6
kesulitan ketika pemikiran dan pendapat kedua belah pihak tidak sejalan, sehingga dibutuhkan waktu dan upaya dialog untuk menyelaraskannya. Salah satu contoh
kendala yang berpotensi menghambat kerjasama pendampingan adalah ketika orang tua kurang konsekuen dengan kesepakatan yang dibuat dengan alasan
bahwa mereka tidak sabar menunggu hasil. Orang tua lebih senang melakukan eksperimen dengan membawa anak dari satu psikolog ke psikolog yang lainnya
tanpa mau memahami bahwa perubahan atau perkembangan anak membutuhkan proses. Situasi inilah yang membuat kepala sekolah dan para guru menyerahkan
semua keputusan kepada orang tua dengan resiko terjadi stagnasi dan inkonsistensi dalam pendampingan anak.
Penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut kerjasama orang tua dan guru di TK Pius Magelang sebab hal ini dirasa sangat penting dalam pendampingan anak
hiperaktif. Berdasarkan prinsip bimbingan, dalam diri tiap anak terkandung kebaikan-kebaikan. Setiap pribadi mempunyai potensi. Pendidikan adalah sarana
untuk membantu anak-anak untuk mengembangkan potensinya Prayitno, 2004:218.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis menyusun rumusan masalah
berdasarkan prinsip
pelaksanaan layanan
Prayitno, 2004:221-222
sebagai berikut: 1.
Apa bentuk kerjasama guru dan orang tua di TK Pius X Magelang dalam memahami dan mengenali anak-anak hiperaktif?
7
2. Pendampingan di sekolah dan di rumah seperti apa yang sesuai untuk
membantu perkembangan anak hiperaktif agar mereka berkembang secara utuh?
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah sebagai berikut : 1.
Memahami kerjasama guru dan orang tua dalam rangka mengenali dan mendampingi anak-anak hiperaktif di TK Pius X Magelang.
2. Menemukan model pendampingan yang sesuai bagi anak-anak hiperaktif di
TK Pius X Magelang dengan mempertimbangkan situasi dan serta kebutuhan mereka.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Manfaat hasil penelitian adalah sebagai berikut : 1.
Manfaat teoritis Secara teoritis, dengan meneliti kerjasama guru dan orang tua dalam upaya
memahami dan memberikan bimbingan khusus kepada anak hiperaktif, penelitian ini semakin membuka wawasan dan memberi sumbangan agar
program studi bimbingan dan konseling semakin mampu memberikan bimbingan khusus kepada anak hiperaktif. Dengan demikian anak
–anak berkebutuhan khusus mendapatkan pendidikan dan pendampingan yang
sesuai dengan kebutuhan mereka untuk mencapai perkembangan yang utuh dan optimal.
8
2. Manfaat praktis
a. Bagi peneliti
Setelah memahami anak hiperaktif dan pentingnya kerjasama guru dan orang tua dalam poses pendampingan anak, penulis memiliki pengalaman
baru untuk mendampingi dan memberikan bimbingan bagi anak hiperaktif, orang tua dan guru mereka.
b. Bagi orang tua
Membantu orang tua membuka hati supaya terjalin komunikasi dan kerjasama dengan guru sebagai pembimbing di sekolah agar orang tua
semakin mampu menerima kelebihan dan kekurangan anak mereka. Dengan demikian orang tua semakin mampu mendampingi anak-anak
mereka demi perkembangan yang optimal sesuai bakat dan potensi yang dimiliki.
c. Bagi guru para pendidik dan pendamping
Memberikan wawasan dan pengetahuan bahwa kerjasama antara guru dan orang tua sangat penting dalam pendampingan khusus bagi anak-anak
hiperaktif. d.
Bagi anak hiperaktif Dengan adanya penelitian ini, anak hiperaktif di TK Pius X Magelang
mendapatkan bimbingan yang lebih intensif dan komprehensif baik dari sekolah maupun keluarga.
9
3. Definisi Operasional
a . Masa perkembangan anak merupakan masa perubahan dan tumbuh kembang seorang anak. Masa anak-anak mulai belajar untuk meraih,
mencengkeram dan memegang. Mereka juga belajar untuk merangkak, berdiri dan berjalan. Dalam periode ini anak belajar untuk mengekplorasi
dan mengerti dunia mereka melalui perasaan dan juga aktivitas motorik.. Selama masa ini, anak anak kecil belajar semakin mandiri, belajar
menyesuaikan diri dengan teman-teman sebayanya, Serta mulai belajar membaca, menulis dan berhitung. Pada masa ini anak-anak memiliki
kebutuhan untuk mulai meniru apa yang mereka lihat serta yang terjadi disekeliling mereka. Oleh sebab itu orang perlu memberikan contoh yang
baik dalam mendampingi anak-anak karena apapun yang mereka dengar dan lihat akan mereka tiru.
b. Taman kanak-kanak merupakan pendidikan formal yang didalamnya memberikan bimbingan dan pendampingan bagi anak usia 4-6 tahun. Di
masa ini anak-anak mulai belajar untuk berinteraksi, membentuk karakter dan kepribadian anak sesuai dengan keunikan yang dimiliki masing-
masing anak melalui proses bermain. Oleh karena itu perlu proses pembelajarannya perlu disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan mereka.
c. Anak hiperaktif menurut psikolog adalah anak yang tidak fokus, suka
berpindah-pindah tempat, impulsif sibuk dengan urusannya sendiri, sukar untuk diarahkan. Ada juga anak hiperaktif dengan down syndroma
10
yaitu anak hiperaktif dengan daya ingat rendah dan biasanya anak dengan keadaan demikian cenderung pasif.
d. Kerjasama antara orang tua dan guru merupakan upaya untuk membantu
anak dalam mencapai tahapan perkembangan anak-anak hiperaktif. Kerjasama ini dilakukan dengan cara berkomunikasi, berbagi informasi,
dan ikut serta dalam mendiskudikan masalah klinis yang sedang dialami anak.
11
BAB II KAJIAN PUSTAKA