguan fungsi saraf yang disebabkan oleh gangguan aliran darah dalam otak, yang dapat timbul secara mendadak dalam waktu hanya beberapa detik atau secara cepat dalam tempo beberapa jam, dengan gejala atau tanda yang sesuai dengan daerah otak yang mengalami gangguan pasokan darah. Menurut Junaidi 2005 stroke adalah penyakit gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan saraf defisit neurologik akibat gangguan aliran darah pada salah satu bagian otak. Madiyono, dkk 2003 menyebutkan stroke adalah bencana atau gangguan peredaran darah di otak. Gangguan peredaran darah ini dapat berupa : a. Iskemia. Aliran darah berkurang atau terhenti pada sebagian daerah di otak. b. Perdarahan. Biasanya terjadi karena dinding pembuluh darah robek. Gangguan peredaran ini mengakibatkan fungsi otak terganggu dan bila berat dapat mengakibatkan kematian sebagian sel-sel otak atau yang disebut infark.

2. Pengetahuan Dasar Anatomi tentang Stroke

Pengetahuan dasar ini dimaksudkan membantu memahami stroke dengan lebih jelas. Chusid 1983 menjelaskan bahwa otak merupakan bagian depan dari sistem saraf pusat yang mengalami perubahan dan pembesaran. Bagian ini dilindungi oleh tiga selaput pelindung meningen dan terdiri atas cortex cerebri, ganglion basalis, thalamus serta hipothalamus, mesenchepalon, batang otak dan cerebellum merupakan landasan yang utama untuk mempelajari lokasi otak. Caplan 1993 menjelaskan bahwa batang otak merupakan bangunan ramping yang kebelakang melanjutkan diri sebagai medula spinalis batang saraf dalam tulang belakang. Pesan-pesan yang menuju dan berasal dari anggota tubuh serta badan dan hemisfer akan dihantarkan lewat medula spinalis serta batang otak. Ada komunikasi bebas diantara serebelum yang berhubungan dengan hemisfer, medula spinalis serta lengan dan tungkai. Beratnya keadaan akibat serangan stroke tergantung lokasi serangan pada otak, kerusakan yang ditimbulkan, dan juga seberapa besar akibat yang ditimbulkan pada hubungan yang rumit antara daerah otak yang rusak dengan bagian otak yang lainnya. Kerusakan pada hubungan ini dapat mengakibatkan permasalahan yang lebih kompleks daripada kelumpuhan atau gangguan sensorik yang biasa, misalnya penderita yang sembuh dari serangan stroke mungkin menghadapi kesulitan dalam penggunaan anggota geraknya secara tepat kemungkinan lain penderita kehilangan kemampuan untuk berpakaian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sendiri, menyisir rambut atau penderita tidak dapat mengenali orang ataupun benda. Dijabarkan lagi secara lebih rinci oleh Troeboes dalam Hartanti, 2001 mengenai fungsi salah satu susunan saraf di otak yakni hemisfer, sebagai berikut : a. Fungsi Hemisfer Bagian Kiri 1 Mengendalikan gerakan sisi tubuh sebelah kanan 2 Menginterpretasikan perasaan yang berasal dari sisi kanan tubuh 3 Menginterpretasikan penglihatan dari paruh kanan lapangan penglihatan 4 Mengendalikan fungsi bicara dan pemahaman pada 99 orang yang dominan tangan kanan dan pada 60 orang yang kidal dominan tangan kiri Lesi pada Hemisfer bagian kiri akan mengakibatkan : 1 kelumpuhan tubuh sebelah kanan 2 hilangnya kemampuan berbahasa afasia 3 gangguan proses berpikir 4 kebingungan membedakan kiri-kanan 5 hemianopsia kanan, yaitu defek penglihatan atau kebutaan pada mata kanan. 6 gampang kecewa 7 kompulsif atau menjadi lambat