Skema Perbedaan Tingkat Depresi Antara Pria dan Wanita Pasca Stroke
E. Hipotesis
Berdasarkan teori-teori yang telah dijelaskan di atas, maka dapat diajukan hipotesis dalam penelitian ini adalah ada perbedaan tingkat depresi antara pria
dan wanita pasca stroke, wanita memiliki tingkat depresi lebih tinggi daripada pria.
PRIA WANITA
- Tidak emosional - Dapat menyembunyikan
emosi - Tidak mudah goyah
terhadap krisis - Berperasaan tidak mudah
tersinggung - Mudah mengatasi
persoalan - Lebih emosional
- Sulit menyembunyikan emosi
- Mudah goyah menghadapi krisis
- Berperasaan mudah tersinggung
- Sulit mengatasi persoalan
STROKE
Mengalami distorsi kognitif berupa penalaran emosional.
Terlibat dalam kegiatan fisik untuk menghadapi
masalah sehingga akhirnya mereka merasa
mampu melakukan sesuatu hal.
Terus menerus memikirkan
ketidakmampuannya sehingga mereka
membenarkan perasaan negatifnya.
Tingkat depresi menjadi lebih tinggi.
Distorsi kognitif semakin bertambah.
Distorsi kognitif tidak berlangsung lama.
Tingkat depresi menjadi lebih rendah.
34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian komparatif. Penelitian ini disebut komparatif karena penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan
tingkat depresi antara pria dan wanita pasca stroke.
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi : 1. Variabel Bebas
: jenis kelamin. 2. Variabel Tergantung : tingkat depresi.
C. Definisi Operasional
Batasan operasional dari variable penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Jenis kelamin, yaitu karakteristik seksual pria dan wanita sebagaimana
yang dinyatakan subjek dalam mengisi identitas. 2. Tingkat depresi, yaitu gangguan mood yang ditandai dengan adanya
fenomena perubahan pada mood yang dimanifestasikan dalam empat kategori yaitu gangguan emosional, kognitif, motivasional, fisik dan
vegetatif yang masing-masing kategori memiliki gejala-gejala tersendiri dan dapat diungkap dengan alat ukur tingkat depresi Beck Depression
Inventory Beck dalam Susilowati, 1998. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Subjek Penelitian
Pengambilan sampel menggunakan penarikan sampel purposive yaitu pemilihan sekelompok subyek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu
yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya Hadi, 2004.
Adapun ciri-ciri subyek yang di ikutsertakan dalam penelitian ini : 1.
pria dan wanita 2.
usia 40 – 60 tahun, karena usia tersebut merupakan kelompok usia yang rentan terhadap penyakit stroke dan merupakan usia produktif.
3. sembuh dari stroke antara 6 bulan – 2 tahun, karena pada rentang
waktu tersebut depresi pasca stroke makin memberat dan makin sering dijumpai.
4. pasien rawat jalan Klinik Syaraf R. S. Bethesda Yogyakarta
E. Metode Pengumpulan Data
Alat yang dipakai dalam pengumpulan data penelitian ini adalah The Beck Depression Inventory
BDI. Beck Depression Inventory BDI disusun oleh Aaron T. Beck berdasarkan observasi dan catatannya mengenai sikap dan
simptom pasien depresi selama proses psikoterapi Beck, 1967. Melalui seleksi, Beck menyusun menjadi 21 kategori sebagai berikut : 1
kesedihan, 2 pesimisme, 3 perasaan gagal, 4 ketidakpuasan, 5 perasaan bersalah, 6 perasaan dihukum, 7 rasa tidak suka terhadap diri sendiri, 8
menyalahkan diri sendiri, 9 ide bunuh diri, 10 menangis, 11 iritabilitas, 12 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menarik diri dari hubungan sosial, 13 ketidakmampuan mengambil keputusan, 14 perubahan citra tubuh, 15 kelambanan dalam bekerja, 16 gangguan tidur,
17 kelelahan, 18 hilangnya nafsu makan, 19 hilangnya berat badan, 20 preokupasi somatik, 21 hilangnya libido.
Masing-masing kategori ini menggambarkan manifestasi depresi dan terdiri dari 4-5 pernyataan penilaian diri. Pernyataan ini disusun berjenjang,
merefleksikan beratnya simptom dari netral sampai terberat dengan nilai 0-3 pada beberapa kategori, dua pernyataan diberi bobot yang sama, diberi label a dan b
untuk menunjukkan bahwa pernyataan itu berada pada tingkat yang sama Beck, 1967
Tabel 2 Kisi-Kisi Aitem Tes Beck Depression Inventory
No. Komponen Obyek Sikap
No. Aitem Jumlah
1.
2. Manifestasi emosional : kesedihan,
ketidakpuasan, perasaan bersalah, tidak menyukai diri, menangis, dan
lekas marah Manifestasi kognitif : pesimistis,
perasaan akan hukuman, menuduh diri sendiri, ragu dalam mengambil
keputusan, kesan tubuh yang buruk, dan kecemasan akan kesehatan
tubuh 1, 4, 5, 7, 10 dan 11
2, 6, 8, 13, 14 dan 20
6
6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.
4. Manifestasi motivasional : perasaan
gagal, gagasan untuk bunuh diri, menarik diri dari pergaulan, dan
kemunduran kerja Manifestasi vegetatif atau fisik :
gangguan tidur, kelelahan, nafsu makan menurun, berat badan
menurun, dan penurunan minat terhadap seks
3, 9, 12, dan 15
16, 17, 18, 19 dan 21
4
5
Nilai total yang mungkin bagi seluruh tes BDI adalah 63 dan nilai terendah adalah 0. Semakin tinggi nilai totalnya maka tingkat depresi semakin
tinggi. Sebaliknya semakin rendah nilainya maka semakin rendah tingkat depresinya.
F. Validitas dan Reliabilitas Tes
Beck Depression Inventory BDI
Beck 1967 menguji validitas BDI dengan melakukan korelasi dengan penilaian klinis mengenai keparahan depresi. Hasil validitas yang diperoleh
adalah koefisien biserial Pearson 0,65 pada penelitian pertama dan 0,67 pada penelitian kedua. Hal ini menunjukkan bahwa alat tes ini memiliki validitas yang
tinggi, karena mampu memberikan gambaran mengenai perbedaan yang sekecil- kecilnya diantara subjek yang satu dengan yang lain. Sehingga dapat dikatakan
bahwa tes ini valid untuk mengukur tingkat depresi seseorang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI